Sabtu, 21 Maret 2020

3.PUISI-PUISI *LESTARI SAHSA MALIKA

Lanjutan puisi-puisi * Lestari Sahsa Malika bagian 3 

120.
RINDU MASA KANAK-KANAK
Terkadang aku rindukan masa kanak-kanak
Ketika hati tiada luka
Begitu ceria merajuk suka 
bermain 
Berlarian
Bergempita 
Meski Jatuh dan *gobrah
Menangis 
setelahnya kembali tertawa tanpa klarifikasi akan lara
Sebab di benaknya tak peduli akan rupa-rupa sakitnya
Yang ia tahu ialah indahnya 
Bermain bersama teman-teman.

121.
ADALAH RUMAH
Pagi adalah rumah... 
Bagi setiap hati yang ramah 
Tempat segala senyum meruah  
Tempat asa mengetuk langit lewat kicau burung
Juga bening embun...

Begitulah setiap harap 
Terjulang tinggi
Memetik cahaya 
melembutkan jiwa.


122..
BAJU USANG
Meski Baju yang kupakai ini kusam 
Tapi tak lusuhkan semangatku menata apa yang pernah bergempita dalam asa
yang dulu ingin sekali segera nyata
diiringi untaian langkah dan doa-doa
aku pahatkan segenap ingin dan angan 
Pada jejak kehidupan
Di sini....
di sanggar baca bunda sahsa
Terimakasih untuk teman dan sahabat 
yang telah berkenan menyambung tali silaturahim lewat kiriman buku-buku 
Semoga Gusti Allah membalas semua kebaikan panjenengan dengan kebahagiaan yang berlipat ganda.. aamin ❤️

123.
DI HAMPARAN RASA
Di hamparan rasa
Tak henti jemari ini memetik diksi
Menyisir belantara kata-kata
Barangkali dibawah rimbunnya
Bisa kuhiaskan puisi
Sebagai satu-satunya bahasa
Yang selalu tumbuh
Di antara ribuan sajak
Yang merimbun indah.๐ŸŒน


124 . 
DI BAWAH PAYUNG 
Aku sedang berteduh pada rindangnya payung 
bergambar daun menjuntai
Dengan bunganya penuh cinta
Disini aku rasakan kesejukan yang purna
Meski terkadang terik matahari
Tetiba menelusup 
Di antara benang harapan
Yang ku sulam dari lembutnya rasa ๐ŸŒน

125 
 KASIH TAK TERBATAS
 Aku tidak pernah mengeluh
Tentang mereka yang tidak suka kepada ku
Sebab suka dan tidak suka itu
Urusan hati
Dan aku adalah juara dalam menyimpan bara di dada

Karena di dada ini
Ada kasih tak terbatas
Sebagai tempat ku bernaung
Penuh tabah
Ialah pada sang maha cinta ๐ŸŒน

 

126 
SAJADAH USANG
Beberapa waktu lalu 
ada air mata yang mengalir berbulir bening
Dan jika sekarang telah kering
Sebenarnya sudah aku sembunyikan 
dilipatan sajadah usang
Meski dingin dan basah
Biar saja ...
Karena disetiap lipatannya
ada rupa-rupa rasa 
Menjadi rahasia tak biasa
Dalam dekap sang maha cinta
menggenang dalam kenang
Menghantarkan keikhlasan yang purna.


127 
SENANDUNG HATI
Barisan bait - bait puisi
Ialah cara dia mengabarkan pada dunia..
Bahwa ada senandung hati
Suaranya bergemuruh
Di ruang hati yang gaduh
menggema
Memantul-mantul tanpa henti.


128.
PENGEJA RASA
Aku adalah pengeja rasa  
Yang menterjemahkan setiap rasa dengan cara ku 
Lewat tulisan menjadi karya
Ialah. .. menjadi diri ku apa adanya
Tidak karena puji pun kekaguman
Tapi terkadang mereka menganggap ku berlebihan
Sebab terlalu meliuk anak kalimat 
memenuhi aliran beranda
Ahh.. seharusnya aku tak risau
Apa kata mereka.


 129
SUATU KETIKA
Di suatu ketika
Aku bisa saja menjelma api.
dan aku mohon jangan kau beri kayu
Pun meniup angin
Diamlah...
Agar semua hening
Dan baik-baik saja ๐ŸŒน♥️


130
JANGAN PIKIRKAN .
Wahai diri ku
Jangan terlalu memikirkan orang yang tidak suka pada mu
Kau tahu...?
Di sepanjang hidupmu
Tak ada seorangpun yang memiliki kewajiban berbuat baik padamu
Kecuali mereka yang benar-benar menyayangi mu
Dan menghargai mu sebagai manusia

Dan ketika mereka berbuat baik padamu
Kau harus bersyukur
Dan menghargai mereka 
Lebih dari apa yang mereka berikan padamu

Bersama pagi yang segar
Dan aroma kopi yang harum
Niatkan langkah untuk bermanfaat
Di mana tenaga dan pikiranmu
Dihargai., bismillah ♥️๐ŸŒน


131.
RINDANG HATI
Bait bait puisi ku meneduh 
Di rindang hati yang sejuk
meski pagi meredup
Adanya tak lagi gaduh
Bukan tersebab langit mengeruh
Seperti Burung yang enggan terbang jauh
Resah ini  menghilang 
Dari rengkuh๐Ÿ˜Œ


132.
SEPERTI PAGI
Seperti Pagi 
Seperti rintik hujan
Seperti aroma kopi
Begitulah puisi tersaji diberanda
Layaknya senyum yang menghiasi kebaikan setiap hati
Sementara biarkan waktu melambat sejenak 
Mari kita menikmati kehangatan rasa ini
menjumpai ingatan
yang diam-diam menggenang di sudut hati๐Ÿฅฐ

Begitulah tabiat hujan 
selalu menghadirkan kenangan disela ingatan ๐Ÿ˜•


133.
BISA BERUBAH
Karakter seseorang kadang bisa saja berubah
Itu bisa terlihat dari keseharian nya
Dengan siapa dia berteman
Dengan siapa dia berinteraksi
Dan ...
Sebagian lagi bisa berubah
Dari dirinya sendiri
Sebab perubahan seseorang tidak memerlukan guru

Dia hanya membutuhkan waktu
Dalam berproses 
Untuk bertumbuh lebih baik ♥️๐ŸŒน

134 
MEMETIK DIKSI
Di hamparan rasa  
Tak henti jemari ini memetik diksi
menyisir belantara kata-kata 
Barangkali dibawah rimbunnya bisa ku hiaskan segenggam puisi
Sebagai satu-satunya bahasa yang selalu tumbuh di antara ribuan sajak yang merimbun indah๐Ÿ’ƒ


135
RASA TAKJUB
Lalu..apa yang bisa aku katakan lagi,,
ketika ada rasa takjub dimata yang berbinar ini

di tengah telaga ku lihat ada cahaya yang memancar

penuh suka cita
dan keindahannya memantulkan puisi semesta yang sempurna

136 
TEMAN BERKWALITAS
Seperti nya ....
menyedihkan sekali 
Jika kita hanya punya teman sedikit 
atau tidak memiliki sahabat sebagai teman berbagi cerita ...
Tapi Sekarang aku berpikir 
tidak apa punya sedikit teman asal teman yang berkualitas Pengin ketemu ya ketemu  
Pengin curhat ya curhat
Tidak ada waktu bertemu ya tidak apa-apa..
Karena kesibukan memang tidak bisa tergantikan

Jadi pikir an jadi loss tidak pakai rewel
Dan tidak merancang drama  apali saling menjelekkan dan menusuk dengan tajamnya kata..ahh๐Ÿค”

137.
ISYARAT HATI
Beberapa sahabat 
mengatakan penulis puisi itu...
Kerap berisyarat dari hati dan imajinasi
Ketika jarinya mencoret beranda 
Terkadang dengan alunan perih
Sisa luka yang menyampah 
Menjadi inspirasi dan memetik hikmah ...

**Mari berpuisi
Semoga ada kelembutan yang bersemayam di hati
Seiring degup nadi๐Ÿ’ƒ


138
CAHAYA TERANG
Berbaik-baiklah bersikap pada seseorang...
Sebab hati yang baik akan selalu bercahaya terang 
Baginya tiada ruang gelap di hatinya
Kecuali kebencian  yang tumbuh dari akar yang menjalar dari arah gelap
Dan itu pertanda bahaya..
Segera jauhi dan potong tepat pada sulurnya
Usah berkompromi Agar semua baik-baik saja ๐Ÿ˜Œ


139
TENTANG HATI
Terkadang apa yang kita hadapi  sering  membuat hati kita *Putung,pokak, coklek
Hati memang begitu...
Tak selamanya kuat dan tegar

Supaya kita bisa belajar untuk tetap tumbuh
Sebab di dunia ini tak ada yang benar-benar utuh

Seperti Durasi dalam pentas drama 
Peran dan kisahnya sering bergantian 
dan terkadang cenderung rumit.๐Ÿ˜Œ

140
KETINGGIAN EGO
Adalah sebuah jembatan
yang tetiba terputus
Bukan perihal putus oleh darurat semesta ..
Tapi tersebab ketinggian ego
yang lupa akan gravitasi  
Ruang kalbu yang terselip kesombongan  akan keangkuhan dunia...๐Ÿ˜•
Hooo...hoo 
setiap telapak tangan sudah ada garisNYA...
Biasa sajalah agar kehidupan ini juga sumeh untukmu dan sumringah untukku๐Ÿ’ช ๐Ÿ˜๐Ÿ’ƒ

141.
BERBENAH DIRI
Setiap orang pasti pernah membuat kesalahan
Dan pada titik tertentu pasti ada kesadaran diri untuk berbenah

Tugas kita adalah menghormati mereka yang ingin berubah baik
Jangan menilai berdasarkan apa yang dilakukan di masa lalu..
Dengan membully atau mengatai hal buruk yang bisa mematahkan semangat nya๐Ÿ‘Œ


10.
Beberapa orang menganggapku bodoh dan tidak tahu apa-apa sebab di komunitasnya aku adalah pemula
Tidak apa-apa aku memahami sepenuhnya ๐Ÿ˜Œ
Seiring waktu mungkin pemikiran mereka akan berubah sebab aku ini seorang pejalan yang berteman baik dengan rupa-rupa rasa
Selamat untuk ku yang mampu bertahan dalam


142
BERTUDUNG SUNYI
Adalah Sebatang Lilin yang meleleh 
Meleburkan hati sang bidadari
Di sana ada Perempuan bertudung sunyi 
Dia adalah puisi yang tercipta dari kelembutan rasa
di dalam matanya
Ada pendar asa
Memancar-mancar berkilau indah
Pada sang maha cinta 
Ada bait doa serupa mantra sakti
Semoga ada kabar baik untukmu wahai perempuan berhati baik๐Ÿ’‘


143
GEGAS ASA
Di bentang cakrawala 
pagi merekah
Berhias Mega bersulam cahaya
Dan di sini
Ada gegas asa 
Berpuisi sedang memantaskan diri

Di dadanya ada gemulai rasa melambaikan isyarat semesta 
Tentang keindahan bunga  yang menyegarkan istana cinta๐Ÿ’‘๐Ÿ˜˜

144
SENYUM BIDADARI.
Semalam hujan merinai
Serupa SIMPONI
Lalu rintiknya menanam sayap di delapan penjuru
Dan jatuh di pelataran rumahku 
Lihatlah....
di setiap kelopaknya yang cantik ada senyum bidadari 
Meski kuyub dan dingin 
Namun itu adalah titisan dari langit
 
yang menjelma putik-putik mungil  
Bercanda pada kepak kupu-kupu,
Desember ke 17 ini
Sungguh kau sajikan takjub sangat purna๐Ÿ’ƒ

145
DI BALIK JENDELA
Langit masih sembab 
Dilengannya air meronta tumpah 
Membasahi bumi

Dan di balik jendela 
Seorang penyair sedang menghitung riuhnya
Berharap puisinya tak pernah
kehabisan cahaya
juga kata-kata indahnya...
Meski langit sedang bermuram durja๐Ÿ˜Œ


146
PAYUNG CANTIK
Aku sedang menyambungkan beberapa benak 
Bahwa ..
Ketika terik pun hujan 
Gusti Allah selalu bersama hambaNYA
memberi perlindungan tanpa jeda
dan sudah disiapkan juga  
Payung-payung cantik 
Penyejuk raga nan nyaman


147
DI BAWAH PAYUNG MERAH. 
Ada tanya yang meronta di hati 
Di bawah payung merah ini 
Ahh....
Apa iya aku sedang merasakan panas terik matahari

Apa bukan berlindung dari bara yang menancap di dada 
Tersebab perihal rasa yang belum mereda?
๐Ÿ˜•๐Ÿ˜•


148
MENYAPA SUNYI.
Di sini aku menyapa sunyi
Dibawah payung merah saga 
Aku meredam rasa 
Sebab ada yang lebih membahana 
Ialah ....
hati, pikiran dan perasaan sedang berbicara gaduh sekali...


149.
RIUH DAN SEPI
Beberapa orang menganggapku bodoh dan tidak tahu apa-apa sebab di komunitasnya aku adalah pemula
Tidak apa-apa aku memahami sepenuhnya ๐Ÿ˜Œ
Seiring waktu mungkin pemikiran mereka akan berubah.. 
sebab aku ini seorang pejalan yang berteman baik dengan rupa-rupa rasa
Selamat untuk ku yang mampu berkompromi dengan manis
ketika riuh dan sepi menyapa ...


bunda Lestari Sahsa Malika
310320

Tidak ada komentar:

Posting Komentar