Mencandai waktu
bersembunyi diantara gempita angan
agar di dada ini selalu tumbuh rindu
Yang tertanam dideretan aksara
Pada musim paling semi...
2.
[ Jangan bebani ibumu dengan keburukan sikap mu
Jangan kau siksa ibumu dengan tajamnya bicaramu
Sebab ibu adalah
Penerang gulita Bagi rumah-rumah yang dibangun dari tangga yang terjulang
Dan hanya ibu yang sanggup berdiri menjaga tangga itu
Agar tidak roboh ketika penghuni rumah menitinya meraih kesuksesan
Sayangi ibu dialah surga kehidupanmu 🥰
3.
: Denting subuh bergemuruh menyibak gigil pagi
Embun memeluk dedaunan
Hangat tanggalkan ego
gegaskan langkah menuju pancuran
Diatas sajadah tepiskan debu yang kian suram.
4.
[: Telah kupadamkan
Terik matahari yang jatuh dikepala
Dengan segenggam doa
Dan mantra cinta
Sebagai peneduh jiwa yang lara.
5.
[: Semilir angin menyapa pagi
dingin bebatuan
Memeluk rindu
dikursi tua yang lapuk
Aku masih terpaku akan lembut sapamu
yang kau bisikkan semalam dimimpiku.
6.
[: Di semesta yang agung
Ku temukan keindahan puisi sang pencipta
Menghanpar tanpa batas
ku eja sebagai ayat-ayat suciMU
Langkah kecil tertatih
terkadang lelah
Menapak pada jalan yang tak mudah.
7.
[: Pada binar mata
Ada kesejukan rasa
Serupa rindang pepohonan
aku ingin berteduh
Menumpahkan resah
Bersandar pada degup dada
Penuh kelembutan cinta 🌹
8.
: dibawah rembulan
Ilalang berbisik dalam sepi
gundah diam-diam menyelinap
Rebah dipadang ilalang
menata kembali cerita yang tadinya enggan ku akhiri
9.
[: rembulan pasi
Ilalang berbisik dalam sepi
gundah menyelinap
Rebah dipadang ilalang
Kupungut serpihan hati
Serupa puzzle yang ku tata rapi.
10.
[: Harum aroma senja
menghias beranda
Basah tertimpa gerimis
Semilir angin membasuh wajah kelam...
menghantar diksi bergemeretak pada jiwa
melafadzkan dzikir agungkan illahi.
Bunda Lestari Sahsa Malika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar