Jumat, 04 Maret 2016

TENTANG KRITIK DAN HINAAN .

TENTANG KRITIK DAN HINAAN
.
.
kritik, mungkin bisa diterima.
Tapi hinaan?
Tidak semua orang bisa terima jika mereka dihina.
Manusia tidak pernah mau direndahkan oleh siapapun.
dan dalam menanggapi atau menerima suatu hinaan biasanya mereka memiliki alasan dan respon yang berbeda-beda dalam menanggapinya.
apalagi jika kalimatnya sangat tajam dan kasar..
.
bagi seseorang yg cuek
(ra ngrekenan) mungkin menganggap Ucapan itu bisa saja muncul atas dasar ketidaksengajaan atau berpikir timbang rame sing waras ngalah wae.
tp bagi orang yg tdk terima atas hinaan tsb mungkn responnya lsg marah karena memang terlalu kesal dengan orang yang dimaksud.
baginya Ini adalah suatu hinaan yang menyakitkan.
~~~~~~~~~~~~~~~~~
Lalu apa yang bisa kita lakukan seandainya berada dalam situasi seperti ini?
.
Orang dengan emosional tinggi, marah. Dia akan melawan balik dengan kata-kata yang lebih parah. Perang mulut, atau lebih buruk lagi, baku hantam. hal ini akan berakhir dengan suatu kesia-siaan, seperti rasa sakit, kesal, menyesal, dan malu.
Orang yang rendah diri, tertekan. Dia tidak terima dengan ucapan itu. Dia tidak suka.
Tapi apa yang bisa dia lakukan kalau semua yang dikatakan itu memang benar? Akhirnya dia hanya bisa tertunduk dan menerima keadaan serta mengiyakan kalau yg dikatakan itu benar dan fakta.
Sisanya, dia akan merenung sendirian dan menangis, lalu benar-benar menjadikan dirinya terpuruk lbh dalam lagi seperti tidak berarti lagi apapun yg akan dilakukan.
.
Orang yang cuek,
sangat pintar menaggapi sebuah hinaan ,Mungkin sudah menjadi kebiasaannya untuk tidak mau mendengarkan setiap hal buruk yang dikatakan orang lain. Dia memang tidak terpengaruh oleh hinaan itu.
Tapi sikap seperti ini, menunjukkan kalau dia tidak mau belajar untuk mempelajari dirinya sendiri, apa yang membuat mereka menghinanya seperti itu.
.
ketika melihat pacuan kuda atau karapan sapi? Untuk mendapatkan lari yang sangat kencang, hewan-hewan ini sering dicambuk. Terlihat jahat dan menyakitkan, tapi itu memang membuktikan bahwa cambuk itu menggerakkan mereka.
cambuk merupakan analogi dari sebuah hinaan.
Ketika telinga kita menangkap adanya hinaan, sadarlah bahwa itu artinya masih terdapat hal yang kurang pada diri kita.
Memang terasa sakit, tapi harus menjadi lebih baik lagi.
.
.
Beberapa orang menamakan hal ini sebagai dendam positif.
Kita menggunakan rasa sakit hati ini sebagai suatu motivasi untuk menjadi lebih baik lagi.
Percuma kita menghina balik orang tersebut jika yang dikatakannya itu benar.
Maka, yang kita lakukan adalah segera memberikan bukti bahwa hinaan mereka adalah suatu kesalahan.
.
Orang bilang hidup ini memang kejam, tapi hanya orang yang tahu cara menghadapi kekejaman itulah yang akan bertahan hidup.
Menjadi orang yang dapat menghadapi hinaan dengan benar adalah sebuah berkah.
Kita bisa mulai dari sekarang.
.
.
**salam pershbtan temans
semoga sllu sehat....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar