Sabtu, 26 Oktober 2019
Kamis, 10 Oktober 2019
4.PUISI HATI *PBG LESTARI
1. BERHATI BESAR
Dalam setiap hubungan
Atau berinteraksi dengan banyak orang
Kita tidak bisa bisa meminta orang lain
Untuk menghormati kita
Seperti standar etika dan kesopanan yang kita punya
Tapi kita bisa melakukan Dari diri kita
dengan selalu berbuat dan bersikap baik
mungkin mereka akan terkesan
dan akhirnya berupaya
untuk bersikap sama ...
Dan yang Harus kita lakukan adalah *nglenggana
Menerima setiap perbedaan dengan hati besar.
2. AURA BAHAGIA
Aura kebahagiaan terpancar
Pada kehangatan mentari pagi
Berpendar senyum penuh kegembiraan
Dan pagi bagiku adalah pembuka hari
Awal sebuah langkah kecil ini...
yang tak henti mengaminkan segala asa
pikiran dan keinginan yang baik-baik
Untukku dan untukmu sahabat hatiku💕
3. AKAN BAIK-BAIK SAJA
Semua akan baik-baik saja
Berjalan sesuai alur Hidup ini
Memang tak ringan selalu saja ada lika-liku
Layaknya hati yang selalu sibuk melintas imajinasi.
Didalamnya kita kadang harus berjuang
Menghadapi setiap babak yang tersaji
Mendaki....
Mengarungi...
Berlari....
Bersembunyi....
Khawatir pun cemas
Menerjal cadas bebatuan tajam
Terkadang mengharu Dihantam pilu
Di sini diperlukan keseimbangan pikiran dan hati
Untuk segera bergegas menuju terang
hati ini teramat tangguh pun sebaliknya
Dan yang terbaik adalah rencana Gusti ALLAH
Semua bersandar pada kuasa NYA
amiin yaa robbal alamin💕💕
4. SEJENAK DIAM
Kepada semililr angin
Rebahlah sejenak dalam Diam
Lalu lalangmu bisa memutar kenangan
Menciptakan sesak dalam ingatan
Melukiskan luka lama dalam dekapan
Di gemuruhmu ada luka yang tersimpan
Yang lama ingin terlupakan
Ingin juga segera terabaikan
Seharusnya Lirihlah menelusuri dedaunan
Sebab gemerisikmu sungguh membuatku rasa ini luruh👀
5. RAHASIA HATI
Di dunia ini mungkin hanya beberapa saja
Orang yang mampu menahan luka batin nya
Dan sebagian lagi mungkin tepuruk dalam kepedihan
Berpura pura bahagia
Seakan sanggup tertawa.
Isak tangis menjadi bagian kecil dari rahasia
Diam....
tenggelam dalam keheningan.
pada sepi yang selalu menanti
Hingga gelap beranjak jelang fajar
Masih saja menghindari perihnya luka...😥
Hanya Mengadu di sepertiga gulita pada ya robb
Yang maha membolak-balikkan rasa💕
6. PANTAS TERKENANG
Orang-orang dan tempat di sekitar kita akan berubah,
Seiring berputarnya sang waktu
tetapi kenangan tentang apapun yang pernah ada
Akan selalu sama. ..
Dan kelak semoga kita
menjadi orang yang pantas dikenang
Karena Perihal kebaikan kita mungkin??
Aamiin yaa robb💕💕
7. DAMAINYA HATI
Mungkin memang benar
Terbiasa memperhatikan hal-hal kecil
Yang tersajikan oleh semesta
Terbiasa bercanda dengannya
Di hati akan tumbuh Kedamaian yang sejuk
Pada gemerisik angin yang menyapa dedaunan
Pada gemericik air di taman samping teras
Pada kicau burung di antara sinar mentari
Sebab segala yang baik dan nyaman
Tak akan mudah hilang begitu saja dari pandangan...
Maka segera saja barisan kata
Tertata di dinding sosmed ini👍💕
8. HATI TANGGUH
Dear..hati
Ketika keresahan jiwa datang menghampiri
Dan engkau terlihat begitu damai
Serta sabar dalam hal mengupayakan reda
Maka ketabahanmu yang engkau redam di dada
Sungguh sebuah bentuk ketegaran yang luar biasa
Tetap semangat...wahai hati yang tangguh👍👍💕
9. WELAS ASIH
Bukan kebetulan jika hati ini
Memilih Untuk selalu welas asih pada mereka
Aku hanya ingin mengiyakan suara nurani
Untuk selalu suka pada mereka yang beretika
Menempatkan diri sesuai kapasitas norma yang ada👌
10. BIJAK BERSOSMED
Bagi saya.,,,siapapun kita sebaiknya bisa bijak
Ketika berinteraksi di sosmed
Jangan *gebyah uyah
Bahwa semua akan menyukai setiap postingan kita.
Apalagi akun yang punya follower banyak
Akan punya tanggung jawab lebih terhadap tulisannya
Atau admin di sebuah grup yang anggotanya banyak
Selayaknya hindari posting atau upload gambar yang tidak pantas Atau tautan yang membingungkan atau men-judge tanpa bukti yang tidak jelas .
agar media sosial berada di situasi kondusif
Ayo,,,,kita semua pasti ingin bertumbuh makin baik
cerdas Dan tentu lebih dewasa dalam bersosmed.??👌💕
11. HATI BISA BERUBAH
Ketika seseorang tidak lagi memperjuangkan
Apa yang kemarin menjadi impian
Bukannya sudah menyerah dan kalah
tapi karena hati bisa berubah setiap saat
Dan berhak memilih dan menentukan
apakah harus tetap berjuang atau berhenti
setelah kecewa beberapa kali....
Di sini perjuangan kadang butuh pemikiran bijak
Agar hasil akhir lebih maksimal👍👍
12. LEWAT TULISAN
Kadang kita lebih leluasa
Menumpahkan kegelisahan hati lewat tulisan....
Jika Ada beberapa kalimat salah bisa segera di hapus
Dan menata kembali sedemikian rupa
Hingga tulisan itu terangkai manis
Dan memberikan makna yang menginspirasi
Tapi....
Apa jadinya jika semuanya tertuang ke sosmed
Maka keindahan di dunia nyata kehilangan asyiknya
Tidak ada keinginan lagi untuk berbincang hangat
Tidak ada lagi rasa empati yang menyertakan rasa
Lewat tatap mata atau jabat tangan misalnya??
Tidak di perlukan lagi kebaikan silaturahmi
Karena sudah terwakili lewat like dan komen di sini
Ah....Semoga ini tidak menghilangkan kebaikan hati
Yang banyak mementingkan dunia maya
hingga lupa berinteraksi dengan semestinya
pada kehidupan nyata....😥
13. JALANI SAJA
Tidak apa jalani saja
Layaknya kopi pagi ini
Sesendok gula tidak butuh puji
Karena kopi tetaplah kopi
Tersaji manis memberi kehangatan
Sedangkan gula hanya pelengkap
Adanya memberi kesempurnaan
Bahkan ketenangan dan inspirasi tanpa henti...
Semangat ....pagi💕💕
14. KARAKTER DIRI
Karakter seseorang itu kadang bisa berubah
Dengan siapa dia berinteraksi setiap harinya
Dan sebagian lagi tumbuh dari hatinya sendiri
Dia tak memerlukan guru....
Karena bisa tumbuh seiring waktu.
15. INDAHNYA SEMESTA
Lalu apa yang bisa saya katakan lagi
ketika semesta di bawah sinar mentari
membuatku terlihat begitu manis..
Berada di antara keindahan bunga nan luas dan cantik
bermekaran menebarkan aroma wangi dan segar
Sungguh....saya suka sekali
Alhamdulillah ..Maturnuwun GUSTI💕
16. SEKETIKA TUMBUH SAYAP
Aku kerap tersipu dan malu
Selagi aku mengingat di suatu senja
Hayal menjulang melangit biru
Berbaris melukis mimpi di situ
Angan bersapa manis dalam keheningan
Sepertinya seketika sayapku tumbuh begitu sempurna
Dan melambungkan segenap rasa
Katamu
"Aku rindu celotehmu..ndhuk ,"
Teruslah bercerita apa saja di beranda
Kau terlihat sederhana dan biasa saja
Namun kau istimewa ..💕💕
*penyair tanpa nama
17.KEINDAHAN RASA
Wahai ....hati
Tentangmu tak pernah henti
Jemari ini kau ajak menari
Sering kau rayu waktu di antara aktivitasku
Hanya semata mendengar keriuhanmu
seirama degup yang berpacu di jantungku
Untuk mengurai kesahmu dalam aksara
Sangat menyenangkan juga
Kau tahu??
Dari abjad a sampai z semua menunggu
Terangkai manis dalam keindahan puisi..💕
18. SEJENAK BERMANJA
Ayun aku...seirama alun kidung senja
Biar kulupa jika saat ini
Meski bukan masanya
Seperti anak kecil yang suka bermanja
Sebab hati ini kadang juga merasa rapuh
Layaknya anak kecil yang butuh rengkuh
Ah...sejenak melepas penat di sini
Menikmati sepotong senja merona jingga
Dan semoga.,,,
Aku bisa melukis senyum kebahagiaan
Bersama kenyamanan yang selalu tertata
Merenda asa dan semangat
Di luasnya hati menuju tua 💕
19. DOA UNTUK SUAMI
Dear....suamiku
Aku tak bisa
Menjadi yang terbaik
Aku tak bisa
Menghiburmu dengan lagu syahdu
Kau selalu terlihat serius
Menjalani kehidupan ini
Hanya yang kutahu
Ada guratan perjuangan
Dan kerja keras di wajahmu
Untuk istri dan anakmu
Dalam doa yang kulangitkan
Ada bulir urai air mata
Setiap ku sebut namamu
Engkau adalah prasasti
Dalam jiwaku yang hampa
20. UNTUKMU IBU
Dear....wanita cantik
Kaulah seorang ibu
Adamu laksana mata air
Yang memancarkan kesejukan
Mengalirkan sumber kehidupan
Tanpa lelah ke penjuru arah
Sedang anugerah terindah
Ada di telapak kakimu
Begitu agung terhampar luas
Tempat berlabuh segala kerinduan anakmu
Surga adalah ridho dari keluasan maafmu
Dan pada murkamu ...
Neraka seperti melingkupi hidupnya
Di ambang senja usia
Tak setespun air susumu terbalas
Meski dengan lautan air mata...
Semoga surga Gusti ALLAH
Kelak adalah tempat terindahmu
Aamiin ...😘
21. KEINDAHAN RASA
Keindahan rasa yang terlukis di dadaku
Serupa pelangi di ujung senja
Ingin kujaga...hingga kelak usia menua
Seperti suluh yang bersinar di setiap hati
Memantulkan warna warni ceria
Dengan segenap keikhlasan sepanjang masa
Seperti keanggunan angsa di hamparan telaga
Sungguh....ini inginku yang sederhana
SEMOGA ego luruh dalam kesabaran
tanpa terpasung oleh keangkuhan rasa💕
Bunda Lestari Sahsa Malika
3.PUISI HATI *PBG LESTARI
1.
PADA AKSARA
Terkadang gurauan sekedar gurau
Tapi Jangan biarkan gurau itu menikam aksara
Sebab di sana
Telah kusiapkan ribuan sayap
Yang gempita menghalau
bila ada yang menuai cerca Al
Satu di antaranya
Mungkin ada yang lebur
Dan meluruh seketika.
2.
ARTI KEBERSAMAAN
"Ayoo kita foto,"kataku
"untuk apa?"
"agar kelak ketika kita tidak ada waktu untuk bersama lagi
Ada kisah manis yang pantas aku hiaskan di beranda kecilku ini"
Dan kau tahu ?
Agar mereka paham
Seberapa bersemangatnya aku Mengambil gambar berkali-kali tanpa ingin dipuji
Hari berganti
Kita pun menua
Kelak kisah hari ini
akan menjadi kenangan ada senyum manis memandang foto-foto di kursi ayunan
Maka aku ingin
Jangan pernah abaikan
Sebuah kebersamaan👍👍
3.
DI AWAL PAGI
Beberapa rapal doa
Dan dua kecupan hangat
Sepagi ini sudah menyapa
pipi dan punggung tangan kasar ini
Sebagai awal mengawali aktivitas pagi
Aku namai ini bentuk kecil tanda pengabdian sayang kepada orang-orang yang saling mengasihi
Bismillah...
Semoga gusti Allah meridhoi.
4.
MEREDAM RIUH HATI
Wahai diriku...
Ketika kau dalam kesulitan meredam riuh hati
Berdamailah dengan hatimu berkawan Akrablah pada diri mu
karena kekuatan akan NASEHAT terbaik Itu
Ada di dalam diri mu sendiri...
egomu terlalu tinggi
kau merasa malu
Jika menerima kebaikan orang lain
yang menegurmu meski dengan penuh kelembutan.
5.
BERSABARLAH
Wahai diriku....
Jangan berhenti untuk belajar memahami mereka
Yang mungkin tidak seperti standard pemikiran mu
Belajarlah sebanyak- banyaknya dari setiap episode kehidupan ini
milikilah rasa toleransi yang tinggi
jagalah hatimu untuk tenang
supaya tetap menjadi hati yang lapang ....
Menerima setiap perbedaan dengan sabar...
6.
RIUH RASA
Wahai..angin senja
Usah kau sibuk memaknai sajakku
Lalu kau wartakan pada sang waktu
Aku hanya menyiasati riuhnya rasa yang berlalu lalang
Ini caraku menghadang
agar tak hinggap sesukanya
Sebab hadirnya menggores luka pada jiwa
tak henti-henti mencabik hati
hingga untuk sejenak lupa
aku butuh kekuatan luar biasa
Bunda Lestari Sahsa Malika
Rabu, 09 Oktober 2019
BIODATA PENULIS LESTARI SAHSA MALIKA
BIODATA PENULIS
Lestari Sahsa Malika atau sering memakai nama samaran di dunia kesusastraan Denok Ayu Lestari
Lahir di Bojonegoro ,
16 pebruari 1973
suka menulis Bermula sejak bergabung di sosmed tahun 2012
Dan semua karya tulisnya berupa puisi,geguritan dan kisah perjalanan banyak di posting di sosmed
Dan blog pribadi
Http://bundasahsa.blogspot.com.
Aktif menulis terutama berupa puisi dan geguritan sejak tahun 2011,dan tulisannya banyak di kirim di radio juga beberapa karyanya sudah di muat di beberapa majalah bahasa Jawa.
Menggeluti jagad sastra dan menjadi anggota PSJB juga sanggar ajar gurit serta tergabung di banyak grup seni sastra.
Buku yang pernah diterbitkan di antaranya adalah ANTALOGI GEGURITAN karya bersama
1.GEBYAR KASUSASTRAN
penerbit balai bahasa jawa timur 2016.
2.RERONCEN GURIT
penerbit Paguyuban Ajar Gurit
3. KEMBANG SETAMAN
penerbit Pamarsudi sastra jawa Bojonegoro 2018
4.KEMBANG NEDHENGE MEKAR
5.SANGU LELADI @BUNDA SAHSA
6.KISAH PERJALANAN UMROH 2017
7.KUMPULAN BAIT PUISI
8.PASAR PATLIKUR JAM
ALAMAT :
RT 4 RW 01 BAREK NGADILUHUR kec.Balen Bojonegoro.
HP : 081252741804
Sabtu, 05 Oktober 2019
GURIT LESTARI SAHSA MALIKA *BUKU SPENSABA
1.
SUMBERING PEPADHANG
Ati burus
jiwa resik...
Rasa sumeleh lan pasrah
iku pindha pepadhang
Kang tangeh bisa mbleret
Sumunar ing endi papan
dadi tuk sumbering inspirasi
kang tansah ngunggar semangat
Makarti ngarah gegayuhaning cipta
balik asiling pakarti
Kang dhasare mung kasurung
dening watak meri srei lan jail
Anane mung ngidham pangelembana
Wekasane bobote sarwa ampang
yen kanca sing dianggep musuh wis klakon dikalahake
Swarane kaya ngrubuhake aldaka
sumbering pepadhang
pindhane obor blarak....
urube ngalad-alad
Kaya madhangi jagad
Nanging mung sakedhepan
Njur pepes dadi awu
Njalari pikire dadi peteng
nyingkur sakehing bebener.
2.
AJA KUMUNGSUN
Pating kerlip
Amadhangi wanci Dalu
Anyengsemi panyawang
Sikonang seliweran nambahi Peni
Rumangsa bisa madhangi jagad
Ning mung satleraman
Sawise srengenge angslup
Banjur surem...
Lintang-lintang abyor
rasa kumingsune konang banjur ilang....
Njur Saiki si lintang sing rumangsa
yen dheweke sing madhangi jagad
Ora suwe rembulan ngatonake cahyane
Njalari lintang-lintang kelangan cahyane
Lumakune wektu
titi wanci wis parak esuk
Rembulan sing mau rumangsa madhangi jagad
dadi katon pucet
sawise srengenge mlethek....
Byar padhang
Mengkono uga manungsa
menawa duwe watak kumingsun
merga kasugihane
Merga kepinterane
Merga pangkat drajate
Merga ilmune
Biyasane njur jumawa
Mula sok sapa wae
Sing gelem sinau
Marang pralambange alam
Muga wae bisa kanggo instropeksi dhiri
Awit samubarang ing alam donya iku ora langgeng
3.
PEMECUT DHIRI
Pitutur becik utawa wasita adi kena kanggo Sangu Jroning nglakoni urip
ing satengahing bebrayan
Bisa ngatonake patrap
kang becik marang sapadha-padha
Andhap-asor lan welas asih
ora ngagungake awake
sing rumangsa hebat dhewe
Ora mung ing kasugihan drajat-pangkat nanging uga ing bab kapinteran
Aja gumedhe
rumangsa sugih dhewe
ngegungake drajat-pangkat
Sing sawayah bisa oncat
Mamerake kapinteran
Jalaran
Sapinter-pintere wong
isih ana sing ngungkuli
Kaya unen-unen ing sadhuwure langit isih ana langit
Mangertiya....
Ora ana wong sing sampurna
Kabeh duweni kekurangan lan kaluwihan
Muga bisa dadi pamecut dhiri kanggo ngundhakake kawruh lan wawasan urip ing bebrayan agung
4.
RASA PANGRASA
Lungkrah sakabehing rasa
sumarah anyekseni Nuswantara
Wus owah saka berkah
Dadi papan dhangkaning pancabakah
obah ...
owah ...
kaya-kaya ya wis susah
nandhang lungkrah
malah dadi bubrah
Rumangsa wis ora saguh
yen kudu tetep puguh
Mikukuh ....
angrengkuh ...
tata raharjaning laku kang rinasa rubuh.
5
KAHANAN DONYA
Ubenging kahanan ing alam donya
Tansah owah gingsir
ing wolak-waliking mangsa Manungsa urip
Tansah mbutuhake liyan
kang kacipta GUSTI
kanthi gegandhengan
mula ya padha elinga....
marang pesthine Gusti
Kang Murbeng Dumadi
Kudu bisa ngowahi laku Kliru
Lantip ing pikir
milah lan milih
endi kang becik
lan endi kang ala
Aja nganti tindak mengos
Apa maneh Nggragas
Kaya kang kedadeyan
ing sadhengah papan
para oknum pejabat cidra ing sumpah
Sing asring dadi pancongkrahan Gedhe
aja nganti ditiru
Para Mudha penerus bangsa
bisaa kenceng lan amanah ngemban jejibahan nata raharjaning praja.
6.
MESEMA WONG AYU
Ngampah tumetesing luh
samar gumadhul ing tlapukane netra
nalika udan grimis ing surup klawu
tipak jangkahmu tansaya adoh
krenggosan ngliwati dalam watu
mecaki lelakon sing mbokdaku
dhuhkita nggrenggani jroning kalbu
dadi sanggan sadawane wektu
dhuh... wong ayu
aja banget olehmu kleleb ing panggresah
eman yen rasamu tansaya alum
rojah-rajeh pindha klasa pandhan
kelangan endahe pangenam
mesema..
mesema..
ujare kandha...
rasa Sedhih iku
sejatine uga rahmat
Yen mbesuk wis titi wanci
Gusti mesthi paring kebungahan
Ing kana bakal kokngerteni
apa ta sejatine makna tumetesing luh dina iki
tangis mono pancen tansah ana
Ngiringi sekabehing titah ing alam donya
Embuh sapa wae
Ing nalika bungah utawa susah...
minangka dalan pandadarane urip
Tumuju ing kadhewasan dhiri
Dakajab sliramu dadia wanita kang tangguh
ngreksa sekebehing lelakon
senajan tumpang suh tanpa sela
wis...cup menenga
kae lho ing tritis esuk
Kembange mawar mesem
Mbarengi sumunariing bagaskara
Andum cahya tanpa sulaya
enggal usapana luh mu
lir gumantine dina
mbokmenawa enggal ana tamba
Lerema sayahmu ing pangkon donga
Sumendhe marang kawelasan Gusti
Pancen lumakune dina
Kabeh nggembol crita
Becik kasimpen ing bait gurit
senajan ta durung bisa lungit
njur centhelna ing pandom wektu
muga ing tembe mburi
Bisa dadi panglipuring ati.
7.
ING SURUP DALU
Ing Surup dalu dakgiring getiring rasa
Angin tetembangan kanthi tidhem
Nglangut...
Sorot netra sempyuh ing luh
Ngudarasa mring panelangsa
Dumadakan langit sakala peteng
Ngrumpaka tatu-tatu lawas
Manjila mendhung angendhanu
Nratap jroning dhadha
Sandikala iki kuwawa ngudal wirang rasa
Srengenge meh wae angslup
Kijenan ing walik mega klawu
Godhong waru gogrog kumleyang
Kabuncang dening samirana
Ah.. .geneya atiku krasa liwung?
Keplantrang ing pereng wektu
Dakcoba Nglari warta ing larik gurit
Sepi sepa tanpa swara
Anane mung tatu njarem biru
Kalungse.....
Rinengga ing rasa kang ringkih
8.
SESER ING LAKU
Seser idering laku
Nguber impen-impen
Ing sauruting lurung panguripan
Marang pepenginan kang ndlidiir tan ana leren
Kringet nganti deres riwe
Betheke mung golek cukup
Kanggo Sarina sedalune....
Ngudi Keberkahan
Nyadhong ridhone Gusti kang maha kuwasa.
9.
ABANG-ABANG LAMBE
Kaca iku....
mantulake apa wae kang ana sangarepe
Ala lan becik ora bisa dipaeka
Mula becike tansah bisa mulat salira
Aja gedhe rumangsa
marang gunggunge liya
Sing diarani ayu aja kemayu
Sing diarani bagus aja gemagus
Sebab biyasane mung abang-abang lambe
Padhatan mung lelamisan wae....
Ora tumus saka ati lan batine
Aja kapilut ing tembung ngayawara
akehe njlomprongake wekasane Muspra tanpa guna.
10.
LAMBE TURAH
Nenacad sing tujuwane ngudal kekurangane liyan
Iku penggaweyane sing rugi banget
Kang bisa wae diarani lambe turah
Ora duwe penggaweyan liya
Ilate dadi keri yen sedina durung ngrasani kanca
Anggepe dhewekne apik lan bener dhewe
Ora ngerti yen satemene mung mbuwang
Wektu lan tenaga
aja ditiru kareben tentrem uripmu.
11.
RAMA SEMAR
Ala tanpa rupa
Ning Duweni bebuden luhur
Yaiku rama semar
Nduding ateges waspada
Nggegem ateges meneng
Kalung klinthing ateges tengara
Pusaka mesthine manjing warangka
Ora lanang ora wadon
Minangka Simbole rohani manungsa
Memayu hayuning bawana
Sumebyar pindha baskara
12.
TAMAN ASRI
Jumangkah ing taman sore
kaendahan Sarwa anglam-lami
Kembang-kembang mekar Kapaes asri
Rupa jambon lan ungu
Kelangenan para pawestri lan para widodari
Aku Katrem ing kene...
Gegodhongan kumlawe ngawe-awe
Angambar amrik gandane arum
Remesep jroning kalbu..
Sore Iki dakunggar sakehing parisuka
Ngrengkuh kaendahan kang banget gawe sengsem ati.
13.
ENDAHING KENANGAN
Samirana semribit
Alelewa
Nalika sore mapak angslupe surya
Kumlawe ngelus tyas iki
Takgegem kapitayan sing isih keri
Senajan mung satlenik
Takugemi temeka saiki
Pindha kinemulan pedhut lelimengan
Kelingan slirane kang nyidra ati
Puluhan taun kapungkur
Nalika yuswa isih tumaruna
Aku lan sliramu Nate ngiket Prasetya
Ing sangisore pengarep kang durung jejeg
Nganti seprene dadi kenangan
14.
REJANING JAMAN
Urip ing rejaning jaman
Pindha ing alas gung liwang liwung
Adoh lor adoh kidul
Tanpa rowang
Aja gupuh
aja bingung
Ora bakal kelangan dununge lurung
Waton tansah eling ....
Sumendhe marang kang peparing
Gegondhelan kanthi kukuh
Mring jejeging iman
Mengkone bakal slamet temaka tujuwan.
15.
IMAN WIS UCUL
Yen iman wis ucul saka jroning ati
Akehe padha mbingungi
Wedi kelangan ing kasukan
Ngrumpaka bandha donya
Direwangi adol lamis
Ngudang setan jejogedan
Ngglandhang keyakinan
Oncat saka santosaning kapitayan
Kang mapan jroning dhadha
16.
MANGSA KETIGA
mangsa Ketiga dawa
Panas Keplantrang
Sakehing tetuwuhan
Satemah gogrok
Garing kumleyang
Dalu nuwuhake Atis
Tembus ing balung sungsum
Mijil kasepen ngranuhi dhadha
Rembulan pucet tumangsang ing pucuk mega
Tansaya tintrim nylamur sasmita
Driji ora kuwawa
Mbendhung iliining luh
Ngenam mayuta dhuhkita
Ah....mangsa ketiga Iki
Nipakake lara lapa
Ngajab tumurune udan
nelesi bantala kang nela.
Lestari sahsa Malika
Jumat, 04 Oktober 2019
2.KUMPULAN GURIT SPENSABA *9
1.
ELUH SOKYASA YOJGAWRISTI
KLS 8C
*NARKOBA*
narkoba pancen ngrusak anak bangsa
Anjalari manungsa kedanan
Wis akeh kedadeyan sing mlebu pakunjaran
Merga kapilut narkoba
Pancen wujude mung cilik
Ning bisa anjalari sapa wae bisa rugi
Lali mring sekabehane tujuwan
Urip Ing alam Donya
Mula padha elinga...
Nalika para pejuwang maju ing madya palagan
Ngrebut kamardikan Indonesia
Ilining kringet lan ludira
dadi rabuke bumi pertiwi
Yagene...kudu kacidra mring narkoba?
Akeh sing kelangan iman
Ora eling mring jiwa lan raga
Yen Ora mlebu kunjara
Kowe mesthi mlebu nraka
Ayoo....Brantas narkoba
Ayoo...berkarya mbangun negara
Tumuju ndonesia makmur lan jaya
2.
TIFANI AKMALU SYIFA
KLS 8H
*SEJARAH BAKAL NGRESIKI JENENGKU*
Sauruting wulu sing ana anggaku
Prasasat Ora leren anggonku mikirna negriku
Rinasa Ora bisa ngilangi saka ati
Lan kanggo para taruna sing wis berjuwang
Masiya kinurban jiwa raga
Ya Ora dadi baya pangapa
Yen akeh sing ngarani aku *kolaborator*
Aku Ora perlu ngayawara
Apa maneh Kandha mring Kabeh pandakwa
Jiwa raga ku Iki mung kanggo Indonesia
akeh rupa-rupa sejarah
kang ditulis nganggo getih sukarno
mbesuk sejarah Uga kang bakal ngresiki jenengku.
3.
NADHIN GISSELA P.
8H
*SEKOLAHKU*
Sekolahku
Ing kene aku ngupadi ilmu
Ora mung bisa nulis lan maca
Uga nggarap tugas sabubare jam sekolah
Ning...
Aku Uga Sinau mring endahing Budi pekerti
Amrih dadi bocah sing duweni suba sita
Tansah Bekti marang wong tuwa lan bapak ibu guru
Sinau ngurmati kanca Kanthi Welas asih
Adoh saka srei lan drengki
Nengenake guyub rukun ing memitran
Bapak lan ibu guru
Wis paring ilmu tanpa pamprih
Supaya aku dadi Manungsa sing Migunani
Tumpraping bangsa lan negara.
4.
AYU NUR A.
8H
*LINTANG PANJER RAHINA*
Nalika Parak esuk kahanan isih sepi
Lintang panjer rahina isih manther ing Tawang
Aweh pepadhang mring Sagung dumadi
Kang Wiwit sengkut Gumregah ngupaya rejeki
Para among tani wis ndlidir mecaki galengan
Mbok bakul Uga padha budhal makarya
para ulama tumungkul mangestu puji
Para santri wiridan ngaji
Swara jago kluruk sesautan
Melu tasbih syukur mring pangeran
Wayahe wis gagat rahina
Mertandhani para titah ngupadi pangupajiwa.
5.
PUTRI RAHAYU
8H
*SEKOLAHKU*
sekolahku..
Papan Anggonku golek ilmu
Sekolahku..
Ing Kono aku diwulang dening bapak ibu guru
Kejaba sinau nulis lan maca
Uga ngangsu kawruh endahing Budi pekerti
Bisaa aku duweni pribadhi kang becik
Welas asih mring kanca
Aja nganti srei lan drengki
Nggarap tugas sabubare jam sekolah
Nggladhi dhiri
supaya mbesuk tangguh ngadhepi Urip Ing bebrayan
Aku percaya...
Senajan abot kudu taklakoni
Kabeh pancen kanggo sangu ing tembe mburi
Kareben dadi wong kang aji.
6.
ELUH YOGYASA YOJGAWRISTI
8C
*ALAMKU WIS RUSAK*
Alamku ...
Saiki akeh sing rusak
Wit-witan padha dikethoki
Alas akeh sing diobong
Sawah kang ijo royo-royo
Kasulap dadi gedhung-gedhung Gedhe
Ilining banyu Bengawan kang resik
Sasuwene Iki dadi sumber panguripan
Wis cemer dening reged larahan
Akeh iwak-iwak padha mati merga banyu sing kebak limbah
Dhuh Gusti...
Ana Endi alamku sing mbiyen Endah?
Sing dadi sumbering kemakmuran
Saiki wis rusak
Merga polah tingkahe Manungsa sing jail
Alamku....
Jasamu pancen Gedhe tumpraping Manungsa
Matur nuwun alamku.
7
ALDA SHAH PUTRA
8H
*DESAKU*
Desaku...
Ing kene aku dilairna
Uga papan wong tuwaku makarya
Desa kang banget gawe bungah atiku
Nyawang swasana desaku
Njalari ati seneng
Ngilangake lungkrah lesu
Matur nuwun Gusti
Sedaya anugerah menika
arupa desa ingkang Endah
Uga kulawarga ingkang rukun lan tentrem bagya
Tansah dakrumat Kanthi eklasing ati
Muga dadi desa kang asri
Kanthi masyarakat ingkang adhem ayem Karta Raharja.
8
ASMARA DWI AGUSTIN
8E
IBU
ibu..
Tresnamu Ora bisa kaganti
Kesabaranmu tanpa ngajab sesulih
Selawase Ora bakal daklaliake
Donga ibu kang tulus
Tansah ngiring Sadawane jangkahku
Labuh labetmu tanpa Wates
Ibu...
Pitutur mu bakal dadi sangu uripku
Tresna asihmu Ora bisa ilang engga Puput yuswa Iki
Ya mung pandongaku
Muga Gusti Tansah paring kanugrahan ingkang berkah.
9.
AULIA DUHITA
8E
CITA-CITAKU
Esuk engga wengi
Aku Tansah sregep Sinau
Ora ana wektu kanggo nyenengke ati
Semangat pindha damar wanci Dalu
Aja nganti surem
Penginku mung ngestuake dhawuh wong tuwa
Aja lirwa mring cita-cita
Kena godha Tan piguna
Aku kudu dadi Juwara
Dhuh.. Gusti
Paringana Ridha marang kawula
Amrih saged dados tiyang ingkang Bekti
Mring wong tuwa lan bangsa
Ilmu kang Murakabi mring sesami
Oh..
Senajan angel lan abot kaya ngapa
Tekadku wis Gedhe
Jalaran aku kelingan bapak lan ibu
Sing rekasa nyekolahna aku
Kanthi ragad sing Ora sethithik
Mula aku kudu bisa mujudake cita-citaku.
10.
Yuli pertiwi Ningsih
Kelas: 9f
REMBULAN
Ing pungkasan sore iki
Tan ana cahya ingkang padhang
Ngaliyakake mega kang peteng
Katon peteng dhedhet
Tanpa cahya rembulan
Dhuh gusti...
Rembulan dhateng pundi..
Kulo ngrantosi..
Rembulan..
Cahyamu sumorot ing saben wengi
Cahyamu kang padhang njingglang
Lintang-lintang kang sumebyar sebyar
Ingkang madhangi sajroning jagad
Nanging..
Wengi iki..
Tan ana cahya
Rembulan...
Aku ngenteni cahyamu kang endah
Mega ireng.. nyingkirana
Aja ngalingi cahya rembulan
Tak enteni cahyamu rembulan..
11.
SHELLA IRA MAYA
8H
*KAHANAN WAYAH ESUK*
Kahanan peteng dhedhet
Kabeh kegawa turu kepati
Tapa raga tanpa swara
Ora watara suwe
Wengise wengi kumlebat
Rinasa ilang tanpa tilas
Kesentor Cahyaning ublik
Sakala Katon padhang byar
Sapungkure iku
Ngundang udan Gedhe
Ngancik wayah esuk
Ning kawiyak sunaring srengenge
Jagad Katon bingar maneh
Kabeh padha Tangi lan bungah
Kembang-kembang Katon sumringah.
12.
MARCHA FEBRILIA P.
8H
*IBUKU*
Ibu
senajan raga kesel
Isih ana endahing esemmu
Rina klawan Dalu
Mung sengkut makarya
Datan ngersula netepi jejibahan
Tansah Kuwat Ora Nate sambat
Kabeh mung kanggo aku
Ibu..
Kesabaranmu pindha segara
Ngadhepi polah tingkahku sing ndableg
Tansah jembar paring pangapura
Nuntun lakuku amrih Tansah Kuwat
Ibu...
Nyadhong duka ingkang kathah
Aku mung bisa ndedunga
Mugi Tansah pinaringan kesabaran
Kasinungan rejeki ingkang berkah
Sakit Gusti ingkang maha agung.
Kumpulan gurit jurnalistik SPENSABA