Selasa, 25 September 2018

TENTANG RIUH JIWA

sepertinya puisiku menjelma cermin
Bagi siapa saja yang singgah
Sebab kadang ia suka sekali
berkisah segala hal tentang rasamu

  
sebagai puisi layaknya ia tahu
Kegelisahan apa yang ia tuturkan

kalau sudah begitu aku bisa apa..??
maka kuturut saja  apa inginnya
Menulis tentang segala riuh jiwa
Kadang kala ia menyelinap di sela hatimu
Dan perlahan rongga dadamu terisak
Dan mata pun berbincang dengan bulir bening
yang menenggelamkan pikiran
Pada  kenangan dan terhempas lelah

Katamu...
Ah sepagi ini sudah kau hiaskan
Lukisan usang yang lama ingin aku lupakan?

Ya begitulah tabiat kenangan
Kehadirannya selalu membuat tidak nyaman

Bunda Lestari Sahsa Malika
260918

Tidak ada komentar:

Posting Komentar