Aku Serupa embun pagi
Yang bersahabat baik Dengan matahari
Sesekali aku ingin juga
Ada yang merajuk atau menangis tentangku
Sebagai sekian banyak pengharapan
Entah karena takut kehilangan akan aku???
Atau khawatir jika keberadaan ku pudar
Aku yang selalu cemas
dan menjadikan aku
Seorang pemburu waktu
Yang berlari tanpa henti
Menata agar semua baik-baik saja
Sejenak langkah ini berhenti
Menata serpihan asa
Ku bisikkan perlahan pada hati
Usah kau tergesa
Usah kau berlari
Berjalan saja lebih santai
Saktitahe....awak
Pejamkan mata
Dan hela nafas dalam-dalam
Mungkin ada lara yang kau rasa
Setidaknya perlahan mulai berdamai
Lalu jika masih ada gelisah jiwa
Lepaskan saja...,,
Seperti embun pagi yang rela memudar
Demi kehangatan semesta
Kekuatan raga mu
Memang sudah agak rapuh
Tenanglah....
Masih ada kebahagiaan menanti
Selalu bersyukur untuk hari ini
Bahwa matahari masih bersinar
Di rekah pagi
Sebagai ikrar yang sudah terpatri
Dan matahari itu adalah panjengan ibu...
Bersama semangat luar biasa
Yang menghangatkan jiwa meresap di ruas hat
Maturnuwun ibu-ibu
Support panjenengan
Selalu menyala dalam dada
Maturnuwun Gusti
SEDAYA ANUGERAH PADUKA
Bunda Lestari Sahsa Malika
16.01.18
Tidak ada komentar:
Posting Komentar