Jumat, 27 November 2020

AKSI TANAM SEJUTA POHON DI NGADILUHUR

Sabtu, 28 Nopember 2020

Pagi ini halaman balai desa ngadiluhur nampak ceria .
Karena ada kegiatan gerakan menanam sejuta pohon atau di singkat GELAR >> GERAKAN LESTARI ALAM RAYA 
Oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro.
bekerjasama dengan pemdes ngadiluhur beserta relawan gelar dan bapak RW bapak RT sedesa ngadiluhur.
Dan di dukung oleh 43 lembaga Sekabupten bojonegoro.
Dan seluruh elemen masyarakat yang sudah menyempatkan ikut datang pada kegiatan pagi ini.

Dalam kesempatan yang berbahagia ini, koordinator kegiatan gelar menanam sejuta pohon mengucapkan banyak terimakasih kepada teman-teman semua relawan yang ada di sini ,terima kasih atas kehadirannya dari dinas lingkungan hidup Kabupaten Bojonegoro ,Dinas Kehutanan Jawa Timur untuk bapak kepala desa ngadiluhur dan  perwakilan dari Kecamatan balen .
Lebih lanjut ketua koordinator gelar mengatakan
"Gerakan lestari Alam Raya  saat ini kita mengadakan aksi tanam sejuta pohon di banyak titik,hari ini sampai tadi malam ada 22 titik yang akan ditanami di Bojonegoro dan terbaru di Bojonegoro sendiri ada 166 titik. 
kurang lebih ada 500 orang relawan yang  membantu kita menanam.
Semoga menjadi sebuah gerakan yang memberikan contoh yang baik bagi dunia termasuk bagian bumi karena gerakan ini adalah Gerak sosial yang akan memberikan manfaat secara kumulatif dan berkelanjutan.
Kita besok ada 43 agenda, kemudian tanaman yang kita tanam sampai hari ini ada bibit tanaman tabebuya dan trembesi .
Tujuan yang ditanam pagi ini sudah ada titik-titik yang kita maksimalkan.
pada hari ini dan besok masih ada 5 titik lagi yang akan kita agendakan.
Dan kepada semua relawan mohon kesadaran nya untuk membawa botol minuman sendiri,kita tidak menyediakan air minum kemasan ,sebab kita tidak ingin menambah sampah di bumi ini. Selamat pagi teman-teman mari berkarya selamatkan bumi hijaukan bumi dengan selalu menanam,"

Selanjutnya adalah sambutan dari pak kades ngadiluhur bapak Mad Muhargo
"Pada pagi hari ini kami sangat mendukung kegiatan gelar ,sebagai kepala desa dan pemerintahan sangat merespon sekali dan mengucapkan beribu-ribu terima kasih kepada teman-teman semua yang telah hadir dalam rangka untuk menanam pohon yang akan kita mulai hari ini dari kemarin kita sudah merencanakan titik-titik yang akan kita tanami,harapan nya adalah semoga pohon-pohon ini akan tumbuh subur dan rindang menghijaukan lingkungan desa ngadiluhur. Kita juga sudah bermusyawarah pada anak-anak atau relawan. ada beberapa yang ditanami pohon mungkin yang dilakukan awal nanti di daerah belakang di gedung balai desa yang baru 
atau di daerah yang sudah kita tentukan lokasinya kemarin sebagaimana untuk tata ruang yang lebih baik mungkin ada masukan dari bapak-bapak dinas lingkungan hidup.
jadi nanti kita tetap minta masukan supaya penanaman pohon itu ke depannya bisa tertata bagus,lokasi yang jelas juga sudah dipikir Tapi alangkah baiknya saya nanti minta petunjuk kepada Dinas Lingkungan Hidup supaya penanaman pohon nanti berjalan dengan lancar dan saat pertumbuhan dari tahun ke tahun yang akan datang membuat keindahan di area lingkungan desa," 

Demikian beberapa sambutan dari bapak-bapak terkait penanaman sejuta pohon pagi ini.

Tidak lupa ikut berperan aktif dalam kegiatan  pagi ini nampak juga ibu-ibu PKK ngadiluhur.
 
"Semoga pohon-pohon yang kita tanam hari ini bisa tumbuh baik dan rindang,dan kedepannya bisa menjadi paru-paru dunia  pemberi oksigen dalam kehidupan kita.
Selamat menanam sejuta pohon," demikian harapan yang disampaikan ibu ketua tim penggerak PKK ngadiluhur
Ibu Tina Romadhona dalam kesempatan menyiapkan makan siang untuk para relawan gelar.
Alhamdulillah...
Lestari Sahsa Malika
281120


Senin, 16 November 2020

WANITA TANGGUH

Menulislah ketika hatimu sedang resah
Menulislah....
Menulislah.....

Apa yang kau tulis 
hari ini bisa menjadi sejarah yang indah di kemudian hari.

Sebab waktu dan pikiran bisa lupa akan suatu hal tapi tulisan akan abadi
Meski kelak kau telah tiada.

Dari sinilah muncul ungkapan, “menulislah maka kamu akan abadi”. 
dan itu sudah terbukti dari catatan sejarah
Apa yang tertulis diatas adalah benar adanya
Seorang penulis itu selalu punya ide segar yang dituangkan dalan tulisannya  
Entah tentang apa saja ...ketika sedang sedih atau bahagia ada saja alasan untuk menulis.
Tapi ada saatnya juga kita itu jadi malas menulis  
Dan menurun daya kreatifitas
Itu disebabkan karena:
1.TERBELENGGU DENGAN PEKERJAAN RUTIN 

2.TAKUT SALAH

3. TAKUT DITERTAWAKAN
KARENA TIDAK MEMILIKI RASA HUMOR (mungkin...?)

setiap orang bisa menulis dengan Kreatif, asal tahu kuncinya
MERASA DIRI TIDAK KREATIF, BISA MENGAKIBATKAN SESEORANG BENAR-BENAR TIDAK KREATIF !!
(Nah....kan)

padahal setiap orang bisa menulis kreatif, asal tahu kuncinya
“Menjadi kreatif berarti melihat sesuatu yang sama seperti orang lain, tetapi memikirkan sesuatu yang berbeda”

Ibu Lukiswati M.PD kepala sekolah SMPN 1 Balen 

Menuturkan bahwa menulis itu menghilangkan kejenuhan dan kepenatan pikiran.
Seperti pengalaman beliau ketika prajabatan di tahun 1997 di Malang .
Dengan jadwal yang begitu padat dan materi serta pematerinya yang semi militer, membuat Bu Lukiswati pada saat itu lelah hati dan pikiran juga lelah raga.
Untuk menghilangkan kejenuhan maka iseng-iseng beliau coret-coret kertas membuat puisi akrostik yaitu
Sajak atau puisi yang huruf awal dari setiap baris menyusun sebuah kata atau kalimat secara vertikal dari atas ke bawah.
Puisi Akrostik biasanya membicarakan apa yang menjadi susunan huruf yang membentuk sebuah kalimat di awal baris menjadi satu kesatuan yang bermakna.

Misalkan nama seseorang atau nama benda.
 
Contohnya :
LUKISWATI

L angkah ini adalah semangat 

U ntuk mencapai cita-cita luhur

K arena amanah yang harus terlaksana

I nginkan kemajuan di setiap lini di sekolah ini

S emoga berkah Allah terlimpahkan

W alau terkadang ada gundah dan kendala

A kan selalu berkarya tiada henti

T anamkan tekad mulia 

I ndahnya spensaba sekolahku wisataku
❤️❤️❤️❤️
Dan pada saat prajabatan beliau banyak sekali menulis puisi akrostik,dan hasilnya sangat menghibur hati teman- teman yang saat itu juga dalam kejenuhan luar biasa.

Karena pelatihnya itu sangat disiplin dalam hal apapun.
Melakukan kesalahan-kesalahan sedikit saja , peserta prajabatan dihukum dengan bergulung-gulung di lapangan. Ada juga yang harus berdiri di lapangan dengan memandang matahari yang sedang terik tanpa berkedip. 
(Wahh.....kejam nian ya)

Menurut Bu Lukiswati,sudah banyak tulisan yang sudah dihasilkan lewat rasa jenuh tersebut .
Tapi pada saat itu hanya untuk menghilangkan kekesalan saja.
Apalagi pada saat itu beliau duduk di deretan paling depan,jadi tidak begitu terlihat kalau beliau sedang menulis puisi 👍

Wah..hebat Bu 
Salut sekali dengan cara panjenengan menghilangkan kejenuhan hati.

Dan catatan yang sangat menginspirasi dari pengalaman Bu Lukiswati adalah berteman dengan banyak orang itu menyenangkan,bahkan pemateri /pelatih dalam prajabatan yang tadinya terlihat sangar dan sadis,bisa menjadi teman baik bahkan seperti suadara sampai sekarang.
Kuncinya lakukan semua dengan hati
Dan ihklas dalam melakukan segala sesuatu,
Sebab tidak ada yang sia-sia apapun yang kita lakukan,pasti akan memperoleh hasil sesuai perbuatan,kalau tidak hari ini mungkin besok atau kelak anak cucu kita yang akan menuai.
Sebab Gusti Allah selalu mencatat segala perbuatan kita di mana saja dan kapan saja .

Luar biasa. ...👍
Saya mendengar dan menyimak semua tutur kata beliau dengan sangat antusias.
Sebagai sosok perempuan yang tangguh dan penuh semangat.
Sangat menginspirasi dan menambah nutrisi hati untuk selalu bertumbuh dalam hal positif.
Sifat keibuan beliau yang bisa *ngemong dan ngayomi sebagai kepala sekolah SMPN 1 BALEN ,dalam berinteraksi dan bekerjasama untuk mencapai hasil yang maksimal dengan berbagai macam karakter bapak ibu guru adalah suatu upaya tangguh yang patut kita acungi jempol.👍👍

Like 👍
Like 👍 
Sehat dan selalu bahagia untuk Bu Lukiswati 🤲🤲
Dan semoga apa yang saya tulis ini bermanfaat untuk para pembaca yang budiman.

Salam literasi❤️

Lestari Sahsa Malika
161120

KEGIATAN SMPN 1 BALEN,161120

Senin ,16 November 2020

Pagi ini mentari sangat cerah, membalur wajah -wajah ceria bapak ibu guru SMPN 1 Balen yang penuh semangat mengikuti upacara bendera.

Pada kesempatan yang berbahagia ini semua petugas upacara dan peserta upacara sangat hikmat mengikuti jalannya upacara.

Seperti nampak pada dokumetasi berikut ini:

*PETUGAS UPACARA BENDERA HARI SENIN TANGGAL 16 NOVEMBER 2020.SMPN 1 BALEN*.

1. Pembina : Drs. Suko P 
2. Pengatur. : Hj. Gagar R
3. Pemimpin: Linda AW
4. Pengibar Bendera :
   * H. Edy S. SPd
   * Tri Supartini, SPd
   * Drs.Dwi Setyadji. 
5. Pembawa
     Tek Pancasila:DraTri Y
6. Pembaca tek
     UUD 1945 :Agustini W,
7. Pembaca 
     Ikrar guru: Dra.Susi U
8. Dirigen :Dra.Widyastuti
9. Protokol :Siti Windarti 
10. Pembaca
     Do'a. : Hj.St Jumaroh

Balen 14 November 2020

Kepala SMPN 1 Balen
            ttd

*LUKISWATI, M.Pd*

**
Pembina upacara bapak Suko berkenan memberikan beberapa petuah atau nasehat terkait dengan masih adanya wabah pandemi covid19 ialah dengan 3 M:

1. MENUTUP MULUT >>>selalu pakai masker untuk menjaga diri dari penularan virus.corona.

2. MENCUCI TANGAN >>>> selalu mencuci tangan dengan sabun dari air mengalir

3. MENJAGA JARAK >>> jauhi kerumunan dan jaga jarak aman dari penularan covid19
Dan mencari teman yang baik

juga dengan 3 i
Yaitu : 
 
1.IMUN >> dengan makan makanan yang bergizi , untuk meningkatkan sistem imun tubuh lebih baik,sebab seusia bapak ibu guru ini ada makanan dan minuman yang di tolak tubuh kita

2.AMAN >>> jaga jarak aman dari penularan covid19

3.IMAN >> selalu bersihkan hati dari rasa iri dengki 

Insyaallah tubuh kita terhindar dari virus Corona 🤲

Di akhir arahan pak Soko juga berpesan apa yang disampaikan tadi, yang baik silahkan di ambil dan yang jelek diabaikan.

Demikan upacara hari ini berjalan dengan lancar dan tertib.
Alhamdulillah ❤️❤️


Balen,161120

ANUGERAHMU TERAMAT INDAH ...GUSTI❤️

Saya suka sekali menulis sebagai aktivitas yang menyenangkan entah tentang apa saja.
Sebab dengan menulis saya bisa menuangkan banyak ide dan imajinasi yang terkadang membuat pikiran jenuh dari rutinitas dan aktifitas sehari-hari bisa hilang.
Sebab menulis itu seperti refreshing bagi hati.
Apa yang saya tulis tentang banyak hal ya artikel, puisi,gurit pengalaman perjalanan juga cerpen/cerkak 
Seperti hari ini misalnya? 
Senin tanggal 7 September 2020,di tengah keasyikan menulis ,tiba-tiba di hp ada notifikasi masuk dengan nomor hp yang belum tersimpan di kontak saya.

Setelah saya baca dan saling sapa ternyata beliau adalah guru saya sewaktu sekolah di smp 1 Balen
Dan tentu kerawuhan beliau lewat whaashap adalah anugerah yang luar biasa,sebab saya sebagai murid jarang bertemu dan berkomunikasi dengan beliau .
(Murid cap apa begini ini ya ....hee maafkan diriku Bu)
Beliau adalah Bu tin guru bahasa Indonesia yang sangat energik dan manis sekali apalagi  senyumnya,ramah dan baik pada semua  murid-muridnya.
(Itu yang terekam di memori otak saya mengenai sosok beliau)

Pagi ini beliau memberitahukan akan adanya lomba membaca geguritan tingkat SMP di diknas pendidikan.
Dan berhubung saat ini semua sekolah pembelajaran daring.
Karena adanya masa PANDEMI ini banyak sekolah yang mengadakan pembelajaran jarak jauh maka untuk melatih anak-anak dalam rangka mengikuti lomba membaca geguritan secara optimal mungkin mengalami kendala.

Maka beliau meminta saya supaya mengirim atau share video  baca gurit versi saya, untuk mengetahui cara membaca geguritan yang baik.

"Ya Bu tin sayang..siap laksanakan ,"dengan semangat 45 saya segera mengirimkan video tersebut penuh percaya diri (alahemm....pd banget ya)

"Ya ... terimakasih," balas beliau di akhir chat kami. 

Beberapa hari kemudian tepatnya hari Jumat tanggal 18 September 2020,saya kebetulan datang  di acara final lomba membaca geguritan di diknas tersebut dan ikut membaca naskah lomba yaitu  "PERANG PUNGKASAN"

 Seusai membaca gurit, pandangan saya "clilang-clileng" mencari peserta dari adik-adik SMPN 1 Balen
Wah .. ternyata tidak ada,dan dengan memberanikan diri saya menghubungi Bu tin lewat whaashap.

"Pripun Bu tin....adik-adik lombanipun"?

 "belum bisa masuk final" balas beliau ...

"Nggih Bu...
Yang penting berani tampil adik-adik bisa lebih giat lagi latihan terus semangat  "
Dan setelah saya membalas chat Bu tin tersebut ,
Entah apa yang mendorong saya menulis seperti ini >>
"Kula tak melamar dados guru bahasa Jawa nek nu Bu.."
Dan begitulah dari pembicaraan ini,semangat saya untuk berbagi ilmu /pengetahuan meski hanya sedikit sangat bergemuruh di dada.
Maka keesokan harinya dengan meminta pertimbangan suami ,saya dengan gerak cepat mempersiapkan apa saja yang akan saya bawa untuk melengkapi surat permohonan lamaran menjadi guru bahasa jawa di SMPN 1 Balen.

Dan pagi itu.....
Dada ini dag dig dug.... dag dig dug ,ialah hari Senin tanggal 21 September 2020,saya jam 08.00wib sudah rapi dan bergegas berangkat ke sekolah tercinta dengan membawa sekeranjang harapan besar.
Wahhh.....grogi dan gugup begitu menggelayuti kaki ini ketika menapakkan langkah di loby SMP yang megah ini.
Dalam hati sudah "ndremimil komat-kamit" semoga niat saya ini diberikan kemudahan dan kelancaran oleh Gusti Allah 🤲
Di ruang tamu/ loby saya bertemu dengan bu Tin dan pak Adi.
Beliau sangat baik dan mempersilahkan saya duduk di kursi tamu.
Setelah bertanya dan memahami maksud kedatangan saya,pak Adi dengan ramah berkenan mendampingi saya menghadap di ruangan ibu kepala sekolah.

Setiba di ruangan ibu kepala sekolah,Pak Adi menjelaskan tentang tujuan saya,dan tentu dalam hati saya sangat berharap bahwa langkah saya ini adalah 
Sebuah upaya yang diridhoi GUSTI Allah.

Ibu kepala sekolah  sangat baik dan ramah sekali dengan kelembutan bahasa dan tutur kata yang sangat halus, perasaan saya pada saat itu sangatlah senang, saya merasa berhadapan dengan sosok yang hangat dan akrab.
Kecemasan dan pikiran-pikiran   yang tadi pagi membuat saya sempat grogi langsung sirna,menjadi senyum sumringah dan lupa kalau kapasitas saya saat itu adalah pelamar pekerjaan 🤭
(bukan teman lama yang sedang berkunjung🤭maaf maaf Bu lukis🙏)

Saya juga membawa Buku-buku sebagai pelengkap di berkas lamaran kerja, buku-buku tersebut adalah hasil karya saya berupa kumpulan puisi dan geguritan.
Semoga saja ibu kepala sekolah berkenan.   🤲
hari itu adalah hari di mana saya teramat bahagia sebab di pangkuan saya seperti kejatuhan rembulan juga bintang kejora yang teramat indah .
Subhanallah...ibu kepala sekolah SMPN 1 Balen,ibu Lukiswati M.PD merespon dengan baik hal permohonan lamaran pekerjaan  yang saya ajukan.

Maturnuwun GUSTI....
Atas anugerah yang istimewa ini.
Lewat kebaikkan hati dan kebijakan yang engkau titipkan kepada ibu lukiswati M.PD sebagai kepala sekolah SMPN 1 Balen, engkau tunjukkan kuasaMU yang maha agung
Apa apa yang sudah menjadi ketentuan MU tidak ada yang tidak mungkin ....


Allahuakbar.... Allah maha besar ❤️❤️


Lestari Sahsa Malika
211020 


 

Jumat, 13 November 2020

MBAH KARTI *cerkak Lestari Sahsa Malika

MBAH KARTI   

Dina Iki sang Bagaskara sumunar kanthi kencar 
Ing dalan kang sepi kiwa tengen mung ana sawah sing lagi wae ditanduri winih pari katon mbah karti ngolahi sepedhahe ider blnaja sawise kolakan ing pasar.  

Pasuryane sing wis ana garis-garis sepuh Wiwit teles merga kemringet,jalaran bar solat subuh mau Mbah karti ora leren Anggone sengkut mergawe 
Masak lan resik-resik omah sadurunge budhal menyang pasar.
 
Gobyos demleweran turut ulu nganti teles kebes klambine ing gegere. 
Mbah karti ora rumangsa kabotan utawa Sambat,penggaweyan ider blanja wis dilakoni mataun-taun engga saiki.
Kanggone ora pengin ngrepoti anak putu selagine bisa lan tenagane isih Kuwat pengin tansah mergawe yaiku ider blanja. 

Jarak antarane pasar lan karang padesan ana kira-kira sakilo,dadi barang dagangane isih utuh jalaran mung ngliwati sawah.
Ora ana sing tuku dagangane .

Nalika wis meh nyedhaki omahe pendhudhuk Mbah karti tawa blanja 

" Blanja blanja Iki lho iwake isih pepeg,mangga tempe tahu janganane "
Mangkono swarane mbah karti sinambi ngelap kringet ing pilingane lan kipas-kipas nganggo capile sangisore wit Pelem cedhak pagere Bu kaji rodiyah
 
Bu kaji rodiyah sajake ora mireng Yen ana bakul blanja sacedhake daleme ,ora ana semaure saka njero omah blas sepi.

Mbah karti ngambali maneh Anggone tawa blanjane Ning ya pancet sepi...
Mbah karti njur mbacutake ider blanja ,ngolahi sepedhahe kanthi semangat .
Senajan yuswane wis meh 60 taun ora dadi sebab Mbah karti aleman lan males mergawe.
Ngolahi sepedhahe kanthi gawe jarik iku ya ora gampang ning kanggone mbah karti wis biyasa.
Mbah karti sabendina pancen sandhang pengaggone isih tradisional banget 
Nudhuhake wong Jawa sing isih ngugemi jawane.
Jarik lan kebayak ngancani mbah Karti ider blanja sabendina.

Omah siji mbaka siji di tawani ,mlebu mlebu gang Ning Dina Iki ora ana sing tumbas blanjane.
 
"Apa ya sebabe "?
Ngono pitakon-pitakon sing ngranuhi pikirane Mbah karti,
"apa merga ana pageblug Corona Iki dadi wong-wong keweden blanja"?

"Wedi yen bakul blanja nyebar virus saka pasar?"

"Ee...ya mbuh,niyatku mergawe golek sandhang pangan kanggo nyukupi kebutuhan sabendina lan ngragadi putu siji sing takramut Kawit cilik."
Ngono rerasan batin sing ngebaki atine Mbah karti.
Mbah karti ngramut putune sing wong tuane kerja ing Kalimantan lan mulih ing njawa pendhak taun utawa saklodhange Anake sing wis krasan ing Kalimantan.

Udakara jam suwelas luwih 20 menit, srengenge wis krasa clekit-clekit ing kulit Mbah karti isih nyoba ider blanja turut ndalan ngubengi desa,mbokmenawa isih ana sing butuh tuku blanja. 
Rasa kesel sing dirasakne sikile mulai protes, njur Mbah Karti leren ing cakruk. Sikile diselehna kanthi sluku ing cekruk pojok desa, lungguh ing kana njur unjal ambegan landhung,mikir kahanan sing lagi diprangguli,gara-gara pageblug Corona pengasilan wong cilik tansaya seret,akeh wong saiki milih blanja lewat hape,yaiku blanja online Sing luwih praktis ora perlu metu saka omah.
"Njur piye nasib bakul blanja kaya aku ngene Iki,"
Mbah Karti ngudarasa njur diolak-alik dagangane sing isih utuh.

Mbah karti sih thenger-thenger Kijenan ing gerdhu,kala-kala.sikute ngusapi banyu Luh sing nrocoh ing mripat sepuhe, dumadakan ing sangarepe Mbah karti lungguh ana mobil putih mandheg lan parkir sacedhake rengkek'e blanja,Mbah karti nyawang sapa sing metu saka mobil iku.
Anggone ngawasi kanthi permati Jebul sng mudhun saka mobil kasebut Bu lurah lan nyedhaki rengkek blanjane .
Senajan kesele durung ilang lan isih Sedhih merga blanjane dereng payu blas.

Mbah karti gage -gage ngadheg lan nyapa aruh kanthi kurmat.

" Lho Bu lurah ta jebule , saking tindak pundi ta Bu,"? 

" Saking rapat ing kecamatan Mbah"
wangsulane Bu lurah sing isih nganggo masker.
 
"Menika kok mandhap napa wonten dhawuhBu lurah ,"? Pitakone
Mbah karti karo isih ketenggengen kerawuhan bu lurah ing cakruk esuk Iki tanpa kanyana.

"Bakal janganane napa mawon Mbah sing taksih,"?

"Taksih kathah Bu lurah, Niki wau duka kok arang tiyang blanja,sami sepen lan tutupan Sedaya lawange" semaure Mbah karti sinambi nglumpukna bakal janganan sing ditangkletake Bu lurah.
Ana terong,labu,waluh,kacang ,lan sayuran liyane

" Nggih Mbah mbokmenawi sami ajrih entene pageblug Corona Niki lho,amargi saniki nembe anget-angete wabah covid19 nyerang awak sing imun tubuh lemah,mulane panjenengan kudu tetep njaga awake kanthi ngecakake protokol kesehatan sing dianjurne pemrentah nggih mbah,"
Mekaten ngendikane Bu lurah marang Mbah karti

" Kula sampun nggangge masker kok Bu lurah,"semaure Mbah karti kanthi nyekel maskere

" Kajaba iku kudu asring wisuh Mbah,nganggo sabun ing kran sing banyune Mili mancur nggih Mbah terus jaga jarak sampun celak-celak lan nggrombol ,"mekaten Bu lurah paring pengertian marang Mbah karti.
Lan mbah karti manthug-manthug mertandhani ngestuake sedaya dhawuhe Bu lurah.

"Mbah ,Niki blanjane Kula tumbas Sedaya,keleresan Kangge ngisi kulkas sing wis kothong merga pirang-pirang Dina ora ana bakul blanja rengkekan langganan sing mara,terose nggih ajrih anane virus Corona Iki,"

"Walah nggih Bu lurah,, maturnuwun sanget," bungahe atine Mbah karti ora bisa digambarake.

Sabubare Mbah karti ngadhahi blanjane Bu lurah,lan nampani yatrane,Mbah karti njur ngrewangi nggawakne blanjane ing bagasi mobile Bu lurah kanthi bungah.

" Nggih sampun nggih Mbah ,,jaga kesehatan lan sing penting tetep nganggo masker ing endi wae ora usah salaman ," ature Bu lurah marang mbah karti njur pamit lan ngucapna panuwun merga wis digatekne lan oleh blanja sing dibutuhake.

Mbah karti ora bisa bendhung rasa bungah sing ngebaki manah.
Dhuh Gusti....pranyata paduka mboten Nate klintu paring rejeki,
Semangat Kula sing meh wae alum lan nglokro, sanalika paduka gebyur kanugrahan tanpa kanyana. 
Maturnuwun Gusti...
Sedaya puja lan puji Namung pantes kaaturake dhumatheng paduka.

Mbah karti njur mulih,ngolahi sepedhahe karo ndremimil turut ndalan ngesok rasa syukur mring Gusti, ora perdhuli swarane sepedhahe sing kriyet-kriyet.
Atine sing susah nelangsa wis diijoli Gusti Allah barang dagangane diborong Bu lurah Sedaya.

Ora krasa ngonthele Mbah karti wis tekan omah,njur sepedhahe disendhekna ing emperan omah.
  
Njur uluk salam nalika mlebu omah

"Assalamualaikum...le assalamualaikum"

"Walaikumsalam ..Makdok ," ngono semaure Adi saka njero omah , nimbali mbahe 
Kanthi celukan kesayangan Makdok

" Lagi ngapa Iki le"pitakone mbah karti marang putune sing Katon menthelengi hape

" Niki lho Makdok ,nggarap tugas saking Bu guru,"

" Ya le..Ndang garap tugase,sinau sing pinter ya le," semaure Mbah karti karo nyoplok capile sing amoh lan dicenthelna ing cagak.

" Nggih makdok,Kula badhe matur Niki kuota internet benjing Kedah ngisi sampun telas kuota internete Makdok," wadule adi Karo nyekel hapene.

"Ya le.. alhamdulillah Iki mau Makdok oleh rejeki dagangane diborong Bu lurah kabeh,ya Ndang tumbas paketan sesuk esuk ya,"

" Nggih makdok ,, maturnuwun benjing Kula taktumbas paketan internet,"


sawise ngulungake dhuwit Kanggo adi,Mbah Karti njur tumuju Pawon , lungguh ing kursi reyote,,
Dheleg-dheleg mikir kahanan Saiki.
Senajan abot kayangaoa Urip Iki kudu terus lumaku.
Lan siji-sijine dalan aku kudu tetep dodolan blanja ,jalaran mung ider blanja sing bisa taklakoni. 
Lan siji sing mesthi Tansah
sumendhe mring Gusti.
Awit garis pesthi wis tinulis ing saben titah.
Ora bisa Selak lan ucul saka peparinge , Tansah manembah lan pasrah kanthi tetep mbudidaya samampune Awak iki
Ngenani asile Gusti Allah sing nentokake.
Ngono gremenge Mbah karti .

Muga-Muga pageblug Corona Enggal sirna lan wong cilik kaya aku Iki bisa Urip kanthi tentrem...
Pandongane Mbah karti ..njur nyelehna sirahe ing sendhenan kursi kanthi nglenggana.
Njur liyer-liyer mapak impen-impen endah sing bakal dilakoni sesuk bareng putune lan Kabeh panjangka luhur ngupadi rejeki kanthi nyuwun berkah lan ridhone Gusti. 
Kanggo nyekolahne adi nggayuh Kabeh cita-citane ing tembe mburi dadi manungsa kang migunani tumpraping bangsa lan negara ❤️

Cuthel.

Dening :
Lestari Sahsa Malika