Jumat, 16 November 2018

14>> PUISI HATI @BUNDA SAHSA

1.
11/11 09.14] Lestari Sahsa Malika:
Setidaknya aku yang seorang biasa ini
pernah membuat mereka tersenyum
bahkan aku pernah menjadi tempat ternyaman
Ketika mereka basah kuyup ...
oleh hujan dan peluh di terik matahari
aku tak pernah menganggap ini
Sebuah pengorbanan ,...

hingga pada akhirnya
akupun harus rela menjelma rinai hujan
Yang mengalir bening lewat pipi ini
Dan sungguh gigilnya sangat menusuk hati😉😉

2.
[12/11 14.44] Lestari Sahsa Malika:
mendung sore di langit desaku
Perlahan membuat senja murung
Tapi aku tak benci mendung
Pun setelahnya
Ketika rintik hujan turun merinai
Dan seperti tabiatnya...
Derasnya memanggil semua kenangan

Namun aku menikmati dingin ini
Dan sesekali ada hangat yang mengalir
Dan meruah bersama hujan...

3.
[13/11 07.29] Lestari Sahsa Malika:
Wahai diriku....
Tetaplah menjaga kehormatan nama
memilih senyap...dalam keriuhan rasa
Dan  terus memperbaiki diri
Jangan peduli apa kata mereka?
Hingga kelak waktu memberikan kabar baik
Dan membuat mu lupa akan perih hari ini
doa doa mu yang  tersusun indah ke langit biru
Semoga terijabah dengan segera
Kalau pun tidak sesuai inginmu
GUSTI ALLAH pasti mengganti yang lebih baik
Tetap indahkan diri dengan kebaikan lisan

Dan kepada Mereka yang  tidak suka dengan mu
Anggap sebagai  kerikil kerikil kecil di telapak kaki mu
Yang semakin membuatmu sehat dan bugar
Sebagai bentuk relaksasi penguat langkahmu 💕💕

4.
[14/11 15.31] Lestari Sahsa Malika:
Terkadang  ada keinginan membuncah
pada keseruan dan canda tawa
Layaknya anak kecil yang berlarian di deras hujan
Walau bukan waktunya lagi untuk bermain
Pada semesta selalu ku coba bermanja
Merasakan lembut semilir angin sepoi
merasakan kehangatan sapa riuhnya

Pun setelahnya rupa rupa rasa
Menjadi semakin gempita meruah kenang

Pada kelopak mawar di pelataran
Aku ingin sepertimu  ....
Kau begitu anggun Berundak tanpa sekat
Merapat melingkar indah
Kesabaranmu Merengkuh setiap helai
Sungguh membuatku iri ..
Kau tahu..?
Sepintarnya aku menyimpan keluh
Terkadang tak kuasa juga
Sembunyikan titik titik beningnya
Juga amarah yang masih meraja didada

Kesabaran itu sebatas ucapan
Hati ini Butuh banyak kekuatan
Untuk melewati setiap episode drama
Kehidupan ini😟😟😉

5.
[15/11 07.30] Lestari Sahsa Malika: Wahai diriku..

Sesungguhnya hidup ini adalah rangkaian ujian
yang tiada henti...
Sedangkan seberat-berat ujian adalah
kelapangan
kemudahan
Pujian dan hal-hal yang lebih membuat kita lalai
Dan lupa pada Gusti ALLAH yang maha baik

6.
[15/11 08.05] Lestari Sahsa Malika:
Langkah kecil penuh ketulusan
Meski hadirmu kadang terabaikan
Ialah seorang ibu...
Seorang tangguh yang tak butuh piala
Penuh pengabdian dengan segenap rasa
Indahnya bait puisi pun
Tak mampu menterjemahkan anggunnya
Pada  kesederhanaan gaun yang ia pakai
Seperti Membungkam Diksi-diksi puisi
Kaulah ibu....malaikat tak bersayap
Kaulah keindahan sesungguhnya
Terkadang air mata dan peluh adalah kemesraan
Yang merengkuhmu siang malam....💕💕

7.
[16/11 09.51] Lestari Sahsa Malika:
Perihal rasa ..
semesta kadang suka bercanda,
menghadirkan debar dada yang tak semestinya,
Pada indahnya persahabatan
Seperti puisi yang tak kunjung usai
hanya sebatas rangkaian sapa
Yang meruah hangat....
Teruntai manis pada kisah

Tidak ada keraguan atau keresahan hati😟

Bunda Lestari Sahsa Malika
*denok ayu,16.11.18

Tidak ada komentar:

Posting Komentar