Jumat, 27 November 2020

AKSI TANAM SEJUTA POHON DI NGADILUHUR

Sabtu, 28 Nopember 2020

Pagi ini halaman balai desa ngadiluhur nampak ceria .
Karena ada kegiatan gerakan menanam sejuta pohon atau di singkat GELAR >> GERAKAN LESTARI ALAM RAYA 
Oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro.
bekerjasama dengan pemdes ngadiluhur beserta relawan gelar dan bapak RW bapak RT sedesa ngadiluhur.
Dan di dukung oleh 43 lembaga Sekabupten bojonegoro.
Dan seluruh elemen masyarakat yang sudah menyempatkan ikut datang pada kegiatan pagi ini.

Dalam kesempatan yang berbahagia ini, koordinator kegiatan gelar menanam sejuta pohon mengucapkan banyak terimakasih kepada teman-teman semua relawan yang ada di sini ,terima kasih atas kehadirannya dari dinas lingkungan hidup Kabupaten Bojonegoro ,Dinas Kehutanan Jawa Timur untuk bapak kepala desa ngadiluhur dan  perwakilan dari Kecamatan balen .
Lebih lanjut ketua koordinator gelar mengatakan
"Gerakan lestari Alam Raya  saat ini kita mengadakan aksi tanam sejuta pohon di banyak titik,hari ini sampai tadi malam ada 22 titik yang akan ditanami di Bojonegoro dan terbaru di Bojonegoro sendiri ada 166 titik. 
kurang lebih ada 500 orang relawan yang  membantu kita menanam.
Semoga menjadi sebuah gerakan yang memberikan contoh yang baik bagi dunia termasuk bagian bumi karena gerakan ini adalah Gerak sosial yang akan memberikan manfaat secara kumulatif dan berkelanjutan.
Kita besok ada 43 agenda, kemudian tanaman yang kita tanam sampai hari ini ada bibit tanaman tabebuya dan trembesi .
Tujuan yang ditanam pagi ini sudah ada titik-titik yang kita maksimalkan.
pada hari ini dan besok masih ada 5 titik lagi yang akan kita agendakan.
Dan kepada semua relawan mohon kesadaran nya untuk membawa botol minuman sendiri,kita tidak menyediakan air minum kemasan ,sebab kita tidak ingin menambah sampah di bumi ini. Selamat pagi teman-teman mari berkarya selamatkan bumi hijaukan bumi dengan selalu menanam,"

Selanjutnya adalah sambutan dari pak kades ngadiluhur bapak Mad Muhargo
"Pada pagi hari ini kami sangat mendukung kegiatan gelar ,sebagai kepala desa dan pemerintahan sangat merespon sekali dan mengucapkan beribu-ribu terima kasih kepada teman-teman semua yang telah hadir dalam rangka untuk menanam pohon yang akan kita mulai hari ini dari kemarin kita sudah merencanakan titik-titik yang akan kita tanami,harapan nya adalah semoga pohon-pohon ini akan tumbuh subur dan rindang menghijaukan lingkungan desa ngadiluhur. Kita juga sudah bermusyawarah pada anak-anak atau relawan. ada beberapa yang ditanami pohon mungkin yang dilakukan awal nanti di daerah belakang di gedung balai desa yang baru 
atau di daerah yang sudah kita tentukan lokasinya kemarin sebagaimana untuk tata ruang yang lebih baik mungkin ada masukan dari bapak-bapak dinas lingkungan hidup.
jadi nanti kita tetap minta masukan supaya penanaman pohon itu ke depannya bisa tertata bagus,lokasi yang jelas juga sudah dipikir Tapi alangkah baiknya saya nanti minta petunjuk kepada Dinas Lingkungan Hidup supaya penanaman pohon nanti berjalan dengan lancar dan saat pertumbuhan dari tahun ke tahun yang akan datang membuat keindahan di area lingkungan desa," 

Demikian beberapa sambutan dari bapak-bapak terkait penanaman sejuta pohon pagi ini.

Tidak lupa ikut berperan aktif dalam kegiatan  pagi ini nampak juga ibu-ibu PKK ngadiluhur.
 
"Semoga pohon-pohon yang kita tanam hari ini bisa tumbuh baik dan rindang,dan kedepannya bisa menjadi paru-paru dunia  pemberi oksigen dalam kehidupan kita.
Selamat menanam sejuta pohon," demikian harapan yang disampaikan ibu ketua tim penggerak PKK ngadiluhur
Ibu Tina Romadhona dalam kesempatan menyiapkan makan siang untuk para relawan gelar.
Alhamdulillah...
Lestari Sahsa Malika
281120


Senin, 16 November 2020

WANITA TANGGUH

Menulislah ketika hatimu sedang resah
Menulislah....
Menulislah.....

Apa yang kau tulis 
hari ini bisa menjadi sejarah yang indah di kemudian hari.

Sebab waktu dan pikiran bisa lupa akan suatu hal tapi tulisan akan abadi
Meski kelak kau telah tiada.

Dari sinilah muncul ungkapan, “menulislah maka kamu akan abadi”. 
dan itu sudah terbukti dari catatan sejarah
Apa yang tertulis diatas adalah benar adanya
Seorang penulis itu selalu punya ide segar yang dituangkan dalan tulisannya  
Entah tentang apa saja ...ketika sedang sedih atau bahagia ada saja alasan untuk menulis.
Tapi ada saatnya juga kita itu jadi malas menulis  
Dan menurun daya kreatifitas
Itu disebabkan karena:
1.TERBELENGGU DENGAN PEKERJAAN RUTIN 

2.TAKUT SALAH

3. TAKUT DITERTAWAKAN
KARENA TIDAK MEMILIKI RASA HUMOR (mungkin...?)

setiap orang bisa menulis dengan Kreatif, asal tahu kuncinya
MERASA DIRI TIDAK KREATIF, BISA MENGAKIBATKAN SESEORANG BENAR-BENAR TIDAK KREATIF !!
(Nah....kan)

padahal setiap orang bisa menulis kreatif, asal tahu kuncinya
“Menjadi kreatif berarti melihat sesuatu yang sama seperti orang lain, tetapi memikirkan sesuatu yang berbeda”

Ibu Lukiswati M.PD kepala sekolah SMPN 1 Balen 

Menuturkan bahwa menulis itu menghilangkan kejenuhan dan kepenatan pikiran.
Seperti pengalaman beliau ketika prajabatan di tahun 1997 di Malang .
Dengan jadwal yang begitu padat dan materi serta pematerinya yang semi militer, membuat Bu Lukiswati pada saat itu lelah hati dan pikiran juga lelah raga.
Untuk menghilangkan kejenuhan maka iseng-iseng beliau coret-coret kertas membuat puisi akrostik yaitu
Sajak atau puisi yang huruf awal dari setiap baris menyusun sebuah kata atau kalimat secara vertikal dari atas ke bawah.
Puisi Akrostik biasanya membicarakan apa yang menjadi susunan huruf yang membentuk sebuah kalimat di awal baris menjadi satu kesatuan yang bermakna.

Misalkan nama seseorang atau nama benda.
 
Contohnya :
LUKISWATI

L angkah ini adalah semangat 

U ntuk mencapai cita-cita luhur

K arena amanah yang harus terlaksana

I nginkan kemajuan di setiap lini di sekolah ini

S emoga berkah Allah terlimpahkan

W alau terkadang ada gundah dan kendala

A kan selalu berkarya tiada henti

T anamkan tekad mulia 

I ndahnya spensaba sekolahku wisataku
❤️❤️❤️❤️
Dan pada saat prajabatan beliau banyak sekali menulis puisi akrostik,dan hasilnya sangat menghibur hati teman- teman yang saat itu juga dalam kejenuhan luar biasa.

Karena pelatihnya itu sangat disiplin dalam hal apapun.
Melakukan kesalahan-kesalahan sedikit saja , peserta prajabatan dihukum dengan bergulung-gulung di lapangan. Ada juga yang harus berdiri di lapangan dengan memandang matahari yang sedang terik tanpa berkedip. 
(Wahh.....kejam nian ya)

Menurut Bu Lukiswati,sudah banyak tulisan yang sudah dihasilkan lewat rasa jenuh tersebut .
Tapi pada saat itu hanya untuk menghilangkan kekesalan saja.
Apalagi pada saat itu beliau duduk di deretan paling depan,jadi tidak begitu terlihat kalau beliau sedang menulis puisi 👍

Wah..hebat Bu 
Salut sekali dengan cara panjenengan menghilangkan kejenuhan hati.

Dan catatan yang sangat menginspirasi dari pengalaman Bu Lukiswati adalah berteman dengan banyak orang itu menyenangkan,bahkan pemateri /pelatih dalam prajabatan yang tadinya terlihat sangar dan sadis,bisa menjadi teman baik bahkan seperti suadara sampai sekarang.
Kuncinya lakukan semua dengan hati
Dan ihklas dalam melakukan segala sesuatu,
Sebab tidak ada yang sia-sia apapun yang kita lakukan,pasti akan memperoleh hasil sesuai perbuatan,kalau tidak hari ini mungkin besok atau kelak anak cucu kita yang akan menuai.
Sebab Gusti Allah selalu mencatat segala perbuatan kita di mana saja dan kapan saja .

Luar biasa. ...👍
Saya mendengar dan menyimak semua tutur kata beliau dengan sangat antusias.
Sebagai sosok perempuan yang tangguh dan penuh semangat.
Sangat menginspirasi dan menambah nutrisi hati untuk selalu bertumbuh dalam hal positif.
Sifat keibuan beliau yang bisa *ngemong dan ngayomi sebagai kepala sekolah SMPN 1 BALEN ,dalam berinteraksi dan bekerjasama untuk mencapai hasil yang maksimal dengan berbagai macam karakter bapak ibu guru adalah suatu upaya tangguh yang patut kita acungi jempol.👍👍

Like 👍
Like 👍 
Sehat dan selalu bahagia untuk Bu Lukiswati 🤲🤲
Dan semoga apa yang saya tulis ini bermanfaat untuk para pembaca yang budiman.

Salam literasi❤️

Lestari Sahsa Malika
161120

KEGIATAN SMPN 1 BALEN,161120

Senin ,16 November 2020

Pagi ini mentari sangat cerah, membalur wajah -wajah ceria bapak ibu guru SMPN 1 Balen yang penuh semangat mengikuti upacara bendera.

Pada kesempatan yang berbahagia ini semua petugas upacara dan peserta upacara sangat hikmat mengikuti jalannya upacara.

Seperti nampak pada dokumetasi berikut ini:

*PETUGAS UPACARA BENDERA HARI SENIN TANGGAL 16 NOVEMBER 2020.SMPN 1 BALEN*.

1. Pembina : Drs. Suko P 
2. Pengatur. : Hj. Gagar R
3. Pemimpin: Linda AW
4. Pengibar Bendera :
   * H. Edy S. SPd
   * Tri Supartini, SPd
   * Drs.Dwi Setyadji. 
5. Pembawa
     Tek Pancasila:DraTri Y
6. Pembaca tek
     UUD 1945 :Agustini W,
7. Pembaca 
     Ikrar guru: Dra.Susi U
8. Dirigen :Dra.Widyastuti
9. Protokol :Siti Windarti 
10. Pembaca
     Do'a. : Hj.St Jumaroh

Balen 14 November 2020

Kepala SMPN 1 Balen
            ttd

*LUKISWATI, M.Pd*

**
Pembina upacara bapak Suko berkenan memberikan beberapa petuah atau nasehat terkait dengan masih adanya wabah pandemi covid19 ialah dengan 3 M:

1. MENUTUP MULUT >>>selalu pakai masker untuk menjaga diri dari penularan virus.corona.

2. MENCUCI TANGAN >>>> selalu mencuci tangan dengan sabun dari air mengalir

3. MENJAGA JARAK >>> jauhi kerumunan dan jaga jarak aman dari penularan covid19
Dan mencari teman yang baik

juga dengan 3 i
Yaitu : 
 
1.IMUN >> dengan makan makanan yang bergizi , untuk meningkatkan sistem imun tubuh lebih baik,sebab seusia bapak ibu guru ini ada makanan dan minuman yang di tolak tubuh kita

2.AMAN >>> jaga jarak aman dari penularan covid19

3.IMAN >> selalu bersihkan hati dari rasa iri dengki 

Insyaallah tubuh kita terhindar dari virus Corona 🤲

Di akhir arahan pak Soko juga berpesan apa yang disampaikan tadi, yang baik silahkan di ambil dan yang jelek diabaikan.

Demikan upacara hari ini berjalan dengan lancar dan tertib.
Alhamdulillah ❤️❤️


Balen,161120

ANUGERAHMU TERAMAT INDAH ...GUSTI❤️

Saya suka sekali menulis sebagai aktivitas yang menyenangkan entah tentang apa saja.
Sebab dengan menulis saya bisa menuangkan banyak ide dan imajinasi yang terkadang membuat pikiran jenuh dari rutinitas dan aktifitas sehari-hari bisa hilang.
Sebab menulis itu seperti refreshing bagi hati.
Apa yang saya tulis tentang banyak hal ya artikel, puisi,gurit pengalaman perjalanan juga cerpen/cerkak 
Seperti hari ini misalnya? 
Senin tanggal 7 September 2020,di tengah keasyikan menulis ,tiba-tiba di hp ada notifikasi masuk dengan nomor hp yang belum tersimpan di kontak saya.

Setelah saya baca dan saling sapa ternyata beliau adalah guru saya sewaktu sekolah di smp 1 Balen
Dan tentu kerawuhan beliau lewat whaashap adalah anugerah yang luar biasa,sebab saya sebagai murid jarang bertemu dan berkomunikasi dengan beliau .
(Murid cap apa begini ini ya ....hee maafkan diriku Bu)
Beliau adalah Bu tin guru bahasa Indonesia yang sangat energik dan manis sekali apalagi  senyumnya,ramah dan baik pada semua  murid-muridnya.
(Itu yang terekam di memori otak saya mengenai sosok beliau)

Pagi ini beliau memberitahukan akan adanya lomba membaca geguritan tingkat SMP di diknas pendidikan.
Dan berhubung saat ini semua sekolah pembelajaran daring.
Karena adanya masa PANDEMI ini banyak sekolah yang mengadakan pembelajaran jarak jauh maka untuk melatih anak-anak dalam rangka mengikuti lomba membaca geguritan secara optimal mungkin mengalami kendala.

Maka beliau meminta saya supaya mengirim atau share video  baca gurit versi saya, untuk mengetahui cara membaca geguritan yang baik.

"Ya Bu tin sayang..siap laksanakan ,"dengan semangat 45 saya segera mengirimkan video tersebut penuh percaya diri (alahemm....pd banget ya)

"Ya ... terimakasih," balas beliau di akhir chat kami. 

Beberapa hari kemudian tepatnya hari Jumat tanggal 18 September 2020,saya kebetulan datang  di acara final lomba membaca geguritan di diknas tersebut dan ikut membaca naskah lomba yaitu  "PERANG PUNGKASAN"

 Seusai membaca gurit, pandangan saya "clilang-clileng" mencari peserta dari adik-adik SMPN 1 Balen
Wah .. ternyata tidak ada,dan dengan memberanikan diri saya menghubungi Bu tin lewat whaashap.

"Pripun Bu tin....adik-adik lombanipun"?

 "belum bisa masuk final" balas beliau ...

"Nggih Bu...
Yang penting berani tampil adik-adik bisa lebih giat lagi latihan terus semangat  "
Dan setelah saya membalas chat Bu tin tersebut ,
Entah apa yang mendorong saya menulis seperti ini >>
"Kula tak melamar dados guru bahasa Jawa nek nu Bu.."
Dan begitulah dari pembicaraan ini,semangat saya untuk berbagi ilmu /pengetahuan meski hanya sedikit sangat bergemuruh di dada.
Maka keesokan harinya dengan meminta pertimbangan suami ,saya dengan gerak cepat mempersiapkan apa saja yang akan saya bawa untuk melengkapi surat permohonan lamaran menjadi guru bahasa jawa di SMPN 1 Balen.

Dan pagi itu.....
Dada ini dag dig dug.... dag dig dug ,ialah hari Senin tanggal 21 September 2020,saya jam 08.00wib sudah rapi dan bergegas berangkat ke sekolah tercinta dengan membawa sekeranjang harapan besar.
Wahhh.....grogi dan gugup begitu menggelayuti kaki ini ketika menapakkan langkah di loby SMP yang megah ini.
Dalam hati sudah "ndremimil komat-kamit" semoga niat saya ini diberikan kemudahan dan kelancaran oleh Gusti Allah 🤲
Di ruang tamu/ loby saya bertemu dengan bu Tin dan pak Adi.
Beliau sangat baik dan mempersilahkan saya duduk di kursi tamu.
Setelah bertanya dan memahami maksud kedatangan saya,pak Adi dengan ramah berkenan mendampingi saya menghadap di ruangan ibu kepala sekolah.

Setiba di ruangan ibu kepala sekolah,Pak Adi menjelaskan tentang tujuan saya,dan tentu dalam hati saya sangat berharap bahwa langkah saya ini adalah 
Sebuah upaya yang diridhoi GUSTI Allah.

Ibu kepala sekolah  sangat baik dan ramah sekali dengan kelembutan bahasa dan tutur kata yang sangat halus, perasaan saya pada saat itu sangatlah senang, saya merasa berhadapan dengan sosok yang hangat dan akrab.
Kecemasan dan pikiran-pikiran   yang tadi pagi membuat saya sempat grogi langsung sirna,menjadi senyum sumringah dan lupa kalau kapasitas saya saat itu adalah pelamar pekerjaan 🤭
(bukan teman lama yang sedang berkunjung🤭maaf maaf Bu lukis🙏)

Saya juga membawa Buku-buku sebagai pelengkap di berkas lamaran kerja, buku-buku tersebut adalah hasil karya saya berupa kumpulan puisi dan geguritan.
Semoga saja ibu kepala sekolah berkenan.   🤲
hari itu adalah hari di mana saya teramat bahagia sebab di pangkuan saya seperti kejatuhan rembulan juga bintang kejora yang teramat indah .
Subhanallah...ibu kepala sekolah SMPN 1 Balen,ibu Lukiswati M.PD merespon dengan baik hal permohonan lamaran pekerjaan  yang saya ajukan.

Maturnuwun GUSTI....
Atas anugerah yang istimewa ini.
Lewat kebaikkan hati dan kebijakan yang engkau titipkan kepada ibu lukiswati M.PD sebagai kepala sekolah SMPN 1 Balen, engkau tunjukkan kuasaMU yang maha agung
Apa apa yang sudah menjadi ketentuan MU tidak ada yang tidak mungkin ....


Allahuakbar.... Allah maha besar ❤️❤️


Lestari Sahsa Malika
211020 


 

Jumat, 13 November 2020

MBAH KARTI *cerkak Lestari Sahsa Malika

MBAH KARTI   

Dina Iki sang Bagaskara sumunar kanthi kencar 
Ing dalan kang sepi kiwa tengen mung ana sawah sing lagi wae ditanduri winih pari katon mbah karti ngolahi sepedhahe ider blnaja sawise kolakan ing pasar.  

Pasuryane sing wis ana garis-garis sepuh Wiwit teles merga kemringet,jalaran bar solat subuh mau Mbah karti ora leren Anggone sengkut mergawe 
Masak lan resik-resik omah sadurunge budhal menyang pasar.
 
Gobyos demleweran turut ulu nganti teles kebes klambine ing gegere. 
Mbah karti ora rumangsa kabotan utawa Sambat,penggaweyan ider blanja wis dilakoni mataun-taun engga saiki.
Kanggone ora pengin ngrepoti anak putu selagine bisa lan tenagane isih Kuwat pengin tansah mergawe yaiku ider blanja. 

Jarak antarane pasar lan karang padesan ana kira-kira sakilo,dadi barang dagangane isih utuh jalaran mung ngliwati sawah.
Ora ana sing tuku dagangane .

Nalika wis meh nyedhaki omahe pendhudhuk Mbah karti tawa blanja 

" Blanja blanja Iki lho iwake isih pepeg,mangga tempe tahu janganane "
Mangkono swarane mbah karti sinambi ngelap kringet ing pilingane lan kipas-kipas nganggo capile sangisore wit Pelem cedhak pagere Bu kaji rodiyah
 
Bu kaji rodiyah sajake ora mireng Yen ana bakul blanja sacedhake daleme ,ora ana semaure saka njero omah blas sepi.

Mbah karti ngambali maneh Anggone tawa blanjane Ning ya pancet sepi...
Mbah karti njur mbacutake ider blanja ,ngolahi sepedhahe kanthi semangat .
Senajan yuswane wis meh 60 taun ora dadi sebab Mbah karti aleman lan males mergawe.
Ngolahi sepedhahe kanthi gawe jarik iku ya ora gampang ning kanggone mbah karti wis biyasa.
Mbah karti sabendina pancen sandhang pengaggone isih tradisional banget 
Nudhuhake wong Jawa sing isih ngugemi jawane.
Jarik lan kebayak ngancani mbah Karti ider blanja sabendina.

Omah siji mbaka siji di tawani ,mlebu mlebu gang Ning Dina Iki ora ana sing tumbas blanjane.
 
"Apa ya sebabe "?
Ngono pitakon-pitakon sing ngranuhi pikirane Mbah karti,
"apa merga ana pageblug Corona Iki dadi wong-wong keweden blanja"?

"Wedi yen bakul blanja nyebar virus saka pasar?"

"Ee...ya mbuh,niyatku mergawe golek sandhang pangan kanggo nyukupi kebutuhan sabendina lan ngragadi putu siji sing takramut Kawit cilik."
Ngono rerasan batin sing ngebaki atine Mbah karti.
Mbah karti ngramut putune sing wong tuane kerja ing Kalimantan lan mulih ing njawa pendhak taun utawa saklodhange Anake sing wis krasan ing Kalimantan.

Udakara jam suwelas luwih 20 menit, srengenge wis krasa clekit-clekit ing kulit Mbah karti isih nyoba ider blanja turut ndalan ngubengi desa,mbokmenawa isih ana sing butuh tuku blanja. 
Rasa kesel sing dirasakne sikile mulai protes, njur Mbah Karti leren ing cakruk. Sikile diselehna kanthi sluku ing cekruk pojok desa, lungguh ing kana njur unjal ambegan landhung,mikir kahanan sing lagi diprangguli,gara-gara pageblug Corona pengasilan wong cilik tansaya seret,akeh wong saiki milih blanja lewat hape,yaiku blanja online Sing luwih praktis ora perlu metu saka omah.
"Njur piye nasib bakul blanja kaya aku ngene Iki,"
Mbah Karti ngudarasa njur diolak-alik dagangane sing isih utuh.

Mbah karti sih thenger-thenger Kijenan ing gerdhu,kala-kala.sikute ngusapi banyu Luh sing nrocoh ing mripat sepuhe, dumadakan ing sangarepe Mbah karti lungguh ana mobil putih mandheg lan parkir sacedhake rengkek'e blanja,Mbah karti nyawang sapa sing metu saka mobil iku.
Anggone ngawasi kanthi permati Jebul sng mudhun saka mobil kasebut Bu lurah lan nyedhaki rengkek blanjane .
Senajan kesele durung ilang lan isih Sedhih merga blanjane dereng payu blas.

Mbah karti gage -gage ngadheg lan nyapa aruh kanthi kurmat.

" Lho Bu lurah ta jebule , saking tindak pundi ta Bu,"? 

" Saking rapat ing kecamatan Mbah"
wangsulane Bu lurah sing isih nganggo masker.
 
"Menika kok mandhap napa wonten dhawuhBu lurah ,"? Pitakone
Mbah karti karo isih ketenggengen kerawuhan bu lurah ing cakruk esuk Iki tanpa kanyana.

"Bakal janganane napa mawon Mbah sing taksih,"?

"Taksih kathah Bu lurah, Niki wau duka kok arang tiyang blanja,sami sepen lan tutupan Sedaya lawange" semaure Mbah karti sinambi nglumpukna bakal janganan sing ditangkletake Bu lurah.
Ana terong,labu,waluh,kacang ,lan sayuran liyane

" Nggih Mbah mbokmenawi sami ajrih entene pageblug Corona Niki lho,amargi saniki nembe anget-angete wabah covid19 nyerang awak sing imun tubuh lemah,mulane panjenengan kudu tetep njaga awake kanthi ngecakake protokol kesehatan sing dianjurne pemrentah nggih mbah,"
Mekaten ngendikane Bu lurah marang Mbah karti

" Kula sampun nggangge masker kok Bu lurah,"semaure Mbah karti kanthi nyekel maskere

" Kajaba iku kudu asring wisuh Mbah,nganggo sabun ing kran sing banyune Mili mancur nggih Mbah terus jaga jarak sampun celak-celak lan nggrombol ,"mekaten Bu lurah paring pengertian marang Mbah karti.
Lan mbah karti manthug-manthug mertandhani ngestuake sedaya dhawuhe Bu lurah.

"Mbah ,Niki blanjane Kula tumbas Sedaya,keleresan Kangge ngisi kulkas sing wis kothong merga pirang-pirang Dina ora ana bakul blanja rengkekan langganan sing mara,terose nggih ajrih anane virus Corona Iki,"

"Walah nggih Bu lurah,, maturnuwun sanget," bungahe atine Mbah karti ora bisa digambarake.

Sabubare Mbah karti ngadhahi blanjane Bu lurah,lan nampani yatrane,Mbah karti njur ngrewangi nggawakne blanjane ing bagasi mobile Bu lurah kanthi bungah.

" Nggih sampun nggih Mbah ,,jaga kesehatan lan sing penting tetep nganggo masker ing endi wae ora usah salaman ," ature Bu lurah marang mbah karti njur pamit lan ngucapna panuwun merga wis digatekne lan oleh blanja sing dibutuhake.

Mbah karti ora bisa bendhung rasa bungah sing ngebaki manah.
Dhuh Gusti....pranyata paduka mboten Nate klintu paring rejeki,
Semangat Kula sing meh wae alum lan nglokro, sanalika paduka gebyur kanugrahan tanpa kanyana. 
Maturnuwun Gusti...
Sedaya puja lan puji Namung pantes kaaturake dhumatheng paduka.

Mbah karti njur mulih,ngolahi sepedhahe karo ndremimil turut ndalan ngesok rasa syukur mring Gusti, ora perdhuli swarane sepedhahe sing kriyet-kriyet.
Atine sing susah nelangsa wis diijoli Gusti Allah barang dagangane diborong Bu lurah Sedaya.

Ora krasa ngonthele Mbah karti wis tekan omah,njur sepedhahe disendhekna ing emperan omah.
  
Njur uluk salam nalika mlebu omah

"Assalamualaikum...le assalamualaikum"

"Walaikumsalam ..Makdok ," ngono semaure Adi saka njero omah , nimbali mbahe 
Kanthi celukan kesayangan Makdok

" Lagi ngapa Iki le"pitakone mbah karti marang putune sing Katon menthelengi hape

" Niki lho Makdok ,nggarap tugas saking Bu guru,"

" Ya le..Ndang garap tugase,sinau sing pinter ya le," semaure Mbah karti karo nyoplok capile sing amoh lan dicenthelna ing cagak.

" Nggih makdok,Kula badhe matur Niki kuota internet benjing Kedah ngisi sampun telas kuota internete Makdok," wadule adi Karo nyekel hapene.

"Ya le.. alhamdulillah Iki mau Makdok oleh rejeki dagangane diborong Bu lurah kabeh,ya Ndang tumbas paketan sesuk esuk ya,"

" Nggih makdok ,, maturnuwun benjing Kula taktumbas paketan internet,"


sawise ngulungake dhuwit Kanggo adi,Mbah Karti njur tumuju Pawon , lungguh ing kursi reyote,,
Dheleg-dheleg mikir kahanan Saiki.
Senajan abot kayangaoa Urip Iki kudu terus lumaku.
Lan siji-sijine dalan aku kudu tetep dodolan blanja ,jalaran mung ider blanja sing bisa taklakoni. 
Lan siji sing mesthi Tansah
sumendhe mring Gusti.
Awit garis pesthi wis tinulis ing saben titah.
Ora bisa Selak lan ucul saka peparinge , Tansah manembah lan pasrah kanthi tetep mbudidaya samampune Awak iki
Ngenani asile Gusti Allah sing nentokake.
Ngono gremenge Mbah karti .

Muga-Muga pageblug Corona Enggal sirna lan wong cilik kaya aku Iki bisa Urip kanthi tentrem...
Pandongane Mbah karti ..njur nyelehna sirahe ing sendhenan kursi kanthi nglenggana.
Njur liyer-liyer mapak impen-impen endah sing bakal dilakoni sesuk bareng putune lan Kabeh panjangka luhur ngupadi rejeki kanthi nyuwun berkah lan ridhone Gusti. 
Kanggo nyekolahne adi nggayuh Kabeh cita-citane ing tembe mburi dadi manungsa kang migunani tumpraping bangsa lan negara ❤️

Cuthel.

Dening :
Lestari Sahsa Malika

Senin, 28 September 2020

GURIT LESTARI SAHSA MALIKA *MAJAS 1

1. POTRET IKI


Potret Iki dakcenthel ing gebyok kaca
Mbuh wis ana pirang warsa
Mbokmenawa wae
Mbarengi melathi nedhenge mekar
  
Bungahing ati ora bisa takgambarake

Jalaran ....
Ana Cahya sumunar 
Ceblok ing pangkonku
Dremejeg ing larikaning idep
Kang dadi rambatan satuhu
Madhangi laku 
Mecaki rodhane wektu 
Pepayon endahe mega -mega biru

Senajan mung ngrakit tembung kriwilan
Ngluru saka alas lathi...
Awit ya mung kekendhelan sing takduweni
Ora ana tetenger aji
Tumempel ing dhadha Iki
Apamaneh piyandel gaman kang sekti
Panggah takbacutake
Senajan ana was sumelang
Mring wengise watu-watu lancip 
Sing pating crangap
Njalari asring gobrah tatu
Ngronce ukara sacebloke anggit prasaja
Muga wae....
Manjila kembange jaman
Senajan ora ngganda Arum
Bakal takpaes ing tritis wektu
Dadi prasasti ati satuhu..





2.
SEDHELA WAE


Sedhela wae....
Aku pengin lerem ing parengkuhmu?  

Pengin daksuntak sakehing panggresah
ati alit iki tansaya mengkeret 
Ucul saka gedhene pajangka
kedlarang tanpa pangemanmu

Yagene.... kokpunggel kembang sing lagi wae tinandur? 
Putik sari sanalika mblayang saparan-paran
Bareng aburing kapitayan
sumampir ing pang kawirangan

Pandulu sumawur cubriya 
Tansaya jumawa
Maesi laladan kang sinubya 

Kledhangmu tan juntrungan
Nipakake napas-napas sayah 

Ing pereng wektu dakresiki sangkrah kanthi sareh....
Muga wae isih ana papan kanggo mbuwang rereged Iki...

tatu pancen tatu
Ning aku kudu mbacutake laku

Senajan rasaku semplah tanpa daya sempoyongan 
 
Isih ana Gusti kang bakal paring usada...

Lestari Sahsa Malika,
190920


3.

Marang edhum netramu 
Sakehing impen-impen landhung 
nate daktitipake
ora ana was sumelang
Yen mengkone bakal nemahi cidra kelara-lara
Wis takngertenii
yen sedhih lan bungah
Paringanipun Gusti

Bakal daksimpen primpen lelakon Iki 
Mugya Dadi pangilon kang manjila
Madhangi dina-dina sapungkurmu 

Mbokmenawa panandhang Iki
Minangka pandadaraning ngaurip
nut paugeran kang wis tinata Gusti
Kanthi legawa lan Lila ati


4.
NANDUR KABECIKAN


Mendahneya endahe ...
Yen ing tembe mburi 
Tipak-tipak jangkah Iki dadi tetenger edi 
Sumbering pepadhang mring bebrayan agung
Driji-driji ora leren Nenandur rupa-rupa kabecikan
Ing bawerane tegal maya
Ukara-ukara peni dadi memaniking netra
Kepatri jroning driya
Masiya ta wis kalungse yuswa

Pamujiku bisaa ngrembuyung manjila ing sadhengah mangsa
 
Ora dakgetuni sayahe raga iki
Isih ana dhipan gapuk
kang saguh nadhahi sesambate rasa

Dumeling swara adzan ing wanci wengi
Ngelingake beninge tirta suci 
Kang tansah setya
Ngedhemake agni kang ngrenggani dhadha iki

Gusti .... paringana pangayoman 
Kawula Namung titah lumrah

pacoban urip pancen sandhangan
Keparenga kawula gegondhelan agunge asihMU
Ngugemi piwulang utama
nandur becik Muga tuwuhe uga becik...
*
Lestari Sahsa Malika
210920

 
5.
EDINING GEGAYUHAN LUHUR

wis daktakoni kumlisiking sesuketan
Katerak sumilirig angin dalu
Nalika tapak jangkah iki nglewati tlatah sepi
Tetembangan gitaning ati
Kekendhangan rasa kapang 
Mring edining gegayuhan luhur

Daktemu maneka pepalang
Linciping krikil 
Uga eri carang
Enggokan lan dalam simpang 
Ning....ora dakendhani 
Jalaran ing dhadha iki isih ana damar kang manjer
Senajan mung kumelip alit
Mbokmenawa kasawaban gedhene pangareb 

Muga wae dadi panuntun nggayuh pangimpen landhung 
Kang kapaes Endah ing langit ati
Ora dakselaki perih kang njarem biru 
Nracah ing Kiwa tengen suku  

Wis dakngerteni... Kabeh Iki upaya mring kasantosaning dhiri
Aku Kudu luwih waspada ngati-ati 
Ing lumakune dina 
Dadya pasinaon wigati  
pindha rodha kang seser muser
Keplayu kalindhes wektu
Sesalipan rebut banter 
Kamangka napas wis sayah
Prenggosan mring apuhe kringet

ing tritis wektu dakrungokna swara batin angrerintih
Sesambatan ngampah panggresah
 
Dhuh ati Lerema ya...
lerem sedhela
Eman yen endahe esem kesaput mendhung angendhanu

Kae lho... sesuk esuk srengenge luwih kencar 
Andum Cahya sumunar 
Muga wae bisa ngilangake sakehing panandhang atimu...❤️
Lestari Sahsa Malika
230020



6.
WIS OWAH

Aja geme-geme
Iki dudu papan guyonan
Aja kumawani ngaku kanca kenthel 
Ora bakal ana sing ngandel

Gemricik kali pancen bisa ngedhemake ati
Ning wis ora ana Gemerahe bocah 
Lelumban praon godhong pring 

Sesiratan kanthi bungah 
Uga nggambar omahan cekli ing pinggir kali 
Mbengok sora yen kesenggol tangan jail
Sengkut nggawe miniatur omah 
Bebarengan datan ana pasulayan

Yagene...gumun?
Yen saiki wis dadi cafe kang edi
Pinaes Gubuk-gubuk peni 
dadi panglipuring ati satuhu
Sangisoring cagak-cagak pring iwak emas pating slinthi
Tansaya ngawe-awe sapa wae
Kalegan ngenggar manah   

Aja mboksengguh banyu kang mili kemricik kuwi bakal wawuh
Yen tekamu mung nggawa crita lawas kang pekewuh
Kowe kuwi dudu relasi
Apamaneh tekamu ora nitih wesi aji ...

ing lumakuning dina kuwi pancen nduweni critane dhewe
Aja banget klelep ing panelangsa
Nemahi owahing rasa pangrasa kang malih atos 
mesema ....
Urip saderma mampir ngombe
Sepira suwene yen kasuwun bali
tetepa sumendhe mring agunge dzat kang maha asih ..



7
UDUN SEMAT

aheemmm....
Wujudmu cilik menthis 
Mbokaja ngreridhu aku
Sengkring senut-senut lara
Manggon wae kok ya milih ta

Irung cilik iki dadi sesek banget  
Delengen ta aku kelaran tenan 
Enggal lunga ya..!!

Mengko taktumpakne prau reroncen ron suruh ayu
Dimen mripat ora sepet  
Polah obah uga ora sumpek 
 
Anggere kowe sanggup nyingkrih saka guwa grana Iki 

Maturnuwun 
wis ajar kabecikan
Tansah nggedhekake syukur mring kanugrahan Gusti
Njaga kasantosaning dhiri
amrih bagas waras lair batin...



8: 
ORA PEDHOT TALINING KENUR

Lungguh sacedhaking jendhela
Ngungak menjaba 
Katon bawera nyengsemake nala
Dedhampyakan mega-mega ing akasa 
Pepaesan layang-layang maneka rupa
Tali kenur sumampir ing kedhep netra
Ana bungah tanpa aran sing ngrenggani dhadha

Sowangan dumeling ing pucuk papringan 
Pindha suling kang ngerih talingan
Lumebet ana keteging jantung 
Nggiring mubah mosike driya
Amrih tansah bapoh talining panjangka
Ora klendran mring puja lan puji
Jalaran jejeging ati kudu tansah kaesti

Surya meh angslup surup dalu 
layangan mobat-mabit Kleyangan
Ning daksawang ora pedhot talining kenur
Senajan sinempyok angin Gedhe
Manjer anteng maesi jagad awang-awang.
Cakrawala endah kadulu netra

Matur nuwun GUSTI
Paduka pancen sejatine dzat kang wenang paring pesthi...



Lestari Sahsa Malika ❤️❤️

Rabu, 09 September 2020

HADIAHKAN DOA TERBAIK

Wahai..sahabat hati ❤️
dalam perjalanan hidup ini, jatuh dan terjungkal terkadang hal yang tidak bisa terhindari,dan kau akan tahu siapa saja yang sudi menanyakan keadaanmu,siapa yang hendak bertanya seraya mengulurkan tangannya,dan dalam keterpurukan mu kau juga akan tahu siapa yang tulus dan mengerti dirimu,meski tidak berikan solusi,tapi waktu dan telinga nya selalu ada untukmu.. bersyukurlah dan hadiahkan doa-doa yang baik untuknya semoga Gusti Allah ridho🤲❤️

Bunda Lestari Sahsa Malika

Rabu, 02 September 2020

SCREENSHOT 😎 motivasi hati *Lestari Sahsa Malika

Indahnya semesta selali aku abadikan dalam karya❤️

SCREENSHOT**😎 MUTIARA KATA*LESTARI SAHSA MALIKA ❤️

Screenshot 😎😎 Mutiara kata bules❤️

SCREENSHOT MUTIARA KATA *LESTARI SAHSA MALIKA ❤️

Screenshot... mutiara kata Bu les😎


PERIHAL BINAR MATA




Perihal binar mata
Adalah tempat terteduh
Tempat ku menanam larik kata
Ku hiaskan di beranda yang merimbun
Sebab pada Hela nafas ini
Selalu ada diksi diksi puisi
Yang aku kutip dari keindahan semesta❤️


Lestari Sahsa Malika

MERUAH PELUH

Jejak jejak yang berceceran
Meruah peluh
Kejenuhan merangkum waktu
Keterbatasan nalar yang hampa
Alur perjalanan yang akan ku catat sempurna
Sebagai kisah dengan keihklasan yang purna

Sebab langkah ini 
Sudah kompromi untuk saling menguatkan
Terimakasih wahai hati
Kau adalah sebaik-baik penyemangat ❤️

Bunda Lestari Sahsa Malika

SANG PEJALAN DAN PUISI*7 LESTARI SAHSA MALIKA

1.
Mencandai waktu
bersembunyi diantara gempita angan
agar di dada ini selalu tumbuh rindu 
Yang tertanam dideretan aksara 
Pada musim paling semi...


2.
[ Jangan bebani ibumu dengan keburukan sikap mu
Jangan kau siksa ibumu dengan tajamnya bicaramu
 
Sebab ibu adalah
Penerang gulita Bagi rumah-rumah yang dibangun dari tangga yang terjulang
Dan hanya ibu yang sanggup berdiri menjaga tangga itu 
Agar tidak roboh ketika penghuni rumah menitinya meraih kesuksesan

Sayangi ibu dialah surga kehidupanmu 🥰


3.
: Denting subuh bergemuruh menyibak gigil pagi
Embun memeluk dedaunan
Hangat tanggalkan ego
gegaskan langkah menuju pancuran  
Diatas sajadah tepiskan debu yang kian suram.


4.
[: Telah kupadamkan
Terik matahari yang jatuh dikepala
Dengan segenggam doa 
Dan mantra cinta 
Sebagai peneduh jiwa yang lara.


5.
[: Semilir angin menyapa pagi
dingin bebatuan
Memeluk rindu 
dikursi tua yang lapuk
Aku masih terpaku akan lembut sapamu
yang kau bisikkan semalam dimimpiku.


6.
[: Di semesta yang agung   
Ku temukan keindahan puisi sang pencipta

Menghanpar tanpa batas
ku eja sebagai ayat-ayat suciMU

Langkah kecil tertatih 
terkadang lelah 
Menapak pada jalan yang tak mudah.


7.
[: Pada binar mata 
Ada kesejukan rasa
Serupa rindang pepohonan
aku ingin berteduh 
Menumpahkan resah
Bersandar pada degup dada
Penuh kelembutan cinta 🌹


8.
: dibawah rembulan 
Ilalang berbisik dalam sepi
gundah diam-diam menyelinap 
Rebah dipadang ilalang
menata kembali cerita yang tadinya enggan ku akhiri


9.
[: rembulan pasi
Ilalang berbisik dalam sepi
gundah menyelinap 
Rebah dipadang ilalang
Kupungut serpihan hati
Serupa puzzle yang ku tata rapi.


10.
[: Harum aroma senja
menghias beranda
Basah tertimpa gerimis
Semilir angin membasuh wajah kelam...
menghantar diksi bergemeretak pada jiwa
melafadzkan dzikir agungkan illahi.


Bunda Lestari Sahsa Malika

SANG PEJALAN DAN PUISI *6 LESTARI SAHSA MALIKA ❤️

1.
 Di ujung malam  doa-doaku tumpah
resah ditepian munajat
Dadaku bergetar
Wajah dosa terkapar lunglai
Retak cermin hati
Ampuni aku Gusti.

2.
: Untuk hati yang gelisah
Untuk angan yang menyesak
Untuk jiwa yang  redup
Untuk semangat yang layu
Tersenyumlah...
Setiap hari punya kisahnya sendiri
Kau hanya perlu bersahabat baik dengan keadaan..♥️

3.
[: Hari ini aku bahagia
Telah ku pinang  rekah bunga
Di taman veteran
Menuntaskan segala ingin yang lama menjadi sebab tidurku tak Lena🤭
Sungguh ....aku suka sekali

*Tumbas kembang🌹🌹

4.
: Pada kuyub hujan pagi ini...
Segala dingin mencari celah untuk meredam gigilnya
Bukan dari nyala unggun pun sebuah pekukan ,sebab di kaca jendela yang basah masih ada pendar asa meresap hangat di rongga dada...b.les💃


5.
[: Embun masih bergelayut di ranting pagi ,lengkung pelangi serupa senyum bidadari menebar kebaikkan Di mayapada...ahhh semudah ini aku larut dalam Kekaguman semesta ,♥️,lihatlah  rekahnya yang ramah memancar-mancar di binar mata...b.les💃

6.
[: kelak ...di suatu perbincangan, mungkin saja ada yang merindukan kehadiran ku  sebagai puisi yang merimbun ,tertanam dari sekian harapan yang tumbuh di kerjab mata,meski harus meranggas oleh waktu yang semakin menuju senja..b.les💃

7.
[: Gerimis yang jatuh dihalaman rumah
Sepertinya tidak suka melihatku terlelap
dalam gigil pagi

juga kicau burung
mengisyaratkan indahnya semesta meski mentari enggan beranjak
Masih kumaknai redup ini sebagai penyelaras jiwa untuk tetap mengatupkan dua tangan ini dalam rupa-rupa semoga ...b.les💃

8.
[: Ku rebahkan segenap rasa pada sejuk kasih-MU,.. Gusti ♥️ di 2 hari penghujung Ramadan ini teteskanlah ampunan ke dalam jiwaku, ingin ku rengkuh Lailatul Qadar MU   dan pada selembar sajadah ini ada   telaga bening yang mengalir deras di setiap lipatannya.. tempatku berkaca atas segala kelam hati...b.les💃


9.
[: Pada langit biru Ku julangkan segenap rasa pada belas kasih-MU,.. Gusti ♥️ di 2 hari penghujung Ramadan ini teteskanlah ampunan ke dalam jiwaku, ingin ku rengkuh Lailatul Qadar MU...        meski di hati yang tak begitu lapang ini,,  terkadang sesak dan kelam ,tak pernah lelah ku hamparkan sajadah usang tempatku bersimpuh MEMOHON segala ampunan MU  .. aamin 🤲 


10.
[: Pagi adalah segala nikmat yang menghampiri para pejuang kebaikkan,,sambut dengan gempita,bersama hangat mentari memancar-mancar, hilangkan gundah lungkrah hati,simpan saja di lipatan doa doa ,agar hati tetap ikhlas menghadapi mereka yang dengki, terkadang hidup ini perlu menyeimbangkan antara harap dan prasangka, mengasah batin selalu peka akan hukum sebab akibat sebab malaikat tak pernah lalai mencatat dan mengawasi apa yang ada Maya pada..❤️

Lestari Sahsa Malika

NGAJI ATI ALA BU LES ❤️ *LESTARI SAHSA MALIKA

wahai hati yang baik..🥰

Kata orang bijak "Hidup ini terlalu singkat untuk selalu merasa benar sendiri,mencari kesalahan teman,tanpa mempertimbangkan kebaikan dia yang lain. 
*Jangan kau buang sahabat/saudara cuma karena tak sepakat dan beda pendapat.
*Satu keburukan teman/saudara bukan berarti hilang kebaikannya yang  lain kan ?
Teman bisa menjadi saudara jika kita bisa saling menghargai dan saling melengkapi satu sama lain.
Jangan hanya satu kesalahan yang tidak begitu fatal rusak semua kebaikan yang pernah kau terima.
Usah kau bangga dengan jabatan sehingga merasa tidak *selevel*
Terimalah kekurangan dan kelebihan mereka.
*Jaga perasaannya, tutupi aibnya.
Jangan diam-diam  bertepuk tangan ketika dia dalam keterpurukan✋
*Teruslah bertumbuh dan bermanfaat menggali potensi diri tanpa menjatuhkan orang lain.
Sampai kelak raga mu renta dan gusti Allah berkata WAKTUMU PULANG sudah tiba♥

Salam semangat
*ngaji ati 💃b.les


Bunda Lestari Sahsa Malika

KUMPULAN GURIT *2 ✓LESTARI SAHSA MALIKA ❤️

1.
LESTARI
L uru ilmu ing tbm kinanthi
E ndah banget katon sumringah

S atuhu gawe sengsem manah

T ansah agawe marem Ati

A  mrih bisa sempulur ilmu

R eka pengin nenandur sedulur
I ing dina mburi Mugi manfaati

2.
BAURNO

B Ilih ing mengkone saged dados tenger

A amrih bisa angambar wangi

U mpamane kembang bisaa mekar

R ra Ketang mung samangsa

N  Ora dadi pamikiran sing kudu winates Iki kae

O na wektu kang bisa ngrengga sakehing rasa kaya Dina Iki sesarengan ing blongsong BAURNO.


3.
[: PAGEBLUG KANG NGGEGIRISI

embuh iki paukuman apa mung saderma ampiran ?
Pathing klepyur sesliweran 
Gogrog ing sadhengah tlatah
anjalari sarwa blangkarah
Pindha sangkrah lelarahan 

Mblader ing jogan lemah
Wujudmu ora sepira 
Ning kuwawa negesi sakehing memedi ingkang nggegirisi

Pindha pupus ron kang dumadakan  nglayung garing ora ngerti jluntrunge mangsa

Tekanu nggawa kanca tansaya ndadra 
dadi pageblug gedhe saindenging Bawana

Mripat klirak-klirik  keweden mring cubriya
Was Sumelang marang siji lan liyane
Kahanan tintrim
Tanpa ana gemerahe sesongaran 
Sing jare ora wedi apa maneh rasa gigrig
Mung ana panggresah kang ngranuhi ati 

Ilat-ilat sanalika kethul
Paningal tansaya waspada mring sumebyaring virus 

Maewu upaya kaparaga 
Dening para dokter lan ahli medis
dimen sirep pageblug korona
Ngupadi vaksin  kasarasan
Uga patrap sosial distancing denugemi
Kabeh cancut taliwanda tan tidha-tidha

Reresik dhiri kanggo tameng kang murakabi 
Mungguh keslametan jiwa lan raga 

Wis pira nyawa sing dadi banten PAGEBLUG Iki?

Ayoo....manjing ing panembah manjer donga 
tan kendhat ing siyang ratri

Ohh..pageblug korona..!!
Enggal sumingkira saka bumi Pertiwi 
Aja suwe-suwe anggonmu ganggu negri Iki

Enggal Bali ing papan paleremanmu .. 
Bakal dakugemi piwelingmu
Yen Urip Iki kudune tansah reresik saka
rereged kang tumempel ing jiwa raga
Njaga kaweningan rasa
Ora mung mburu gebyaring Donya
Nyatane....tekanu aweh piwulang becik
Bisa agawe para kulawarga katrem ing salebeting griya .

PAGEBLUG enggal lunga sirna tan kasisa 
lerem ...
Lerem ...
Lwrem ..

Muga jagad bali ayem tentrem 
ing pangayoman Gusti Kang maha AGUNG.


Lestari Sahsa Malika
Ngadiluhur,
27 April 2020



4.
LURU CAHYA
[: Dakpecaki lurung alit iki
gegancangan kukuhing niyat 
Nrabas lanciping watu-watu
Anuju cahyaning iman
sasi ramadan iki dadiya rerambatan manah
Ngresiki rereged kang tumempel ing dhiri
Mblered Katon suren
Kagulung jaman sarwa instan..

Ayat-ayat kang sumunar 
Dadiya suluh amadhangi laku
Anuju ridhone Gusti pangeran... aamin ❤️


5.
KABEH BAKAL TUWA
[: Lan kabeh bakal nemahi tuwa  
Delengen Iki...
uwan ku wis maprah sesuluran ing rekma

Alusing kulit wis ora cemethot 
malih wiron
Maesi sakupengan netra

Yagene kudu iwut *rekayasa?
Pindha godhong
Bakal tumiba bantala
Embuh..merga 
alum utawa kena ama
bisa gogrog sadhurunge mangsa
Sing wigati sehat jiwa raga...🤲🤲💃


6.
PITUTUR BECIK
: Pitutur utawa sangu leladi 
yen gelem ngresapi

Bisa dadi colok laku mecaki urip
maneka prakara sing kadhang ngedhang laku 
muga bisa kasikapi kanthi samesthine...
jer wiramaning urip owah gingsir 
pletike nalar sing bening bisa dadi setir lan bisa nyumurubi endi dalan sing bener  pikiran kang bawera
Satemene bisa njalari ati lejar
Netra katon sumunar 
Praupan ora nyaprut
Sapa ing sakiwa tengene mesrhi katut bingar

Aja seneng ngatonake pasuryan *butheg
Malah ilang manise:-):-)
*Jareku wengi Iki🤗bu les


7.
WADHUK PACAL BOJONEGORO
: Menawa wae ing dina Iki 
mung aku sing lagi kesengsem
mring endahe sesawangan tlatah Iki....
Wadhuk pacal temayang bojonegoro  

Kijenan ngadek sangisore langit biru 
Pepayon mega kemambang seta 
Jembar tanpa wates  
Angenku dakumbar playon ing sela-sela ron jati
Sunar bagaskara  njiwit pipi
Panas sumelet Ora dadi sanggan kepara nyingkirake panggresah ati 
Nundhung lungkrahe jiwa

Katrem ing kahanan kang ngadhemke rasa
pambengokku kandheg ing kanvas bawera

Juru sungging Kang satuhu Sampurna
Atiku katrem jroning syukur
Dhuh Gusti,..
Padhuka sabecike arsitektur.... Subhanallah ♥️


8.
JALARAN DRIJI
 Katrem ing jagad Maya
Pindha mapan ing alas lathi
Sok akeh sing kelangan arah
Kekendelan wae durung cukup
Dadi tameng dhiri 
Kudu kandel dayane kapitayan 
playune angen  kang luwih rikat
katimbang titahe jangkah

saka anggit bisa nrabas maneka rasa
Driji luwih landhep
ngedhap-edhapi
 
Apa sing ora ana ing kene?
sing remen semon-semon?

sing kasmaran? 
sing kegedhen empyak?
sing kelara-lara?
sing lamis?
Sing gedhe rumangsa?
Sing kojah sesorah ?
Sing pamer?
Sing awu-awu?

kalane dadi panglipur ati
uga regeding pikir
Siji sing mesthi 
aja lali dununge jati dhiri 
Apik ya apik 
Sing samadya wae 
Ora usah anut grubyug

Ya bejane wong Saiki 
bisa menangi jaman reja Iki
bisa ngerti 
papan liya ana lumahing bumi
Mung saka layar hape iki
Ning kudu waspada
jalaran driji iki
Bisa uga dadi jalaran beja lan cilaka ne awak dhewe ..🤭😍

Bules,210720


Bunda Lestari Sahsa Malika

MENGASAH BATIN

Pagi adalah segala nikmat yang menghampiri para pejuang kebaikkan,,
sambut dengan gempita,
bersama hangat mentari memancar-mancar,
hilangkan gundah lungkrah hati,

simpan saja di lipatan doa doa 
agar hati tetap ikhlas menghadapi mereka yang dengki, 

Terkadang hidup ini perlu menyeimbangkan antara harap dan prasangka, 
mengasah batin selalu peka akan hukum sebab akibat 
sebab malaikat tak pernah lalai mencatat dan mengawasi apa yang ada di Maya pada..❤️

Bunda Lestari Sahsa Malika

SANG PEJALAN DAN PUISI,*5

1
Kepak parkit begitu lelah
Ketika terik menerpa 
Meredam debar tak biasa

Masihkah ranting 
Mengayun mesra
sedang senja tak lagi jingga.

2.
: Kusibak tirai kelam 
Tanpa gempita asa 
Samar menjelma  dingin 
gigilnya menciptakan kelu

Senja tak lagi ramah
Kehangatan rindu pun sirna.

3
[: Di pematang sawah desa
Kucari masa kecilku
Rerumputan berbisik
Menemani Langkah memetik rindu   
perlahan surya temaram 
sekeranjang kenangan 
ku bawa pulang.


4
: Ku telusuri lengang
Berharap ada tenang
Di bawah payung rindang  

Menjuntai ribuan asa
Ku sulam titik cahaya terang

5.
Kusapa binar cahaya
Memantul-mantul di kedip mata
Ialah kebaikan senja
Merona jingga 
Menghantar senyum bidadari
Menghias cakrawala..
Sehangat sapa ramah sang pujangga.

6.
Sayap parkit  begitu lelah
Ketika terik menerpa 
Sedang di dada Meredam debar tak biasa

Masihkah ranting 
Mengayunya mesra
sedang senja tak lagi jingga.


7.
Kusibak tirai kelam
Tanpa gempita asa 
Samar menjelma  dingin 
gigilnya menciptakan kelu

Senja tak lagi ramah
Kehangatan rasa pun sirna.

8.
Di pematang sawah
Kucari masa kecilku
Rerumputan berbisik
Menemani Langkah memetik rindu   
perlahan surya temaram 
Sekeranjang kenangan 
ku bawa pulang.



9.
Ku telusuri lengang
Berharap ada tenang
Di bawah payung rindang  
Menjuntai ribuan asa
Di setiap putiknya ku sulam cahaya terang.


10.
Sayap parkit  begitu lelah
Ketika terik menerpa 
Sedang di dada Meredam debar tak biasa

Masihkah ranting 
Mengayunya mesra
sedang senja tak lagi jingga

Di pematang sawah
Kucari masa kecilku
Rerumputan berbisik
Menemani Langkah memetik rindu   
perlahan surya temaram 
sekeranjang kenangan 
ku bawa pulang.


11
Pada hamparan semesta
kebaikan senja merona jingga 
Serupa senyum bidadari
Menghias cakrawala..

Merapikan segala resah
Menuju indahnya peraduan
Dalam dekap sang malam.

12.
[: Di buram mata
Ada sungai mengalir sepi
Di sana ada gemricik rasa yang mengharap temu
Dimana segala rindu tertuju
Meski melewati waktu berbatu
Terhempas lalu membiru 
Dalam mencari ridho-MU

13
[: Hati rapuh
Meluruhkan sunyi 
menghentak di sudut hati
aku masih setia di sini
Tertatih menyusuri 
Lengang waktu 
dengan luka teramat perih

14
[: Katamu.....
Akan ada sungai-sungai yang mengalir di denyut nadi 
Berharap tetesnya menyembuhkan luka
Gemericiknya  penyegar kehidupan  menghapus kesedihan paling purna
meski aku tak sekokoh akar pohon  
menunggu musim berganti
Hadirmu telah  hilangkan kemarau panjang ini.


Bunda Lestari Sahsa Malika

TENTANG EGOIS DIRI

TENTANG EGOIS DIRI KITA

Pada dasarnya setiap orang mempunyai jiwa sosial, sehingga satu dengan yang lainnya saling bergantung. 
Seringkali kita dihadapkan dengan masalah yang pada akhirnya mengharuskan kita untuk meminta bantuan dari seseorang atau orang yang terdekat dengan kita, begitupun sebaliknya. 
Sehingga ini menimbulkan hubungan timbal-balik. Sayangnya terkadang hubungan seperti ini tiba-tiba harus berakhir,karena ada sifat mementingkan diri sendiri atau keegoisan yang terjadi.
Egois berasal dari kata ego, 
ego salam bahasa yunani adalah aku, jadi orang yang disebut egois adalah orang yang mementingkan dirinya, mementingkan akunya.
sifat egois sudah ada dalam diri kita sejak masih balita. 
keegoisan ini, dilatarbelakangi oleh beberapa sebab diantaranya,orang tersebut berasal dari keluarga yang serba berkecukupan dan dimanja, sehingga apa yang diinginkan sejak kecil selalu bisa tercukupi, kemudian bisa jadi orang tersebut berasal dari keluarga sangat kurang kasih sayang atau perhatian. 
Sehingga akan timbul karakter anak yang tidak mengenal kasih ataupun pengorbanan.
Contoh dari sifat egois ini, sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari, seperti seseorang yang merokok di tempat atau kendaraan umum. Dengan seenaknya ia menghisap dan mengeluarkan asap rokok tanpa memperhatikan sekitarnya, bisa juga terjadi dalam keluarga, ketika salah satu anggota keluarga menonton acara televisi favoritnya tanpa mau berbagi dengan siapapun.
Memang tidak salah, kalau kita lebih berfokus pada diri sendiri, tanpa memandang orang lain. Kesalahannya adalah jika kita terlalu berlebihan mementingkan diri sendiri, sehingga apa yang dinasehatkan orang mengenai kita, kita tidak mau ambil pusing. Dan hal ini tentunya tidak mempunyai dampak yang baik, karena akan mengakibatkan orang-orang di sekitar kita untuk menjauh. Tidak ada orang yang bisa bertahan berada di dekat orang yang egois, karena yang ada dalam pikiran orang yang bersifat egois hanyalah dirinya, tanpa peduli orang lain.
.
menghadapi orang egois Mungkin yang pertama harus dilakukan adalah mengintrospeksi diri sendiri, kemudian jangan membanding-bandingkan diri dengan orang lain dan yang paling penting kembangkan sikap untuk melayani orang lain.

Perbaiki diri
Koreksi diri
Jangan merasa baik sendiri...
Hidup ini indah jika kita body toleransi 😍😍

Bunda Lestari Sahsa Malika

KIDUNG KATRESNAN RADEN ARJUNA DEWI DERSANALA

KIDUNG KATRESNAN RADEN ARJUNA DEWI DERSANALA


Nimas ayu dewi Dresanala,...
Mangertiya Iki dudu sejatining pepisahan 
Senajan kukuh sliramu ana ing rengkuhan
Satemene kangmas tansah pengin sesandhingan
ing sarina klawan wengimu
tanpa winates wektu 
Nyuntak sakehing tresna mring sliramu uga siponang jabang bayi ing gowa garbamu 
Sinareng napas Donga tan kendhat 
Nyuwun kawelasan mring Gusti
Muga rahayu ndhungkap titi wancine lair 
dadya ksatriya utama

Daksuwun...atimu lila mring lungaku nimas...
Senajan kapegat raga 
Isih ana rasa kang Tansah kapang 
Sing bakal nyawiji  
ngancani dina-dinamu sapungkurku

Ora usah sungkawa tawang tangis 
Lilakna....
Lungaku mecaki dalan sing bisa anuju kasampurnaning dhiri

Rene..Rene..nimas
Caket klawan kangmas 
Dakrengkuh kebak asih ing dhadha iki
Rungokna.... prasetyaku kanthi Wening Nala

Mangertiya.. 
Katresnan iku endah bisa mahanani ing samubarang mangsa 


Kangmas harjuna pepundhenku....
Biyen aku Ora Nate ngimpi apamaneh bisa pepanggih sabanjure nyawiji ing sih katresnan

Dina Iki ora kanyana 
Kudu nemahi pepisahan 

sing daksuwun Muga mung pisah raga
Ning jiwa tansah nyawiji selawase

wektu sing kapeksa manjing dasi pepalang trensa Iki
Muga bisa dadi pasinaon
Yen ta aku lan kangmas 
Namung saderma wayang-wayang ing gegeman sang hyang agung minangka dalang ingkang maha kawasa

Apuranen nimas.... 
Yen tetesing banyu netra iki gemrajag tanpa kabendhung
Ora tembung lelamisan Panglipuring ati
 

TakLilakna
TakLilakna kangmas...
Angeting asihmu bakal dakbundheli dadi kapitayan sing madhangi jiwa
Mbokmenawa Iki pitudhuh saka sang maha wikan mbesuk aku lan kangmas
bisa bebarengan anuju Swargaloka


Kangmas harjuna kekasihku
Jumangkaha kanthi gagah
Aja mangu-mangu singkirna sakehing susah 

Dongaku tansah konjuk katur kangmas 
Lan lathi iki kaaras kebak tresnamu minangka suluhing rasa sadawane laku kang manjer jroning dhadha   

Nimas...bakal Tansah setya ing katresnan
Lan selawase ora bakal cidra .

Bunda Lestari Sahsa Malika
**
Translate puisi bahasa ind ke  bahasa jawa ,,atas seijin penulis nya.
Karya : bapak gambuh R Baseda
Rembang 01062020

ING GALENGAN SAWAH

Esuk jam wolu mlaku-mlaku nitih beat....🛵
Tekan cedhak rel kepanggih tangga sing mulih tilik sawah,,saka lor taksawang bulek ngindhit kedhele mlaku ngulon ing galengan,,
Bareng nyedhaki ratan,bulek sah mencolot mlangkahi got/kalen ,,ndilalah kok ora pas ta,?? Dadi sikile kiwa niba ing banyon,,
jebruk....wadhuhh🤭🤭 
Aku sing meh cedhak ya gage mudhun saka sepedha motor njur nulungi,

"Lho..bulek ,pripun Niki wau kok saged dhawah,ati-ati bulek,ngaten niki lak gupak linet, njngna" karo tanganku ngranggeh bulek Tangi saka misri sing banyune nyemek-nyemek rondok bening .

"Lha ya ta ndhuk,,biyasane ya pas sikilku nek mencolot Iki maeng kurang amba nek ku njangkah," semaure bulek sawise mentas saka kalen,karo ngresike reged linet ing dastere nyawuk banyu saka kalenan.

Sauntara bulek resik-resik aku njumputi dhele sing morat-marit ing lemah.
Sikilku ya katut glutheh saem gupak linet,serikne aku Iki super emak ,dadi ya ra patiya wedi nek ilang ayune,njeblog-njeblok ing misri...huiu hii..hee.🤭

Sawise dhele rampung takjumputi taktali pisan njur takaturne bulek.
"Mangga bulek..sing ati-ati nitih sepedha mangke nek dhawah,napa kula terne mantuk,??"

"Ora usah ndhuk,taknumpak alon-alon wae,"
Semaure bulek sah,,karo nampani kedhele njur ditata ing boncengan sepedha.

"Ndhuk,,sampean doyan dhele,?"
Pitakone bulek sah karo ngodhosi dhele nom saka boncengane sepedha.

"Nggih bulek,, maturnuwun,"semaurku karo nyetarter beat kesayangan.

"Iki lho,mengko sampeyan godhok dhewe,,kanggo cemilan nek pak guru kondur,"omong ngono karo ndhelek dhele ing ngarep ngisor setir . 

"Walahh....kok ngrepoti ta bulek,mboten usah hee..hee,"rekaku ya nolak alus 🤭mosok ya njur gage nampani.

"Ya wis ndhuk ya,aku takmulih numpak alon-alon,"
"Nggih bulek, maturnuwun lho,malah diparingi dhele bereng, Gusti Allah sing mbales,"

"Apa ya,,wong dhele wae kok glani men,Iki lek em nandur nok galengan kok ya tukhul apik,wayahe nggodhok ndhuk,,"
 
**Pelajaran sing bisa kapetik wsuk Iki,
Ora usah wigah-wigih aweh tetulung, samangsa bisa lan wektu uga tenaga mbelani ,lakoni kanthi senang ati,mesthi ana pikoleh sing disiyapke GUSTI.
Yen ora Saiki ya mbesuk utawa liya dina...
Lan esuk Iki kedhelene wis Mateng rasane legi kathik mentes.
mangga say all..sinambi lelenggahan ing beranda...♥️♥️😍👍
Alhamdulillah matur nuwun GUSTI Sedaya anugerah paduka 🤲🤲♥️


Bunda Lestari Sahsa Malika

SANG PEJALAN DAN PUISI*4

1.
: Kutanam cinta dihamparan semesta,
Dengan segenap kasih yang tumbuh rindang di dada,,bersama selaksa asa yang akan menuntun langkah ini hingga kelak saatnya pulang,
Dan Sebelum matahari tenggelam...
fajar yang terang ini ku maknai sebagai anugerah yang sungguh sempurna dari sang maha romantis 🥰b.les💃


2.
Tulisan yang ku hiaskan di beranda Bukan rangkaian puisi hanya barisan kata-kata
Serupa taman  tempat untuk menghibur hati berimajinasi


3.
 Pagi adalah semangat yang menghiasi dada para penikmat kebaikkan syukur,dan di bening pagi selalu ada harapan-harapan baik, meskipun sebagian ada yang lelah akan panjangnya sebuah hasil  ....tidak apa kelak kesabaran yang tertanam di dada akan berbuah manis...🤲bungaku kastupid sedang mekar✓🥰

4.
[: Beberapa orang ada yang diam-diam merapikan rasa
adalah luka yang belum tersembuhkan, rasa sakit dan kesedihan yang panjang
Pun rasa takut yang tak pernah padam
luka yang tak kunjung kering mungkinsaja dramatisasi atas  ketidakmampuan seseorang menangkap sinyal sinyal semesta yang sedang mengajarkan ketabahan .♥️♥️


Bunda Lestari Sahsa Malika

HAMPARAN CINTA

Kutanam cinta dihamparan semesta,
Dengan segenap kasih yang tumbuh rindang di dada,,bersama selaksa asa yang akan menuntun langkah ini hingga kelak saatnya pulang,
Dan Sebelum matahari tenggelam...
fajar yang terang ini ku maknai sebagai anugerah yang sungguh sempurna dari sang maha romantis 🥰b.les💃

Bunda Lestari Sahsa Malika

PENGHIAS BERANDA

Tulisan yang ku hiaskan
Bukan rangkaian puisi hanya barisan kata-kata
Penghias beranda saja
Serupa taman tempat untuk menghibur hati
Menuangkan rupa rupa rasa 
Terkadang berimajinasi
Terkadang ndreminil sesuka hati

Bunda Lestari Sahsa Malika

BENINGNYA PAGI

Pagi adalah semangat yang menghiasi dada para penikmat kebaikkan syukur,dan di bening pagi selalu ada harapan-harapan baik, meskipun sebagian ada yang lelah akan panjangnya sebuah hasil ....tidak apa kelak kesabaran yang tertanam di dada akan berbuah manis...🤲


bungaku kastupid sedang mekar✓🥰

Bunda Lestari Sahsa Malika

SINYAL SEMESTA

Beberapa orang ada yang diam-diam merapikan rasa
adalah luka yang belum tersembuhkan, rasa sakit dan kesedihan yang panjang
Pun rasa takut yang tak pernah padam
luka yang tak kunjung kering mungkin saja dramatisasi atas ketidakmampuan seseorang menangkap sinyal sinyal semesta yang sedang mengajarkan ketabahan .♥️♥️

Bunda Lestari Sahsa Malika

SANG PEJALAN DAN PUISI*3

1.
: Pada asa yang merimbun 
ku julang doa-doa agar ranting yang  meranggas 
Gugurnya tak mengotori batin....
di taman yang selalu ku rawat dengan rupa-rupa rasa 
musim terkadang mengkerdilkan dedaunan

Dan angin mencandai dengan semaunya
Menghempas menjadi serpihan kenangan 
 
Serupa gubuk bambu 
Bertudung jerami 
Semakin lapuk 
Terlihat rapuh

Dan hanya kekuatan hati ini ..
Yang mampu menjadi Penopang  keseimbangan untuk tetap tegar 
Sebagai tempat terteduh paling nyaman....
Sebab hati ini selalu ingin kan kesejukan nan tentram ..🤲🤲♥️
*save"hutan jati Parengan 
Caption hanya pemanis foto


2.
Pada kelopak bunga yang cantik,,meski harummu tak semerbak melati,,ku hiaskan sekuntum senyum sebagai penghias jejak-jejak degup jantung yang seharian ini bergempita merancang sebuah temu yang istimewa...🥰🥰b.les💃

3.
: Ialah waktu yang mempunyai tempat terbaik sebagai menyimpan kenangan
ketika ku punguti terik matahari di bawah pohon jati yang tabah membiarkan daun nya berguguran...
tapi tak kudengar keluh kesah nya, 
dan aku...masih saja terlupakan oleh
waktu, berulang kali merapikan serpihan ranting yang mengering... istirahat lah,,ragamu butuh rebah ,hari sudah malam, semoga lelah hari ini menjadi lilah,..🤲💃


4.
Sesekali Langkah ini inginkan jeda sejenak saja  
Sudah sejak pagi degup jantung ini bergempita
Di antara nafas-nafas yang riuh
pada gemulai dedaunan yang sejuk
Ku pinjam anggunnya ...
Ialah 
Sayap-sayap kasih beserta segenap cinta 
sebagai jalan satu-satunya  menuju ridho Gusti Allah 🤲♥️♥️

5.
 Seperti rekah bunga yang tidak bisa menghentikan layunya,, beberapa orang pun tak ada yang sanggup menimang pedihnya luka dan Sebagian lagi mungkin merasa baik-baik saja🤗hanya waktu yang selalu berpihak pada mereka yang sabar, menghapus lara dengan memperbanyak istighfar❤️


6.
 Ialah doa-doa
yang kerap terlangitkan dalam semogaku.
Kupeluk segenap  hangat tersebab apa-apa yang terindah adalah rasa sejuk di setiap waktu yang masih aku hirup dengan penuh syukur🤲🤲


Bunda Lestari Sahsa Malika