Kamis, 21 Januari 2016

RODA KEHIDUPAN

BERANDA SORE.....
~tentang roda kehidupan~
.
sering kita mendengar ungkapan bahwa hidup ini seperti roda berputar ....
sebuah siklus yg mengikuti waktu, di istilahkan sebagai roda kehidupan..
Terkadang di bawah,terkadang diatas..
Dan itu pasti terjadi pada setiap insan dan akan sama..jika benar sama,Namun mengapa hasil yang didapat berbeda?
.
Yg membedakan itu hanyalah bagaimana cara mereka menyikapi siklus atau roda tersebut untuk kehidupannya masing-masing..
bukan naik setinggi mungkin yang menjadi pilihan terbaik untuk tetap berputar diatas..
Karena terjatuh dari ketinggian biasa nya akan membuat hancur dan sulit untuk naik lagi..
.
Tapi landasan yang setinggi mungkin lah yang bisa meminimalkan kita dari kejatuhan..
Sehingga siklus itu dapat tetap berputar di ketinggian hidup..
=========================
.
tp ada jg yg mengatakan hidup ini seperti mendaki sebuah gunung.Ada yang harus melewati jalur terjal ,ada yang harus melewati jalur landai ,ada juga yang harus melewati jalur yang berbukit - bukit,sehingga harus berkali -kali naik - turun bukit .
Dan dalam perjalanan mendaki itu , bekal dan perlengkapannya berbeda -beda. ada yang lengkap,ada yang kurang lengkap. Kekuatan fisiknya juga berbeda - beda ,ada yang kuat
ada juga yang lemah,
demikian pula jalur yang harus dilewati berbeda - beda juga ,ada yang sulit ada yang mudah . Ada yang jalannya sudah trsedia, ada yang masih harus membuat jalan sendiri dulu baru bisa melangkah .
.
Lalu puncak gunung itu apa?
kenapa kita semua harus mendaki sampai kesana ?
Karena puncak atau tujuan dari hidup adalah kesempurnaan untuk menjadi manusia seutuhnya.
Dan tidak semuanya bisa sampai ke puncak gunung itu , ada yang sampai ke puncak , ada yang tersesat , ada juga yang terlena setelah sampai di puncak bukit saja dan lupa meneruskan perjalanan , padahal setelah sampai di puncak bukit harus kembali menuruni bukit lagi sampai tiba di puncak gunung tertinggi .
Dalam perjalanan mendaki gunung itu ada yang menyerah dan kembali turun ke lembah , ada yang merasa cukup sampai di lerengnya saja , ada yang justru tidak mau melangkah sama sekali, dan ada juga yang terjebak jatuh ke dalam jurang dan tewas.
.
#######################
Karena itu sebenarnya siapapun kita sebenarnya sama saja , yang membedakan diantara kita hanyalah semangat, kesabaran dan keikhlasan dalam menempuh perjalanan hidup yang panjang dan penuh dengan jurang, lembah serta puncak -puncak bayangan ini .
.
.
**Perjalanan mendaki gunung menggapai puncak gunung itu adalah usaha /ikhtiar kita,
.
**sementara jalur , perbekalan dan kekuatan fisik yang berbeda -beda itu adalah takdir yang sudah ditentukan Tuhan untuk kita .
.
.
16 Desember 2015 pukul 14:49

SABAR IKU MUSTIKANING LAKU

."Sabar iku ingaran mustikaning laku, jumbuh karo unine bebasan, "sabar iku kuncining swarga," ateges marganing kamulyan.
Sabar iku lire momot kuwat nandhang sakehing coba lan pandhadharaning ngaurip, nanging ora ateges gampang pepes kentekan pengarep-arep. Suwalike malah kebak pengarep-arep lan kuwawa nampani apa bae kang gumelar ing salumahe jagad iki."
************************************
.
TERJEMAHAN :
.
1.sabar iku ingaran mustikaning laku ----> bertingkah laku dengan mengedepankan kesabaran itu ibaratkan sebuah hal yg sangat indah dalam sebuah kehidupan
.
2.jumbuh karo unine bebasan, "sabar iku kuncining swarga," ateges marganing kamulyan ---->
sama seperti bunyi sebuah peribahasa, berlaku sabar itu adalah "jalan utama" untuk mendapatkan "surga"
yg dimaksud disini adalah ketentraman dan kedamaian dalam menjalani kehidupan
.
3.sabar iku lire momot kuwat nandhang sakehing coba lan pandhadharaning ngaurip ---->
..sabar itu merupakan sebuah kemampuan untuk menahan segala macam godaan dalam hidup, yg tentunya nanti bisa untuk mendewasakan diri kita masing-masing
.
4.nanging ora ateges gampang pepes kentekan pengarep-arep ----> akan tetapi bukan berarti lalu kita gampang kehilangan pengharapan
.
5.suwalike malah kebak pengarep-arep lan kuwawa nampani apa bae kang gumelar ing salumahe jagad iki --->
justru sebaliknya kita harus menjalaninya dengan penuh pengharapan dan seolah-olah mampu untuk mendapatakan apa saja yg ada di dunia ini.
Tentunya dengan disertai rasa mawas diri dan kepasrahan.