Selasa, 23 Januari 2018

BERMUHASABAH DIRI YUKK...??!!!

BERMUHASABAH DIRI YUKK...??!!!


Pagi ini ada notifikasi dari sebuah grup,dan saya baca bahwa seorang bos travel tempat saya dulu pernah daftar pergi umroh,,mohon pamit akan bermuhasabah ke tanah suci.

"Mhn doanya. Besuk saya dan keluarga mau Muasabah di Mekah.
Berangkat jam 17.45 dengan pesawat Saudi. Kemungkinan hp saya Off. Mohon maaf apabila ada salah dan khilaf. Suwun",demikian chat beliau di grup.

**
dari kaliamat tersebut saya berpikir,
Mengapa bermuhasabah harus jauh ke tanah suci ya?
Apa sih pengertian sebenarnya dari muhasabah ?
Bukankah muhasabah cukup kita menyadari dan intropeksi diri?
Pertanyaan yang muncul dalam pikiran itu ternyata membuat saya penasaran...heeee
Dan menggelitik nurani saya untuk segera mencari tahu dengan sedatailnya.
Mungkin penjenengan juga sama dengan pemikiran saya ya?
Atau mungkin sudah lama mendengar kalimat MUHASABAH ?
dan untuk pengertian sebenarnya belum kita pahami dengan sesungguhnya.??
Ok...yukkk kita cari tahu bersama
Karena saya ini orangnya selalu ingin memuaskan rasa penasaran yang tersimpul dalam pikiran ,maka agar plong,,,harus segera mengurainya...heee
Maka segera saja membrowsing di mbah google.
Klik~~~~daan akhirnya deng..deng ....
👍👍👍👍👍

Muhasabah berasal dari kata
hasiba yahsabu hisab,
makna secara etimologis ialah melakukan perhitungan.

muhasabah ialah sebuah upaya untuk melakukan evaluasi diri terhadap setiap kebaikan dan keburukan beserta semua aspeknya.

Evaluasi tersebut meliputi hubungan seorang hamba (manusia) dengan Allah,
maupun hubungan sesama makluk ciptaan Gusti Allah seperti dalam kehidupan sosial yaitu hubungan manusia dengan sesama manusia, lalu secara umum dengan tumbuhan, hewan bahkan makhluk seperti air, udara dan benda-benda-benda mati.

Yang bersifat vertikal yaitu hubungan manusia dengan Allah.
Dan hubungan horisontal, yaitu hubungan manusia dengan sesama manusia yang lainnya dalam kehidupan sosial.


Selalu bermuhasabah adalah sarana untuk mengantarkan manusia menjadi makhluk yang mulia sebagai hamba Allah SWT.

Muhasabah adalah sesuatu hal yang perlu dan menjadikannya sebuah kebutuhan dalam tiap-tiap diri manusia,
di dalam Islam, muhasabah sangatlah dianjurkan karena jika muhasabah bisa dijalankan dengan baik akan memberi banyak manfaat baik yang akan di dapatkan di dunia maupun diakhirat kelak.

Muhasabah berarti mengintropeksi akan diri sendiri, menghitung diri dengan amal-amal perbuatan yang pernah di masa-masa yang sudah lalu.
Manusia yang beruntung adalah manusia yang senantiasa memperbaiki diri dan selalu mempersiapkan dirinya untuk kehidupan yang kekal abadi kelak di akhirat,
Hakikat keberuntungan dan kesuksesan ialah manusia yang selamat kelak di yaumul akhir.
Dengan senantiasa melaksanakan muhasabah,
Di setiap waktu setiap detik seorang hamba tidak akan mensia-siakan waktu yang telah Gusti Allah berikan dalam kehidupannya,
di sisa umurnya akan dengan sebaik-baiknya memanfaatkan waktunya untuk berbuat baik demi meraih keridhaan Allah SWT.

Juga di dalam kehidupan bermasyarakat, seseorang yang senantiasa bermuhasabah akan senatiasa memperbaiki akhlak untuk bisa hidup sebagai manusia yang sebaik-baiknya dan dicintai Allah SWT,
seseorang akan bisa hidup dengan damai dan tentram.

Apa saja manfaat kita selalu berMuhasabah??
Kita akan bisa mengetahui akan kelemahan serta sadar akan aib dari diri sendiri,
baik itu dalam hal amalan ibadah, maupun aktivitas lain dalam kehidupan .
Sehingga, dengan begitu kita akan tahu apa yang harus di lakukan untuk memperbaiki diri dan berupaya selalu berbuat baik.

Dalam hal rohani, kita akan lebih menyadari akan hak dan kewajiban sebagai seorang hamba Allah SWT,
Serta seorang hamba akan lebih memahami hakekat dari ibadah yang sebenarnya,
bawasannya segala apa-apa yang dilakukan, segala perbuatan serta amal-amal ibadah semata-semata hanya karena Allah Ta’ala, semoga kita mendapat rahmat dan cinta kasih-Nya dan Gusti Allah mengampuni segala dosa-dosa yang ada didalam diri kita.

Seseorang akan lebih mengetahui segala sesuatu, baik atau buruk,
seseuatu kebenaran atau kebatilan baik itu besar mauoun sekecil apapun dari keduannya itu,
seseorang akan sadar bawasannya segala apa-apa yang ia lakukan akan ia pertanggung jawabkan dihadapan Allah SWT di akhirat nanti.
Inilah salah satu hikmah dari seorang hamba yang senantiasa bermuhasabah diri.
Seseorang yang di dalam dirinya senantiasa bermuhasabah akan takut akan kemaksiatan dan keburukan,
ia sadar bahwa setiap tingkah perbuatan setap saat setiap waktu di awasi oleh Allah SWT.
Serta didalamnya, ia sadar bahwa kedamaian ialah berbuat kebaikan dan amal sholeh untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Sehingga seorang hamba yang senantiasa bermuhasabah akan sangat membenci hawa nafsu dan senantiasa mewaspadainya.

Muhasabah diri di dalam islam yaitu kita memaknainya sebagai bentuk intropeksi diri, evaluasi segala apa apa yang ada di dalam diri kita.

Sesungguhnya jika seorang hamba senantiasa bermuhasabah, ia akan lebih dekat dengan kebenaran yang haq, yaitu menjadi hamba yang dicintai Allah SWT.

Bamyak orang yang memilih untuk menyibukkan diri dengan urusan dunianya tanpa memikirkan apa yang akan menjadi bekalnya di akhirat.
Dan Ada pula yang beribadah sebagaimana apa yang Gusti  Allah perintahkan, namun ibadahnya hanyalah sebagai rutinitas.
Mereka shalat lima waktu setiap harinya, berpuasa dan mengeluarkan zakat setiap tahunnya akan tetapi semua itu tidak berdampak pada akhlak dan pribadinya, maksiat pun terkadang masih dilakukan. Motivasi untuk memperbaiki amalan-amalan yang ada tak kunjung hadir,
Penyebabnya satu karena melupakan muhasabah diri sehingga orang-orang seperti ini sudah merasa cukup dengan amalan yang telah dilakukan.
Di sinilah pentingya muhasabah, ada beberapa hal lainnya yang menjadi alasan kenapa muhasabah perlu dilakukan, diantaranya:

1. Muhasabah merupakan perintah dari Allah
Muhasabah merupakan sifat hamba Allah yang bertaqwa.
Seseorang yang bertaqwa adalah mereka yang membawa sebaik-baik bekal, dan dalam perjalanan mencari bekal tersebut tak jarang seseorang merasa lelah dan bosan yang mengakibatkannya tak mawas diri sehingga tergelincir dan terjatuh dalam futur
(lemah semangat untuk melakukan amal shalih).
Muhasabah akan membantu seseorang untuk menghadapi berbagai rintangan yang ia temukan dalam pencariannya akan bekal tersebut.


2. Buah manis dari muhasabah adalah taubat
Ketika seseorang melakukan muhasabah maka akan tampak jelas di hadapannya atas dosa-dosa yang dilakukan.
Bagaimana mungkin seorang anak cucu Adam dapat melihat dosa dan aibnya tanpa melakukan muhasabah?!
Banyak di antara manusia yang melakukan kemaksiatan,
namun Allah masih memberikan nikmat kepadanya, dia tidak menyadari bahwa ini adalah bentuk istidraj
(penangguhan menuju kebinasaan)
dari Allah Subhaanahu wa Ta’ala , Mereka akan takut atas peringatan Allah  dan akan senantiasa mengintrospeksi dirinya, jangan sampai nikmat yang Allah berikan kepadanya merupakan bentuk istidraj .
Muhasabah yang mengantarkan kepada pertaubatan di awali dengan memasuki gerbang penyesalan.


Semoga kita termasuk orang yang pandai bermuhasabah...aamiin yra

Lestari Sahsa Malika
240118

Tidak ada komentar:

Posting Komentar