[26/1 10.29] Lestari Sahsa Malika:
:-)
Menikmati rimbun cemara
Di bawah payung merah jambu
Aku menyusuri waktu
Sejenak ku hentikan langkah
Ketika ku terima
Sebuah pesan yang tersirat
dari tetesan hujan yang jatuh
Ia bercerita tentang hati yang riuh
Yang tak henti merapal doa
Di sajadah panjang dalam sujudnya
:-)
Menikmati rimbun cemara
Di bawah payung merah jambu
Aku menyusuri waktu
Sejenak ku hentikan langkah
Ketika ku terima
Sebuah pesan yang tersirat
dari tetesan hujan yang jatuh
Ia bercerita tentang hati yang riuh
Yang tak henti merapal doa
Di sajadah panjang dalam sujudnya
Dan Aku tiba tiba mennyukai hujan
Karena aku belajar darinya
bahwa dingin tak selalu menyedihkan.
Karena aku belajar darinya
bahwa dingin tak selalu menyedihkan.
2.
[27/1 16.07] Lestari Sahsa Malika:
:-)
hujan masih saja merinai
Kejatuhanmu yang riuh
Aku maknai dengan syahdu
berlindung pada redup senja
[27/1 16.07] Lestari Sahsa Malika:
:-)
hujan masih saja merinai
Kejatuhanmu yang riuh
Aku maknai dengan syahdu
berlindung pada redup senja
Seperti payung pada genggam jari
Terbuka lebar menampung basah
Dan aku harus pura pura lupa
Pada hangat air dari kelopak mata
Menahan gigil yang menjerat raga
Sebab ....
Aku ini adalah seorang yang terlatih
Merajut bahagia di setiap suasana...
Terbuka lebar menampung basah
Dan aku harus pura pura lupa
Pada hangat air dari kelopak mata
Menahan gigil yang menjerat raga
Sebab ....
Aku ini adalah seorang yang terlatih
Merajut bahagia di setiap suasana...
Ohhyesss
3.
[27/1 16.09] Lestari Sahsa Malika:
:-)
Kelak kita akan menyadari
Bahwa bukan karena suatu hal
yang menyebabkan adanya jarak
Tapi karena kita tak menghargai
Kebersamaan pun nilai sebuah pengorbanan .....
[27/1 16.09] Lestari Sahsa Malika:
:-)
Kelak kita akan menyadari
Bahwa bukan karena suatu hal
yang menyebabkan adanya jarak
Tapi karena kita tak menghargai
Kebersamaan pun nilai sebuah pengorbanan .....
4.
[27/1 17.00] Lestari Sahsa Malika:
:-)
Tentang Hujan di ujung senja
Yang Berdenting riuh di beranda
Lalu aku menghitung tiap tetesnya
Ku tampung di kelopak mata ini
Menjelma bait puisi yang pasi
[27/1 17.00] Lestari Sahsa Malika:
:-)
Tentang Hujan di ujung senja
Yang Berdenting riuh di beranda
Lalu aku menghitung tiap tetesnya
Ku tampung di kelopak mata ini
Menjelma bait puisi yang pasi
Pada debur hati
Diksi yang ku jajar rapi
Terpancang ditepi pantai
Tetiba seperti perahu tanpa arah
meniti sepi di redup senja
Diksi yang ku jajar rapi
Terpancang ditepi pantai
Tetiba seperti perahu tanpa arah
meniti sepi di redup senja
5.
[30/1 09.50] Lestari Sahsa Malika:
:-)
Di setiap hela nafas
Sudah aku buat sebuah perjanjian
Dan bersepakat dengan waktu
Antara aku dan harapan
Selalu menjaga komitmen
Untuk bersama selalu baik baik saja
seperti yang tertulis dalam puisi-puisiku
Juga semogaku yang tak pernah lelah
[30/1 09.50] Lestari Sahsa Malika:
:-)
Di setiap hela nafas
Sudah aku buat sebuah perjanjian
Dan bersepakat dengan waktu
Antara aku dan harapan
Selalu menjaga komitmen
Untuk bersama selalu baik baik saja
seperti yang tertulis dalam puisi-puisiku
Juga semogaku yang tak pernah lelah
6.
[30/1 10.13] Lestari Sahsa Malika:
:-)
Kepada langit pagi yang kabut
Ku lihat hadirmu begitu lembut
Segarnya menerpa di sela pori-pori
Meski redup
Tak kutemukan garis muram di sana
Ada bias mentari di rimbun bambu
Senyummu sehangat hati
Yang berdekap rindu...
Darimu aku belajar tentang rasa nyaman
[30/1 10.13] Lestari Sahsa Malika:
:-)
Kepada langit pagi yang kabut
Ku lihat hadirmu begitu lembut
Segarnya menerpa di sela pori-pori
Meski redup
Tak kutemukan garis muram di sana
Ada bias mentari di rimbun bambu
Senyummu sehangat hati
Yang berdekap rindu...
Darimu aku belajar tentang rasa nyaman
Yang menjelma doa-doa
Meredam segala riuh didada
memahami tentang rupa rupa rasa ..
Meredam segala riuh didada
memahami tentang rupa rupa rasa ..
7.
[30/1 10.34] Lestari Sahsa Malika:
:-)
Di perjalanan yang kita lalui
Setiap dari kita terkadang sekedar singgah
Tidak ada yang benar-benar ingin menetap
Dan Selebihnya sengaja berlalu dan pergi
agar kelak di antara mereka saling merindukan.....
[30/1 10.34] Lestari Sahsa Malika:
:-)
Di perjalanan yang kita lalui
Setiap dari kita terkadang sekedar singgah
Tidak ada yang benar-benar ingin menetap
Dan Selebihnya sengaja berlalu dan pergi
agar kelak di antara mereka saling merindukan.....
8.
[30/1 11.04] Lestari Sahsa Malika:
:-)
Dalam Hidup ini memang begitu
Selalu saja ada yang datang
Sebagai penguji ketabahan
Siapkan hati untuk menyikapi
Tidak usah dahi berlipat
Menghadapi mereka yang menyebalkan
Cukup diam layaknya orang bijak
[30/1 11.04] Lestari Sahsa Malika:
:-)
Dalam Hidup ini memang begitu
Selalu saja ada yang datang
Sebagai penguji ketabahan
Siapkan hati untuk menyikapi
Tidak usah dahi berlipat
Menghadapi mereka yang menyebalkan
Cukup diam layaknya orang bijak
Dan harus selalu pastikan dengan baik
bahwa kita tidak boleh seperti itu
Karena setiap hati itu peka Dan lembut sekali....
Tidak baik membuat orang lain bersedih
Seperti kita juga tak ingin di kecewakan..kan?
bahwa kita tidak boleh seperti itu
Karena setiap hati itu peka Dan lembut sekali....
Tidak baik membuat orang lain bersedih
Seperti kita juga tak ingin di kecewakan..kan?
9.
[30/1 19.23] Lestari Sahsa Malika:
:-)
Aku selalu merawat kemungkinan
Yang ku semai di rimbun harapan
barangkali kelak akan berakhir manis
Menyegarkan jiwa yang merindukan bahagia
[30/1 19.23] Lestari Sahsa Malika:
:-)
Aku selalu merawat kemungkinan
Yang ku semai di rimbun harapan
barangkali kelak akan berakhir manis
Menyegarkan jiwa yang merindukan bahagia
10
[31/1 08.11] Lestari Sahsa Malika: I
:-)
Ingin sekali melihat bidadari
Yang bertandang di gazebo itu
Beritanya sudah sampai di sini
Membuat angan mengembara
Ingin ku pinjam selendangnya yang biru
Biar kurasakan menjadi terindah
Dikagumi oleh hati yang riang
Meski hanya sesaat saja ...
[31/1 08.11] Lestari Sahsa Malika: I
:-)
Ingin sekali melihat bidadari
Yang bertandang di gazebo itu
Beritanya sudah sampai di sini
Membuat angan mengembara
Ingin ku pinjam selendangnya yang biru
Biar kurasakan menjadi terindah
Dikagumi oleh hati yang riang
Meski hanya sesaat saja ...
*pelangi di langit desa
Bunda Lestari Sahsa Malika
*Denok Ayu,200219
*Denok Ayu,200219
Tidak ada komentar:
Posting Komentar