sepertinya puisiku menjelma cermin
Bagi siapa saja yang singgah
Sebab kadang ia suka sekali
berkisah segala hal tentang rasamu
sebagai puisi layaknya ia tahu
Kegelisahan apa yang ia tuturkan
kalau sudah begitu aku bisa apa..??
maka kuturut saja apa inginnya
Menulis tentang segala riuh jiwa
Kadang kala ia menyelinap di sela hatimu
Dan perlahan rongga dadamu terisak
Dan mata pun berbincang dengan bulir bening
yang menenggelamkan pikiran
Pada kenangan dan terhempas lelah
Katamu...
Ah sepagi ini sudah kau hiaskan
Lukisan usang yang lama ingin aku lupakan?
Ya begitulah tabiat kenangan
Kehadirannya selalu membuat tidak nyaman
Bunda Lestari Sahsa Malika
260918
Tidak ada komentar:
Posting Komentar