TENTANG ORANG BAIK (BUNDA SAHSA)
TENTANG ORANG BAIK (dengan seabreg permasalahannya)
Menjadi orang baik memang tidak ada salahnya.
bahkan kita memang harus berbuat baik kepada orang lain.
Tapi ada kalanya terlalu baik kepada orang lain,
sampai bahkan diri sendiri tidak sadar bahwa terlalu baik.
dan kadang terlalu baik bisa mendatangkan hal-hal buruk untuk diri sendiri.
lhoo...lhooo....masa sih?
hee'eemmm suerrrr... heeee
~Ketika orang baik melakukan banyak hal untuk teman atau orang lain..
mereka akan beranggapan bahwa temannya ini orang baik dan pasti akan melakukan apapun untuknya.
Sebagai teman, pasti ingin menjadi orang yang selalu ada saat mereka membutuhkan bantuan.
Apa salahnya sebuah bantuan, ketika tahu kalau itu bisa meringankan beban atau mengatasi masalah mereka?
Ya memang tidak salah,Selama masih masuk akal.
akan tetapi kalau mereka minta bantuan berulang-ulang, harus di pertanyakan...??
~orang baik selalu berpikir mereka akan lebih menghargainya dengan terus-terusan jika selalu bersikap baik?
=salah=
Mereka akan menghargai saat seseorang bisa menghargai diri sendiri.
Mungkin awalnya dia berpikir bahwa dengan berbuat baik terus-terusan akan membuatnya disukai banyak orang.
sehingga orang lain akan lebih menghargainya.
merasa lebih bisa diterima dengan berbuat baik sebanyak-banyaknya.
Tapi ini tidak selamanya berhasil.
Bisa-bisa malah digampangkan/disepelekan.
jadi harus bisa menghargai diri sendiri dulu, baru orang lain akan menghargai.
~orang baik berharap mereka juga akan melakukan hal yang sama dengan yang dia lakukan?
=Belum tentu=
Orang bilang berbuat baiklah tanpa pamrih.
memang sih, selain kita merasa seharusnya melakukan itu,dalam hati kecil kita mungkin juga berharap agar mereka juga akan melakukan hal yang sama kepada kita.
berharap boleh saja.
Tapi tidak semua harapan bisa terwujudkan bukan?
Belum tentu mereka-mereka yang menerima sikap baik kita akan melakukan hal yang sama saat kita butuh bantuan.
.
~orang baik biasanya akan mejadi pelarian banyak teman saat mereka membutuhkan sesuatu.
Dan bukan tidak mungkin akan ditinggalkan saat kebutuhannya terpenuhi.
walah..walahhh...iya bener sih heee
Akibat sikap yang iya-iya saja dan tidak tegaan inilah yang membuat orang lain menjadikan dia ,sbg orang pertama yang didatangi ketika mereka butuh bantuan. Membantu orang lain, memang memberikan sebuah kebahagiaan tersendiri.
tapi apakah pnjngn pernah berpikir bahwa mereka hanya datang pada saat butuh bantuan?
Kalau lagi tidak butuh bantuan, jangankan mengajak jalan bareng, mengontak untuk bertanya kabar saja tidak pernah.
Biasanya orang-orang seperti ini, akan pergi seiring masalahnya selesai.
Hilang begitu saja,dan nanti akan muncul lagi membawa segudang persoalan yang harus kita bantu selesaikan.
.
~sifat terlalu baik bisa mengundang orang untuk berniat jahat.
Bagi mereka, kita orang yang mudah dimanfaatkan.
Sikap terlalu baik kadang membuat kita juga berpikir bahwa semua orang itu baik,
dan kita tidak perlu berpikir dua kali untuk membantu orang yang minta bantuan.
Selain memberi peluang teman untuk mengambil keuntungan dari kebaikan kita,sifat terlalu baik ini juga bisa mengundang niat jahat orang lain.
Karena kita selalu polos dan tidak tegaan, bisa saja mereka jadi berniat menipu atau mengambil keuntungan apapun dari kepolosan kita.
ingat pesan Bang Napi : Kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat jahat pelaku, tapi juga adanya kesempatan.
.
~Sikap terlalu baik juga menimbulkan curiga.
Orang-orang akan menduga kita punya maksud tersembunyi.
Ada kalanya juga kebaikan justru dicurigai oleh orang lain.
Berbeda dengan yang selalu
positive thinking kepada semua orang, mereka justru merasa aneh jika ada orang yang bersikap terlalu baik padanya.
bisa jadi orang itu punya niat tersembunyi yang patut di waspadai.
Bersikap baik, itu harus.
bersikap terlalu baik bisa mencurigakan.
.
~ Tak hanya itu, orang akan menganggap kita lemah dan mudah dianggap remeh.
Karena sikap yang cenderung nerima dan menghindari perdebatan,
orang-orang akan menilai sebagai orang yang lemah.
Kita juga akan dianggap sebagai orang yang tidak punya pendapat. Saat mengambil keputusan untuk kepentingan orang banyak.,
mereka tidak lagi memperhatikan kepentingan kita,karena kita juga asyik-asyik saja mengikuti kepentingan mereka.
mungkin mereka sempat merasa kalau kta mungkin dirugikan dari keputusan ini, dan kita akan sakit hati bahkan marah.
Tapi dengan cepat mereka akan berpikir:
Memaafkan orang memang baik bagi kita maupun bagi mereka.
tapi kalau orang berbuat sesuatu yang menyakiti lalu kita hanya berkata Ah, tidak apa-apa kok.
tidak usah dipikirin..nyantai broo...
itu akan membuatnya berpikir bahwa itu bukan kesalahan dan besuk akan mengulanginya lagi.
.
~Kita terlalu sibuk bersikap baik pada orang lain dan lupa untuk baik pada diri sendiri.
Jika kita terus-terusan sibuk memikirkan orang lain, sibuk mendahulukan kepentingan orang lain,
kapan kita akan berbuat baik untuk diri sendiri?
karena kita sibuk berusaha membuat banyak orang bahagia.
Padahal seharusnya, untuk membuat orang lain bahagia, diri sendiri dulu harus bahagia.
Ingatlah, kita juga manusia juga punya hak untuk bahagia.
.
~kita jadi ragu untuk bisa menilai orang-orang di sekeliling.
siapa yang pantas dan siapa yang tidak layak kita bantu.(sing pantes diapiki )
kita mungkin tidak tahu bahwa diantara mereka memang ada orang-orang yang patut di beri kebaikan dan perhatian.
Mereka adalah orang-orang yang akan memberikan hal serupa saat kita membutuhkan bantuan dan tidak akan segera meninggalkan saat kepentingannya sudah selesai.
tapi ada juga orang-orang yang hanya menemui saat butuh, atau orang-orang yang justru memanfaatkan kebaikan kita .. Orang-orang yang seperti inilah yang tidak layak di beri kebaikan. tapi karena kita percaya semua orang itu baik,
jadi susah untuk menilai mereka...ya wis lah ben wae,pasrah pada Gusti Allah,sapa nandur.bakale ngundhuh.
.
~Dan saat akhirnya kita bisa berkata ‘tidak’, orang akan menganggap kita ini bercanda.
Setelah kita memikirkan semuanya, dan akhirnya bisa mengatakan tidak ,orang-orang malah menganggap bercanda.
Mungkin orang juga tidak akan percaya kalau kita bilang perbuatan mereka.bisa membuat beban dan keterpaksaan .
~Kekhawatiran berlebihan untuk ditolak orang lain, akhirnya bisa membawa orang baik bisa depresi.
Sebagai orang yang terlalu baik,kadang juga punya kekhawatiran yang tinggi terhadap pendapat orang tentang dirinya.
Dibenci orang lain jelas hal yang berbahaya.
Rasa takut untuk ditolak ini membuatnya selalu berusaha menjadi orang yang menyenangkan bagi orang lain, meskipun itu sebenarnya menyiksanya.
Kalau ini diteruskan,pasti akan tidak baik baginya.
Dan jika ini masih diteruskan lagi, lama-kelamaan orang baik akan merasa lelah, tertekan, hingga depresi.
.
**ada pepatah yang mengatakan bahwa orang yang terlalu baik dan paling ceria, barangkali justru orang yang paling banyak terluka.
.
**saat sibuk berusaha membahagiakan semua orang untuk bahagia
saat itu orang baik mengikis kepentingannya sendiri dan meminggirkan kepentingannya sendiri demi orang lain.
.
**ada kalanya orang baik merasa kecewa, tapi merasa tak ada gunanya mengutarakan kekecewaan itu.
Padahal orang baik juga berhak untuk menunjukkan kekecewaannya.
.
**bukannya orang baik harus berhenti menjadi orang baik.
Tapi mulai hari ini, berusaha untuk lebih banyak berbuat baik untuk diri sendiri.
Setidaknya,sebelum menghargai orang lain,
hargailah dulu diri sendiri.
tidak ada salahnya kok berkata "tidak" saat benar-benar tidak bisa. Karena segala sesuatu memang ada porsinya...kan??
.
@@menjadi orang baik itu baik tapi hati-hati dng orang yang pura-pura baik..
#fakta ....suuueeeeerrrrrr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar