ORANG BAIK ITU TIDAK SUKA SAMBAT???
Seringnya kita itu suka sambat.
Apalagi jika kita sudah berusaha tapi hasilnya tidak maksimal.
Sering merasa ttidak mendapat keadilan dalam hidup?
Nelangsa...
Selalu diam jika tidak suka akan perlakuan orang lain,
Selalu diam jika dirasani banyak orang.
Akhirnya akan timbul beberapa tanya dalam hati kita.
Mengapa menjadi orang baik harus selalu mengalah?
Mengapa harus kita yang bersabar?
Mengapa kok harus kita yang bermanis muka kepada orang lain?
Mengapa harus kita yang harus selalu berbuat baik, berbuat baik, dan berbuat baik lagi?
Ya, memang kita yang harus mengalah, bersabar, bermanis muka, giat bekerja dan berbuat aneka kebaikan.
Karena kita ingin menjadi orang baik yang sebenar-benarnya dan sebaik-baiknya.
Karena kita tak ingin hanya baik di angan-angan saja, tapi baik dalam kenyataannya baik dihadapan manusia maupun di hadapan Gusti Allah
Maka orang yang baik ya harus berbuat baik.
Kalau berbuat buruk berarti jadilah kita orang yang buruk atau jahat.
Tentu kita inginnya jadi orang baik dan tak kepingin jadi orang jahat
(Na'udzubillahi min dzalik).
kebaikan memang butuh perjuangan serta sering bertentangan dengan hawa nafsu dan keinginan kita.
Berbuat baik memang harus mengalahkan sifat ananiyyah (ego) kita.
Karena perbuatan baik itu juga balasannya sangat baik dan besar dari Gusti Allah .
Meski demikian Gusti Allah tidak pernah memaksa kita untuk jadi orang baik.
Bahkan soal keimanan sekalipun Gusti Allah memberi kebebasan buat kita memilih.
Dan yang ingin berbuat ikhsan (baik) berbuat ikhsan lah dengan jaminan bahwa perbuatan itu akan membuat kita meraih bahagia yang sejati lagi abadi.
Menjadi orang baik di mata Gusti Allah memang tidak mudah, kita harus mulai dengan mengokohkan keimanan, mengendalikan hawa nafsu dan meneguhkan tekad untuk istiqomah di dalamnya.
Meneguhkan keimanan agar kita tak pernah ragu bahwa apa yang kita lakukan akan membawa keuntungan besar yang tidak ada taranya dibanding kesusahan kita dalam melaksanakannya.
Maka dengan keimanan inilah kita akan dapat mengendalikan hawa nafsu dan sekaligus bisa kuat untuk istiqomah di atas kebaikan tersebut.
tak akan sama emas dengan tembaga,
jelas beda antara padi dengan ilalang.
Meskiun kadang di mata manusia yang 'rabun' terlihat sama, namun sejatinya tetap tak akan luput dari pandangan Gisti Allah.
Bahkan kala kita merahasiakan kebaikan yang kita lakukan,
Kita akan mendapat nilai lebih di sisi Allah . Tidak ada yang rugi dari perbuatan baik meski diketahui maupun tidak oleh manusia lain.
Jadi, jangan lelah berbuat baik meski tidak ada orang yang melihat dan memujinya.
Jangan lemah semangat meski kebaikan kita tak diakui bahkan mungkin dikhianati oleh manusia.
Kita berbuat baik adalah karena kita ingin menjadi manusia istimewa di sisi Gusti Allah
Kita berbuat baik bukan untuk dipuji dan disanjung, tapi untuk meraih ridho dan rahmat-Nya.
Agar Gusti Allah ridho dengan hidup dan mati kita,
Sehingga keridhoan itu mendatangkan rahmat yang termat sangat kita butuhkan untuk masuk dalam surga-Nya kelak.
Adakah yang lebih penting dari keridho'an-Nya...
Aamiin yra..❤❤❤❤❤
Tidak ada komentar:
Posting Komentar