Rabu, 09 Agustus 2017

HIDUP BERMANFAAT BAGI SESAMA


Hidup itu adalah untuk memaknai kehidupan itu sendiri.
Seperti dalam ungkapan jawa
*sejatine urip kuwi gampang, nanging urip sing sejati iku ora gampang*
Artiny>>Sesungguhnya hidup itu mudah, namun hidup yang sesungguhnya tidaklah mudah…

Sudahkah kita memaknai kehidupan yang kita jalani saat ini?
Apa sih tujuan hidup kita?
Mengapa kita hidup?
Sampai kapan kita hidup?
Sudahkah kita bersyukur, bahwa sampai hari ini kita masih memiliki kehidupan itu?
Kebanyakan kita hidup  sekedar menjalani,
sak derma nglakoni,
kadang memang terasa kosong, karena yang kita lakukan sekedar rutinitas, sehingga kita terjebak didalamnya.

Seseorang mestinya memiliki keterpanggilan untuk saling berbagi.
memiliki jiwa dan semangat memberi manfaat kepada sesama. Kebaikan seseorang, salah satu indikatornya adalah kemanfaatannya bagi orang lain.
Keterpanggilan nuraninya untuk berkontribusi menyelesaikan problem orang lain.
Jadi, orang yang baik adalah orang yang paling bermanfaat bagi orang lain,.

Mestinya, manusia membingkai kehidupannya dengan misi pengabdian kepada sang pencipta dengan beroriantasi manjadi pribadi yang bermanfaat bagi sesama,
apapun profesinya.
Menjadi guru, tidak sekedar mengajar dan kemudian mendapat, gaji, tetapi lebih menghayati profesinya sebagai guru, menjadi pendidik sejati,
memperlakukan anak didiknya dengan penuh kasih sayang, memperhatikan masa depan mereka, sehingga menjadi generasi yang berkarakter dan peduli pada kehidupan dan memperoleh derajat kemanusiaan yang sesungguhnya.
menjadi dokter yang peduli pada pasien bukan berdasarkan kedudukan sosial dimasyarakat.
Miskin atau kaya tetap dilayani dengan penuh perhatian.

Juga bisa Berbuat adil antara dua orang adalah perbuatan baik.
Menolong orang yang lemah ,mendengar keluh kesah teman juga bagian perbuatan baik...
Berkata yang sopan dan penuh kelembutan adalah kebaika dan kemanfaatan kepada sesama.

Sifat egois manusia, sering mengalahkan akal sehat manusia untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi sesamanya
Kadang berkata "ah bhang-buang waktu, pikiran, energi dan uang saj",. Pikiran picik inilah yang menghambat manusia menjadi manusia yang baik yang bermakna,yang  berderajat.
Yang sering kita lupakan adalah bahwa, bersikap menjadi manusia yang bermanfaat sesungguhnya kita telah menanamkan kebaikan kepada diri kita sendiri.
Seperti ungkapan jawa," Sapa nandur, sapa ngundhuh, "
= siapa menabur, dia akan menuai.

Lalu, bagaimana dan darimana menjadi manusia yang berkategori "bermanfaat bagi orang lain" itu.
ada 5  kriteria yaitu:
1.ilmu,
2.harta,
3.waktu dan tenaga,
4. Tutur kata,
5. sikap.

 *1
ILMU
Mengajarkan kembali ilmu yang kita miliki, akan menambah kekayaan intelektual yang kita miliki
*2
HARTA
berbuat baik melalui harta kita, berbagi kebahagiaan dengan harta kita, bersedekah dengan harta kita, tidak akan pernah membuat kita miskin, apalah artinya memiliki harta tapi tidak bahagia, berbagi sedikit harta saja dan membuat orang bahagia dengannya, tentunya akan membuat kita menjadi bahagia. Selalu ingat saja, bahwa harta tidak kita bawa mati, justru kita akan dimintai pertanggungjawaban atas penggunaannya
*3
WAKTU DAN TENAGA
Dengan sedikit waktu kita untuk mendengar orang lain dan membantu kesusahan mereka, pasti juga akan membuat mereka bahagia.
*4
TUTUR KATA
Menjaga tutur kata dan bersikap baik kepada orang lain sebenarnya mudah dilakukan, kalau kita tulus melakukannya.
*5
SIKAP
Mengajak orang berbuat kebaikan, berpikir positif, bersikap sopan akan membuat kehidupan kita dan orang lain berada dalam kondisi yang positif dan kondusif juga.

Sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi kecuali orang-orang yang beramal saleh, saling menasehati dalam kebaikan dan kesabaran. Katanya hidup itu pilihan, tapi jangan salah pilih.
Jadi, kehidupan apakah yang akan kita pilih.....????

selamat menikmati kehidupan......
Gembira ceria dan bahagia...


Bunda sahsa lestari
100817

Tidak ada komentar:

Posting Komentar