1.Di hamparan rasa
Tak henti jemari ini memetik diksi
Menyisir belantara kata-kata
Barangkali dibawah rimbunnya
Bisa kuhiaskan puisi
Sebagai satu-satunya bahasa
Yang selalu tumbuh
Di antara ribuan sajak
Yang merimbun indah.๐น
2.
Aku sedang berteduh pada rindangnya payung
bergambar daun cinta
Disini aku rasakan kesejukan yang purna
Meski terkadang terik matahari
Tetiba menelusup
Di antara benang emas
Yang ku sulam dari lembutnya rasa ๐น
3.
Aku tidak pernah mengeluh
Tentang mereka yang tidak suka kepada ku
Sebab suka dan tidak suka itu
Urusan hati
Dan aku adalah juara dalam menyimpan bara di dada
Karena di dada ini
Ada kasih tak terbatas
Sebagai tempat ku bernaung
Penuh tabah
Ialah hanya pada sang maha cinta ๐ฅฐ๐น
4.
Beberapa waktu lalu ada air mata yang mengalir bening
Dan jika sekarang telah kering
Sebenarnya sudah aku sembunyikan
dilipatan sajadah
Meski dingin dan basah
Biar saja ..
Dia menggenang dalam kenang ๐๐น
5.
Barisan bait puisi
Ialah cara dia mengabarkan pada dunia..
Bahwa ada senandung riuh
Suara nya bergemuruh
Di ruang hati
Yang menggema
Memantul-mantul tanpa henti..♥️
6.
Aku berjuang agar apa yang aku ingin tuliskan menjadi karya
Ialah. .. menjadi diri ku apa adanya
Tidak karena puji pun kekaguman
Tapi terkadang mereka menganggap ku lebay
Sebab terlalu meliuk anak kalimat memenuhi aliran beranda
Ahh.. seharusnya aku tak risau
Apa kata mereka..๐๐๐คญ
7.
Di suatu ketika
Aku bisa saja menjelma api.
dan aku mohon jangan kau beri kayu
Pun meniup angin
Diamlah...
Agar semua hening
Dan baik-baik saja ๐น♥️
8.
Wahai diri ku
Jangan terlalu memikirkan orang yang tidak suka pada mu
Kau tahu...?
Di sepanjang hidupmu
Tak ada seorangpun yang memiliki kewajiban berbuat baik padamu
Kecuali mereka yang benar-benar menyayangi mu
Dan menghargai mu sebagai manusia
Dan ketika mereka berbuat baik padamu
Kau harus bersyukur
Dan menghargai mereka
Lebih dari apa yang mereka berikan padamu
Bersama pagi yang segar
Dan aroma kopi yang harum
Niatkan langkah untuk bermanfaat
Di mana tenaga dan pikiranmu
Dihargai., bismillah ♥️๐น
9.
Bait bait puisi ku meneduh
Di rindang hati yang sejuk
meski pagi meredup
Adanya tak lagi gaduh
Bukan tersebab langit mengeruh
Seperti Burung yang enggan terbang jauh
Resah ini menghilang
Dari rengkuh๐
10.
Seperti Pagi
Seperti rintik hujan
Seperti aroma kopi
Begitulah puisi tersaji diberanda
Layaknya senyum yang menghiasi kebaikan setiap hati
Sementara biarkan waktu melambat sejenak
Mari kita menikmati kehangatan rasa ini
menjumpai ingatan
yang diam-diam menggenang di sudut hati๐ฅฐ
Begitulah tabiat hujan
selalu menghadirkan kenangan disela ingatan ๐
11.
Karakter seseorang kadang bisa saja berubah
Itu bisa terlihat dari keseharian nya
Dengan siapa dia berteman
Dengan siapa dia berinteraksi
Dan ...
Sebagian lagi bisa berubah
Dari dirinya sendiri
Sebab perubahan seseorang tidak memerlukan guru
Dia hanya membutuhkan waktu
Dalam berproses
Untuk bertumbuh lebih baik ♥️๐น
Bunda Lestari Sahsa Malika