ETIKA BERTEMAN DI SOSMED
Hampir semua orang memiliki aplikasi WhatsApp.
Aplikasi ini pun mempunyai fitur yang bisa digunakan untuk chating sesuai daftar anggota grup.
Tapi masih banyak juga penggunanya yang tak paham etika bersosialisasi dalam WhatsApp,
1. Hanya suka Ngobrol dengan satu orang.
Grup di bentuk karena sekelompok orang tersebut punya keterkaitan seperti grup keluarga, grup organisasi, grup alumni sekolah dan masih banyak lagi.
Oleh karenanya, jangan ngobroll di grup dengan satu orang .
Kalau bercakap-cakap dengan seseorang di dalam grup, gunakanlah jalur pribadi. JAPRI saja,agar anggota lain tidak terganggu.
Saat di dalam sebuah grup, lakukanlah pembicaraan yang berkonteks luas dan bisa ditanggapi siapapun.
Kalau sukanya hanya suka ngobrol den tema tertentu saja,kita bisa dianggap nyampah dan mengganggu, karena notifikasi muncul berulang-ulang pada semua anggota grup,
padahal isi chat cuma kita tujukan pada salah satu anggota.
2. Jangan asal memasukkan orang ke grup
Memang menyenangkan saat sebuah grup begitu aktif dan melibatkan seluruh anggotanya.
Meski begitu, jangan pernah asal meng-invite seseorang masuk ke dalam grup tanpa persetujuan orang yang akan di-invite.
Bisa jadi orang tersebut malas bergabung karena alasan tertentu.
Ada baiknya kita juga meminta persetujuan anggota grup lainnya saat ingin meng-invite orang lain ke dalam grup,
terlebih jika kita bukanlah satu-satunya admin di dalam grup tersebut.
3. Jangan berdebat atau gegeran di grup
Mungkin kita pernah merasakan muak dan malas bergabung dalam sebuah grup WhatsApp .
Karena isinya hanya tautan satu di kirim ke satu grup lainnya.
Lebih memuakkan jika ada pembahasan mengenai hal-hal tertentu? Biasanya ini terjadi karena ada anggota yang membicarakan
(dan mungkin memaksakan)
pandapatnya akan sesuatu hal ke dalam grup.
Selalu ingatkan diri kita sendiri bahwa dalam sebuah grup, ada orang-orang lain yang mungkin tidak setuju dengan pendapat kita..
Jadi, hindarkan membahas sesuatu yang bisa memunculkan perdebatan seperti pandangan politik, perbedaan dukungan pada sesuaru,tentang agama, dan lainnya.
Kalau kita nekat melakukannya, suasana akan berubah tidak nyaman. karena masing-masing membela pandangannya sendiri.
Belum lagi kalau debat mengerucut dan akhirnya tinggal melibatkan orang-orang tertentu.
Anggota yang lain bisa jengah dan malas meneruskan interaksi di grup tersebut.
4. Hindari share pesan berantai,
berita hoax dan hal-hal yang tidak penting.
Banyak orang senang membagikan sebuah berita atau pesan berantai ke dalam grup WhatsApp.
Pada mulanya, ini mungkin bukan masalah.
Tapi lama kelamaan, kita jadi skeptis sendiri akan kebenaran berita atau pesan-pesan tersebut.
Akhirnya, kita jadi malas untuk membaca berita atau pesan yang di share ke dalam grup.
Apalagi kalau ada salah satu anggota yang mengetahui keabsahan berita tersebut.
Wah, orang yang share beritanya ke dalam grup pun bisa malu kan?
5. Jangan posting disturbing picture
Kita mungkin kuat melihat foto korban kecelakaan, pelaku bunuh diri, atau hal-hal seram dan menjijikkan lainnya.
Ini tidak lantas menjadikan kita bisa sesukanya membagikan gambar-gambar tersebut ke dalam grup,
Karena tidak semua orang bisa tahan melihatnya.
Meskipun yang kita lakukan adalah memberi informasi .
seperti misalkan informasi kecelakaan, jangan pernah menambahkan foto berkategori disturbing picture /foto mengerikan ke dalamnya.
6. Hindari berjualan di grup
Era media sosial memang memudahkan siapapun mempunyai toko tanpa bangunan fisik.
Kita bisa menjual apa saja, berdagang apa saja, hanya bermodalkan posting di media sosial.
Meski begitu, jangan mempromosikan dagangan di dalam grup,
Apalagi sampai promo berkali-kali.
Ini tentu saja bisa mengganggu kenyamanan anggota lainnya.
Kalaupun kita ingin berjualan via grup, buatlah grup tersendiri yang memang dikhususkan untuk berjualan.
7. Jangan keluar-masuk grup
Ada banyak alasan seseorang keluar dari grup,
Dan salah satu yang sering ditemui adalah alasan ponselnya sering hang karena dirasa terlalu banyak grup.
Setelah ponsel bisa berfungsi normal kembali, lantas ia meminta untuk dimasukkan kembali ke dalam grup.
Suatu ketika, ponselnya kembali lemot, dan ia pun mengulang kembali proses keluar-masuk grup.
Memang sih, proses re-invite itu mudah, sepele dan cepat.
Tapi kalau terjadi berulangkali, siapa pun bisa jengkel?
8. Hindari membahas hal yang memicu kecemburuan sosial
Mungkin, sesekali kita ingin juga memamerkan sesuatu ke dalam grup. Tidak ada yang melarang,
Hanya saja kita harus selektif dan tahu diri dalam memamerkan sesuatu. Menyombongkan barang atau punya sesuatu yang baru pada saat banyak anggota grup dalam masa sulit,tentu saja menyebalkan.
Ayolah, hargai juga teman kita yang masih berjuang memcapai kehidupan yang layak.
daripada menyinggung perasaan orang lain, lebih baik kita beri kata-kata motivasi yang mengguah semangatnya kan,,??
9. Perhatikan tema obrolan
Kadang kita melewatkan obrolan di grup karena sedang sibuk mengerjakan kegiatan lain.
Saat sudah siap untuk memeriksa yang tengah ramai diperbincangkan di grup, jangan malas untuk scroll kembali percakapan sejak awal mula untuk mencari tahu obrolan apa yang sedang berlangsung.
Dengan memperhatikan tema obrolan, kita juga belajar menghargai percakapan yang berlangsung,
Apalagi jika topik bahasan tersebut sedang seru-serunya.
Kalaupun kita tidak tertarik pada topik yang dibicarakan, menjadi silent rider sementara waktu juga bisa jadi pilihan, ketimbang nimbrung di obrolan tapi merusak suasana...heee nyimak saja
10. Pantang melanggar privasi orang lain
Kadang kala, kita terpikir untuk membagikan foto atau hal-hal konyol dari salah seorang anggota di grup dengan tujuan ingin mencairkan suasana. bagaimana kalau orang yang akan menjadi ‘bahan pencair suasana’ itu keberatan?
Makanya, lebih baik jangan pernah melanggar privasi orang lain jika tidak mau hal-hal kurang menyenangkan terjadi!
**
Etika-etika tersebut memang tidak tertulis...
Jadi, kita jangan coba untuk melanggarnya agar grup WhatsApp tidak menjemukan
Dan yang pen jangan ngobrol dengan satu orang saja jika di dalam grup
Ok..???!
Yuk,,bijak bersosmed
Tidak ada komentar:
Posting Komentar