Jumat, 30 Juni 2017

GURU SEJATI

Di dalam ilmu jawa bahwa roh manusia memiliki pamomong (pembimbing) yang disebut pancer atau guru sejati .
Pamomong atau guru Sejati berdiri sendiri menjadi pendamping dan pembimbing roh atau sukma roh atau sukma di siram “air suci” oleh guru sejati, sehingga sukma menjadi sukma sejati.
Guru sejati memiliki fungsi sebagai resources atau sumber “pelita” kehidupan.
Guru Sejati dipercaya sebagai “guru” karena ia bersifat teguh dan memiliki hakekat “sifat-sifat” yang maha esa yaitu frekuensi kebaikan yang abadi konsisten tidak berubah-ubah = kang langgeng tan owah gingsir.

Guru Sejati adalah proyeksi dari rahsa,rasa,sirr yang merupakan rahsa/sirr yang sumbernya adalah kehendak GUSTI,
Terminologi Jawa menyebutnya sebagai Rasa Sejati.
sebagai proyeksi atas “rahsaning” (sirrullah).
Sehingga tak diragukan lagi bila peranan Guru Sejati akan “mewarnai” energi hidup atau roh menjadi energi suci (roh suci).
Sukma sejati, telah mendapat “petunjuk” GUSTI .
Hakikat rasa sejati dan peranan roh tersebut sebagai “utusan Gusti ”. Jiwa, hawa atau nafs yang telah diperkuat dengan sukma sejati atau dalam terminologi Arab disebut ruh al quds. Disebut juga sebagai an-nafs an-natiqah,juga disebut sebagai an-nafs al-muthmainah adalah sebagai “penasihat spiritual” bagi jiwa/nafs/hawa. jiwa perlu di dampingi oleh Guru Sejati karena ia dapat dikalahkan oleh nafsu yang berasal dari jasad/raga/organ tubuh manusia.
Jiwa yang ditundukkan oleh nafsu hanya akan merubah karakternya menjadi jahat.
.
Menurut ngelmu Kejawen, ilmu seseorang dikatakan sudah mencapai puncaknya apabila sudah bisa menemui wujud Guru Sejati.
Guru Sejati benar-benar bisa mewujud dalam bentuk “halus”,
wujudnya mirip dengan diri kita sendiri.
Mungkin panjenengan ada yang secara sengaja atau pernah menyaksikan orang berdialog atau sekedar melihat diri sendiri tampak menjelma menjadi dua, seperti melihat cermin.
Itulah Guru Sejati.
Atau bagi yang dapat meraga sukma, maka akan melihat kembarannya yang mirip sukma atau badan halusnya sendiri.
Wujud kembaran (berbeda dengan konsep sedulur kembar ) itu lah entitas guru Sejati.
karena Guru Sejati memiliki sifat hakekat GUSTI, maka segala nasehatnya akan tepat dan benar adanya.
Tidak akan menyesatkan.
Oleh sebab itu bagi yang dapat bertemu Guru Sejati, saran dan nasehatnya layak diikuti.
Bagi yang belum bisa bertemu Guru Sejati, jangan pesimis, sebab Guru Sejati akan selalu mengirim pesan-pesan berupa sinyal dan getaran melalui Hati Nurani.
maka panjenengan dapat mencermati suara hati nurani untuk memperoleh petunjuk penting bagi permasalahan yang sedang di hadapi.

jika kita kurang mengasah ketajaman batin, sulit untuk membedakan apakah yang kita rasakan merupakan kehendak hati nurani
( kareping rahsa) ataukah kemauan hati atau hawa nafsu
( rahsaning karep).
Artinya, Guru Sejati menggerakkan suara hati nurani yang diidentifikasi pula sebagai kareping rahsa atau kehendak rasa (petunjuk Gusti) sedangkan hawa nafsu merupakan rahsaning karep atau rasanya keinginan.
.
Syarat utama kita bertemu dengan Guru Sejati adalah dengan laku prihatin; yakni selalu mengolah rahsa, mesu budi, maladihening, mengolah batin dengan cara membersihkan hati dari hawa nafsu, dan menjaga kesucian jiwa dan raga.

Sebab orang yang dapat bertemu langsung dengan Guru Sejati nya sendiri, hanyalah orang-orang yang terpilih dan pinilih.


Lestari sahsa malika
300617

Tidak ada komentar:

Posting Komentar