.
Kepo?
Kadang kita memang perlu kepo Mengapa?
Agar kita dapat lebih membuka mata mengenai kepo dan tidak terjerumus kepada kepo yang berlebihan dan bersifat negatif.
ada beberapa pengertian kepo
Mungkin beberapa di antara pnjngn ada yang mengartikan :
"kepo itu selalu ingin tahu urusan orang lain"
"kepo itu selalu memata-matai akun media sosial orang lain untuk mengetahui kehidupanya"
"kepo itu keingintahuan terhadap hal yang sebenarnya tidak perlu diketahui"
Benar, semua...
1. Apabila target kepo itu adalah orang yang dikenal dan merupakan teman dalam kehidupan sehari-hari, kepo dapat berbentuk keingintahuan terhadap aktivitas teman tersebut secara mendalam.
2. Kepo selanjutnya adalah keinginan berlebihan untuk mengetahui urusan pribadi orang lain.
orang kepo bisa saja tiba-tiba ingin tahu dan usil ttg orang yg lewat di depannya
"wah, kenapa si A jadian sama si-B?".
atau keinginan membuka-buka pesan,galeri atau hal-hal pribadi lainya di telepon seluler milik teman.
Bisa saja teman yang merasa privasinya terganggu dengan sikap kepo bentuk kedua ini merasa tidak nyaman hal-hal pribadinya terungkap.
3.bentuk kepo yang paling umum dilakukan, yaitu kepo melalui akun media sosial.
Orang yang masuk kepo target ini akan selalu menyisihkan waktu untuk membuka, membaca dan menelaah akun media sosial milik target keponya.
Baik itu orang yang dikenal, orang yang tidak dikenal, orang yang disukai, hingga orang asing tetapi memiliki riwayat urusan masa lalu dengan kita.
(dan biasanya dia akan berkicau di wallnya sendiri stlh berhasil ngepoin akun seseorang # fakta)
.
mengapa seseorang bisa kepo
Alasanya :
1. Orang tersebut menyukai target keponya tanpa bisa mengungkapkan perasaanya
2. Orang tersebut memiliki sifat posesif sehingga harus mengetahui apapun yang dilakukan oleh target kepo
(hal ini berlaku untuk pasangan kekasih)
3. Orang tersebut menyimpan rasa iri, dendam, tidak suka dan lain sebagainya kepoers jenis ini dapat dikategorikan sebagai
haters.
4. Orang tersebut menyimpan rasa kagum
Sehingga ia ingin mengetahui segala hal mengenainya agar dapat ditirunya.
6. Orang tersebut adalah wanita! Ya, wanita memiliki kecendurungan untuk lebih kepo dibandingkan pria.
Wanita dianugerahi insting yang lebih tajam dan pikiran yang selalu ingin tahu.
Sebaliknya, pria hanya kepo di saat-saat tertentu dan memiliki alasan cukup kuat untuk kepo tanpa membuang waktu seperti layaknya wanita.
.
mengenai kepo ini lebih banyak dampak negatif daripada posiifnya
di antaranya:
1. kita akan sakit hati apabila mengkepo masa lalu dari pasangan kita beserta kekasih terdahulunya
2. kita akan kecewa apabila mengkepo orang yang kita sukai ternyata sudah dekat dengan orang lain
3.kita akan mempunyai rasa iri dan rasa kagum berlebihan yang muncul apabila mengkepo orang yang kita tidak sukai dan orang yang kita kagumi
4. akan ada sikap berspekulasi yang tidak-tidak mengenai hal yang kita kepo.
Karena rata-rata status media sosial yang dikepo bersifat abstrak sehingga kita dengan penuh spekulasi menyimpulkan serta mengkonkretkannya sendiri.
Hal ini rawan menimbulkan fitnah.
5. Membuang-buang waktu
krn dapat menghabiskan waktu cukup lama hanya untuk mengkepo seseorang.
jelas hal ini kurang bermanfaat,
di mana waktu yg seharusnya dapat digunakan untuk melakukan kegiatan positif lainya daripada sekedar kepo.
6. Kemungkinan ge-er.
Ketika orang yang kita suka membuat sebuah status di akunnya, jiwa ge-er (erutama dimiliki wanita)
akan berspekulasi kalau status itu untuknya.
Tentu ini tidak sehat karena menimbulkan harapan tidak jelas hanya berlandaskan spekulasi.
.
Dari sekian banyak dampak negatifnya, ternyata kepo hanya memiliki beberapa manfaat, antara lain :
1. Mengetahui hal-hal yang tidak bisa diungkapkan orang secara langsung kepada kita.
2. Mempererat tali silaturahmi,krn kadang kita akan berkomentar di statusnya dan akan ada respon balik.
3. Mengetahui seluk beluk kehidupan orang lain dan apabila ada hal buruk terjadi, kita bisa menghindari hal itu terjadi pada kita.
Sekiann mengenai "kepo".
Setiap orang, setidaknya pernah sekali melakukan this kepo thing dalam hidupnya.
Saya pun juga pernah,
Tetapi, seiring berjalannya waktu, saya mulai megurangi kegiatan kepo dan mengalihkanya menjadi hal-hal yang lebih positif, contohnya menulis di wall fb ini dan blog pribadi.. heee.
Untuk apa kepo tentu akan lebih baik apabila kita terus terang,tanya atau chat langsung lebih sip.
dan pnjngn tahu?
akan ada berapa privasi orang lagi yang kita langgar akibat kepo kita,
Mari kita renungkan kembali, saya pun merenungkannya,
tidak ada manfaat juga kan?
jadi, berhenti menjadi orang yang kepo?
**hati itu ibarat kaca jika kita hiasi dengan kepo dan prasangka negatif akan menjadi buram,dan itu menggangu pandangan,apapun akan terlihat *butheg
.
denok ayu/lest sm,peb 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar