Kamis, 31 Agustus 2017

CATATAN HATI *BBM 310817

CATATAN HATI *BBM 310817



 Beberapa catatan ku di bbm


Screenshots fb......


Maturnuwun


Bunda LEstari Sahsa Malika
310817

FALSAFAH JAWA/ / PITUTUR LUHUR


FALSAFAH JAWA/ /  PITUTUR LUHUR


 Urip iku Urup:
terjemahan...
Hidup itu nyala,
hendaknya kita memilih hidup yang memberi manfaat bagi orang lain di sekitar kita.
Kian besar manfaat yang kita berikan kian baiklah pribadi orang itu. Sangatlah mungkin,


Memayu Hayuning Bawana,
Ambrasta dur Hangkara:

Terjemahan....
 Hendaknya setiap manusia
Mengusahakan keselamatan,
kebahagiaan dan kesejahteraan
Sekaligus memerangi
(memberantas) semua sifat angkara murka, s
erakah dan tama (rakus)


 Sura Dira Jayaningrat,
Lebur Dening Pangastuti:

Terjemahan……
Segala sifat keras hati, picik, angkara murka
Hanya bisa dilebur (dikalahkan) oleh sikap bijak,
Lembut hati dan sabar


 Ngluruk Tanpa Bala,
Menang Tanpa Ngasorake,
Sekti Tanpa Aji-Aji,
Sugih Tanpa Bandha:
Terjemahan....
Berjuang tanpa perlu membawa massa,
Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan
(pihak yang dikalahkan),
berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan/ kekuatan/ kekayaan/ keturunan,
kaya tanpa didasari hal-hal yang bersifat kebendaan/materi.


Aja Milik Barang Kang Melok
Aja Mangro Mundak Kendho

Terjemahan..
Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah,indah,
dan jangan plin-plan
atau berpikir menduka (terombang-ambing)
agar niat dan semangat kita tidak menjadi layu atau kendo..


Datan Serik Lamun Ketaman,
Datan Susah Lamun Kelangan

Terjemahan……
 Jangan terlalu mudah sakit hati ketika ditimpa musibah,
Jangan susah manakala kehilangan sesuatu.


Aja Gumunan,
Aja Getunan,
Aja Kagetan,
Aja Aleman
Lan Aja Geleman:

Terjemahan...
Jangan mudah terheran-heran, atau terlalu kagum,
 jangan mudah menyesal,
Jangan mudah terkejut dengan sesuatu,
jangan mudah manja atau ngambek,
dan jangan mau (mengambil) yang bukan hak kita

√.
.Aja Ketungkul Marang Kalungguhan,
 Kadonyan lan Kemareman:
Terjemahan...
janganlah terobsesi oleh keinginan merebut kedudukan,
Kebendaan / materi dan kepuasan duniawi melulu


Aja Kuminter Mundak Keblinger
Aja Cidra Mundak Cilaka:
Terjemahan..
Jangan merasa paling pandai
agar tidak salah arah,
Jangan curang atau culas agar tidak celaka.


Aja Adigang, Adigung, Adiguna:
TERJEMAHAN...
Janganlah sok hebat, sok kuasa, sok besar, sok kaya, atau pun sok sakti dan pintar


Sapa Weruh ing Panuju sasad Sugih Pager Wesi:
ARTINYA....
Sesiapa yang bercita-cita luhur atau mulia, akan tertuntun jalan hidupnya.


=====================================================

Maturnuwun...




Bunda Lestari Sahsa malika
310817

Rabu, 30 Agustus 2017

PITUTUR JAWA KAPETIK SAKA PUPUH KINANTHI √

PITUTUR JAWA KAPETIK SAKA PUPUH KINANTHI



Sapa temen dha tinemu, 
tinemonan ing pamburi, 
Jer basuki mawa beya, 
Beya budi luhur yekti, 
Sura dira jayaningrat, 
Lebur dening pangastuti.

Terjemahan..
Siapa bersungguh-sungguh akan mendapatkan, 
mendapatkannya pada akhir, 
Bila ingin sejahtera harus berusaha, 
Usaha berbudi luhur, 
Semua kejahatan akan terkalahkan, 
oleh kebijaksanaan dengan penuh maaf


Kang temen pangudinipun, 
mring bebener laras adil, 
lan timbang ingkang sanyata, 
iku oncekane sayekti, 
Yen winastan Kyia Ageng Sela, 
wasis nyekel bledeg thathit.

Terjemahan...
Yang sungguh berupaya, 
Pada kebenaran yang seimbang dan adil,
 yaitu pertimbangan nyata, 
Itulah arti sesungguhnya, s
Seperti yang disebut Kyai Ageng Sela, 
Dapat dengan mudah memegang petir


Sanungging ing karonipun, 
Lawang bledheg kori masjid, 
Masjid Demak amrapat, 
karepe kang yoso kori, 
Kita dimen dha elinga, 
Yaiku ingkang sesanti.

(tergambar di jendelanya, pintu petir jendela masjid, Masjid Demak rengat, keinginan yang membuat jendela, agar kita selalu ingat, yaitu yang berpetuah)


Tetela kang pamrih iku
lumrah tumraping dumadi, 
Nangging ta sabisa-bisa, 
Kudu laras ing pribadi, 
dadi kuat lan sentosa, 
marang wewengkon sayekti.

Terjemahan.....
Ternyata yang punya tujuan itu, 
biasa terhadap sikap makhluk, 
Tetapi juga sedapat mungkin, 
harus selaras dengan pribadi, 
menjadi kuat dan sentosa, 
kepada wilayahnya sendiri


Ajeg sisiram kang trubus, 
Kanthi tirta marta warih, 
ya toyaning kalbu ingkang, 
wus menga tumiyung yekti, 
Saiyeg marang mring gegeyongan, 
myang kayun kayungyun yekti.

(Tetap disiram benih itu, dengan air kehidupan, ya airnya dari kalbu, telah terbuka serta terwujud, bersikap bersatu pada cita-cita, yang sangat diharapkan)


Tetap marsudi kang tulus, 
mardawaning budaya hadi, 
anglelatih buditama, 
Mrih rahayu sayekti,
lire iku sanyatanya, 
manggon ing kalbu sejati.

TERJEMAHAN....
Tetap berusaha dengan tulus, 
selama budaya bagus, 
melatih budi yang utama, 
Agar selalu selamat,
ibarat yang sesungguhnya, 
Di dalAlikam kalbu 
======================================================
MATURNUWUN...


Bunda Lestari Sahsa malika
310817

UNGKAPAN DALAM KEHIDUPAN JAWA


UNGKAPAN DALAM KEHIDUPAN JAWA
Wong Jawa nggone semu
TERJEMAHAN ...
Orang Jawa suka tersembunyi.
 Maksudnya, orang Jawa itu dalam berpikir dan bersikap cenderung menggunakan kata mutiara, kata bijak, pepatah, kiasan, simbol, sanepa).
Mikul dhuwur, mendhem jero
TERJEMAHAN
Mengangkat setinggi-tingginya, mengubur sedalam-dalamnya. Maksudnya, menilai seseorang dalam hal kebaikannya patut diunggulkan tetapi simpan kejelekan sedalam-dalamnya, janganlah disebarluaskan).
Rukun agawe santosa, crah agawe bubrah
TERJEMAHAN
Kerukunan membuat menjadi kokoh, bertengkar menjadikan kehancuran/rusak. Maksudnya, dalam kehidupan sehari-hari selalu rukun agar semakin kuat, jangan saling bermusuhan
Anak polah, bapa kepradhah
TERJEMAHAN
Setiap anak bertingkah, bapak akan selalu ikut bertanggung jawab. Maksudnya, sekalipun anak yang bertingkah laku bahkan tingkah lakunya menyimpang, orang tua yang bertanggung jawab.
Kacang ora ninggal lanjaran
TERJEMAHAN
Orang tua dan anak diibaratkan kacang panjang dan ajir, tidak dapat dipisahkan. Tingkah laku seorang anak mencerminkan tingkah laku orang tuanya)
Emban cindhe, emban siladan

TERJEMAHAN 
Menggendong dengan selendang, menggendong dengan irisan bambu tipis tajam. Maksudnya, memberikan nasihat kepadara para orang tua agar jangan membedakan kasih sayang kepada semua anak-anaknya).
Cekelen iwakke, aja buthek banyune
(Tangkaplah ikannya, tapi jangan sampai keruh. Maksudnya, setiap menyelesaikan masalah janganlah diperkeruh, yang terpenting inti permasalahannya terselesaikan dengan baik
Becik ketitik, ala ketara
TERJEMAHAN
Siapa yang berbuat baik dan berbuat jahat akan ketahuan. Maksudnya, memberikan nasihat bahwa jangan takut untuk berbuat baik sekalipun terlihat jahat 
Jangan sebaliknya berbuat jahat tetapi nampak berbuat baik) karena sesuatu yang baik pasti akan terlihat baik sekalipun membutuhkan waktu yang lama, sedangkan sesuatu yang jahat atau buruk juga akan ketahuan di kemudian hari, hanya waktu yang bisa menjawabnya.
Aja njagakake endoge blorok
TERJEMAHAM 
Jangan mengharapkan ketidakpastian. Maksudnya, janganlah berangan-angan mengharapkan sesuatu yang belum pasti, diibaratkan endoge blorok 
Telurnya ayam blorok
ayam belum tentu bertelur tetapi sudah diharapkan telurnya).
Ana dina, ana upa
Terjemahan 
Ada hari, ada nasi. Maksudnya, selama masih ada kehidupan kita masih bisa bekerja, sehingga kita masih bisa mendapatkan rezeki.
Ana sethithik dipangan sethithik
Terjemahan 
Dapat sedikit, dimakan sedikit. Maksudnya, memberikan nasihat untuk selalu bersyukur kepada Allah atas nikmat yang telah diberikan, caranya dengan menerima rezeki yang diberikan sekalipun sedikit harus tetap disyukuri. Berarti dalam membelanjakannya juga harus terukur
Ora obah ora mamah
Terjemahan 
Tidak mau bekerja, tidak dapat makan. Maksudnya, orang yang malas bekerja bakalan kelaparan. Memberikan motivasi untuk selalu bekerja mencari nafkah agar bisa mempertahankan hidup.



Bunda Lestari Sahsa Malika
310817

PITUTUR JAWA KAPETIK SAKA PUPUH PANGKUR

PITUTUR JAWA
KAPETIK SAKING PUPUH PANGKUR

Kados Sampun kinodrat
Bilih punika ageming ngaurip
punapa ta wonten tuhu
tiyang sepi pamrihnya,
Senadyan penjenenganing ratu,
Lan ugi brahmana pisan,
tan wonten sepi pamrihnya.

TERJEMAHAN....
Seperti sudah ditakdirkan,
Bahwa pedoman hidup itu,
apakah betul-betul ada,
Orang tidak punya pamrih,
Walaupun beliaunya raja,
Dan juga sekalipun brahmana
tidak ada yang tidak punya pamrih

Nadyan nggenya kalepatan,
pamrih wau mung halus kebuntel daging,
tindaking weweka iku,
saya lampah kang awrat,
Umpamine dadosa ngulama guru,
Kebatinan sesaminya,
yekti tan uwal sing pamrih.

TERJEMAHAN......
Walaupun tempatnya salah,
pamrih itu harus halus yang terbungkus daging,
Jalannya perencanaan itu,
Melaksanakannya lebih berat,
Misalnya menjadi guru ulama,
Sesamanya kebatinan,
pasti tidak akan lepas dari pamrih

Mengsah pamrih tandhing aprang,
Sarana tan kendhat anggenya teteki,
Neger kersaning Hyang Agung,
Mabeh sesampunira,
Panjenengane katleyek myang kabentus,
INg tawang kesandhung rata,
eling yang mung titah yekti.

TERJEMAHAN...
Musuh bertujuan perang tanding,
Dengan selalu tidak pernah lepas bertapa,
mempertanyakan keinginan Hyang Agung,
semua setelah itu,
beliau tersangkut dan terbentur,
di langit tersandung tanah datar,
ingat bila hanya seorang hamba Allah


Bunda sahsa lestari
310817

JANGKA JAYABAYA SANGAT RELEVAN MEMBACA TANDA JAMAN


JANGKA JAYA BAYA RELEVAN MEMBACA TANDA JAMAN

Jangka Jayabaya atau sering disebut Ramalan Jayabaya adalah ramalan dalam tradisi Jawa yang salah satunya dipercaya ditulis oleh Jayabaya, raja Kerajaan Kediri.
Ramalan ini dikenal pada khususnya di kalangan masyarakat Jawa yang dilestarikan secara turun temurun oleh para pujangga Asal Usul utama serat jangka Jayabaya dapat dilihat pada kitab Musasar yg digubah oleh Sunan Giri Prapen. S
Sekalipun banyak keraguan keaslianya tapi sangat jelas bunyi bait pertama kitab Musasar yg menuliskan bahwasanya Jayabayalah yang membuat ramalan-ramalan tersebut.

Prabu Jayabaya adalah raja agung Kraton Kediri yang sudah misuwur sebagai narendra gung binathara, mbaudhendha nyakrawati, ambeg adil paramarta, memayu hayuning bawana. Beliau memang raja besar laksana Sang Hyang Wisnu yang angejawantah ing madyapada. Sikap hidupnya benar-benar bijak bestari. Kewibawaannya telah membuat ketentraman dan kemuliaan jagat raya, yang membuat kerajaan Kediri mencapai masa kejayaan dan keemasan.

Kerajaan Kediri mengalami masa keemasan ketika diperintah oleh Ingkang Sinuwun Prabu Jayabaya. Sukses gemilang Kraton kediri didukung oleh tampilnya cendekian terkemuka : Empu Sedah, Panuluh, Darmaja, Triguna dan Manoguna. Mereka adalah jaama sulaksana, manusia paripurna yang telah memperoleh derajat oboring jagad raya. Di bawah kepemimpinan Prabu Jayabaya, Kraton kediri mencapai puncak peradaban terbukti dengan lahirnya kakawin Baratayuda, Gathutkacasraya, dan Hariwangsa yang hingga kini merupakan warisan karya sastra bermutu tinggi.

Strategi Prabu Jayabaya dalam memakmurkan rakyatnya memang sangat mengagumkan. Kraton yang beribukota di Dahono Puro bawah kaki Gunung Kelud ini tanahnya amat subur, sehingga segala macam tanaman tumbuh menghijau. Pertanian dan perkebunan hasilnya berlimpah ruah. Di tengah kota membelah aliran sungai Brantas. Airnya bening dan banyak hidup aneka ragam ikan, sehingga makanan berprotein dan bergizi selalu tercukupi. Hasil bumi itu kemudian diangkut ke kota Jenggala, dekat Surabaya, dengan naik perahu menelusuri sungai. Roda perekonomian berjalan lancar sehingga kerajaan Kediri benar-benar dapat disebut sebagai negara yang gemah ripah loh jinawi tata tentrem karta raharja.

Dalam bidang spiritual juga sangat maju.
Tempat ibadah dibangun di mana-mana.
Para guru kebatinan mendapat tempat yang terhormat. Bahkan Sang Prabu sendiri kerap melakukan tirakat, tapa brata dan semedi. Beliau suka bermeditasi di tengah hutan yang sepi.
Laku prihatin dengan cegah dhahar lawan guling, mengurangi makan tidur. Hal ini menjadi aktifitas ritual sehari-hari.
Tidak mengherankan apabila Prabu Jayabaya ngerti sadurunge winarah yang bisa meramal owah gingsire jaman.
Ramalan itu sungguh relevan untuk membaca tanda-tanda jaman saat ini.


Isi Ramalan :

Besuk yen wis ana kreta tanpa jaran — Kelak jika sudah ada kereta tanpa kuda.

Tanah Jawa kalungan wesi — Pulau Jawa berkalung besi.

Prahu mlaku ing dhuwur awang-awang — Perahu berjalan di angkasa.
Kali ilang kedhunge — Sungai kehilangan mata air.
Pasar ilang kumandhang — Pasar kehilangan suara.

Iku tandha yen tekane zaman Jayabaya wis cedhak — Itulah pertanda zaman Jayabaya telah mendekat.

Bumi saya suwe saya mengkeret — Bumi semakin lama semakin mengerut.
Sekilan bumi dipajeki — Sejengkal tanah dikenai pajak.

Jaran doyan mangan sambel — Kuda suka makan sambal.
Wong wadon nganggo pakeyan lanang — Orang perempuan berpakaian lelaki.

Iku tandhane yen wong bakal nemoni wolak-waliking zaman — Itu pertanda orang akan mengalami zaman berbolak-balik

Akeh janji ora ditetepi — Banyak janji tidak ditepati.
keh wong wani nglanggar sumpahe dhewe — Banyak orang berani melanggar sumpah sendiri.

Manungsa padha seneng nyalah — Orang-orang saling lempar kesalahan.
Ora ngendahake hukum Hyang Widhi — Tak peduli akan hukum Hyang Widhi.

Barang jahat diangkat-angkat — Yang jahat dijunjung- junjung.
Barang suci dibenci— Yang suci (justru) dibenci.

Akeh manungsa mung ngutamakke dhuwit— Banyak orang hanya mementingkan uang.
Lali kamanungsan — Lupa jati kemanusiaan.
Lali kabecikan — Lupa hikmah kebaikan.
Lali sanak lali kadang— Lupa sanak lupa saudara.

Akeh bapa lali anak— Banyak ayah lupa anak.
Akeh anak wani nglawan ibu — Banyak anak berani melawan ibu.
Nantang bapa — Menantang ayah.
Sedulur padha cidra— Saudara dan saudara saling khianat.
Kulawarga padha curiga— Keluarga saling curiga.
Kanca dadi mungsuh — Kawan menjadi lawan.
Akeh manungsa lali asale — Banyak orang lupa asal-usul.

Ukuman Ratu ora adil — Hukuman Raja tidak adil
Akeh pangkat sing jahat lan ganjil — Banyak pejabat jahat dan ganjil
Akeh kelakuan sing ganjil — Banyak ulah-tabiat ganjil

Wong apik-apik padha kapencil — Orang yang baik justru tersisih.
Akeh wong nyambut gawe apik-apik padha krasa isin — Banyak orang kerja halal justru merasa malu.

Luwih utama ngapusi — Lebih mengutamakan menipu.
Wegah nyambut gawe — Malas untuk bekerja.
Kepingin urip mewah — Inginnya hidup mewah.
Ngumbar nafsu angkara murka, nggedhekake duraka — Melepas nafsu angkara murka, memupuk durhaka.

Wong bener thenger-thenger — Orang (yang) benar termangu-mangu.
Wong salah bungah — Orang (yang) salah gembira ria.
Wong apik ditampik-tampik — Orang (yang) baik ditolak ditampik (diping-pong).
Wong jahat munggah pangkat— Orang (yang) jahat naik pangkat.
Wong agung kasinggung— Orang (yang) mulia dilecehkan
Wong ala kapuja — Orang (yang) jahat dipuji-puji.
Wong wadon ilang kawirangane — perempuan hilang malu.
Wong lanang ilang kaprawirane — Laki-laki hilang jiwa kepemimpinan.

Akeh wong lanang ora duwe bojo— Banyak laki-laki tak mau beristri.
Akeh wong wadon ora setya marang bojone— Banyak perempuan ingkar pada suami.
Akeh ibu padha ngedol anake — Banyak ibu menjual anak.
Akeh wong wadon ngedol awake — Banyak perempuan menjual diri.
Akeh wong ijol bebojo — Banyak orang gonta-ganti pasangan.

Wong wadon nunggang jaran— Perempuan menunggang kuda.
Wong lanang linggih plangki— Laki-laki naik tandu.

Randha seuang loro — Dua janda harga seuang (Red.: seuang = 8,5 sen).
Prawan seaga lima — Lima perawan lima picis.
Dhudha pincang laku sembilan uang— Duda pincang laku sembilan uang.

Akeh wong ngedol ngelmu — Banyak orang berdagang ilmu.
Akeh wong ngaku-aku— Banyak orang mengaku diri.

Njabane putih njerone dhadhu — Di luar putih di dalam jingga.
Ngakune suci, nanging sucine palsu — Mengaku suci, tapi palsu belaka.

Akeh bujuk akeh lojo — Banyak tipu banyak muslihat.
Akeh udan salah mangsa — Banyak hujan salah musim.
Akeh prawan tuwa— Banyak perawan tua.
Akeh randha nglairake anak — Banyak janda melahirkan bayi.
Akeh jabang bayi lahir nggoleki bapakne— Banyak anak lahir mencari bapaknya.

Agama akeh sing nantang — Agama banyak ditentang.
Prikamanungsan saya ilang — Perikemanusiaan semakin hilang.

Omah suci dibenci— Rumah suci dijauhi.
Omah ala saya dipuja— Rumah maksiat makin dipuja.

Wong wadon lacur ing ngendi-endi — Perempuan lacur dimana-mana.
Akeh laknat — Banyak kutukan
Akeh pengkianat — Banyak pengkhianat.
Anak mangan bapak —Anak makan bapak.
Sedulur mangan sedulur —Saudara makan saudara.
Kanca dadi mungsuh —Kawan menjadi lawan.
Guru disatru —Guru dimusuhi.

Tangga padha curiga—Tetangga saling curiga.
Kana-kene saya angkara murka — Angkara murka semakin menjadi-jadi.
Sing weruh kebubuhan—Barangsiapa tahu terkena beban.
Sing ora weruh ketutuh —Sedang yang tak tahu disalahkan.

Besuk yen ana peperangan—Kelak jika terjadi perang.
Teka saka wetan, kulon, kidul lan lor—Datang dari timur, barat, selatan, dan utara.

Akeh wong becik saya sengsara — Banyak orang baik makin sengsara.
Wong jahat saya seneng— Sedang yang jahat makin bahagia.

Wektu iku akeh dhandhang diunekake kuntul — Ketika itu burung gagak dibilang bangau.
Wong salah dianggep bener—Orang salah dipandang benar.
Pengkhianat nikmat—Pengkhianat nikmat.
Durjana saya sempurna— Durjana semakin sempurna.

Wong jahat munggah pangkat— Orang jahat naik pangkat.
Wong lugu kebelenggu — Orang yang lugu dibelenggu.
Wong mulya dikunjara — Orang yang mulia dipenjara.

Sing curang garang — Yang curang berkuasa.
Sing jujur kojur — Yang jujur sengsara.

Pedagang akeh sing keplarang — Pedagang banyak yang tenggelam.
Wong main akeh sing ndadi—Penjudi banyak merajalela.

Akeh barang haram —Banyak barang haram.
Akeh anak haram —Banyak anak haram.

Wong wadon nglamar wong lanang—Perempuan melamar laki-laki.
Wong lanang ngasorake drajate dhewe—Laki-laki memperhina derajat sendiri.

Akeh barang-barang mlebu luang—Banyak barang terbuang-buang.
Akeh wong kaliren lan wuda —Banyak orang lapar dan telanjang.

Wong tuku ngglenik sing dodol—Pembeli membujuk penjual.
Sing dodol akal okol —Si penjual bermain siasat.
Wong golek pangan kaya gabah diinteri —Mencari rizki ibarat gabah ditampi.

Sing kebat kliwat—Yang tangkas lepas.
Sing telah sambat—Yang terlanjur menggerutu.
Sing gedhe kesasar —Yang besar tersasar.
Sing cilik kepleset —Yang kecil terpeleset.
Sing anggak ketunggak —Yang congkak terbentur.
Sing wedi mati—Yang takut mati.
Sing nekat mbrekat—Yang nekat mendapat berkat.
Sing jerih ketindhih —Yang hati kecil tertindih
Sing ngawur makmur —Yang ngawur makmur
Sing ngati-ati ngrintih- –Yang berhati-hati merintih.
Sing ngedan keduman —Yang main gila menerima bagian.
Sing waras nggagas —Yang sehat pikiran berpikir.

Wong tani ditaleni—Orang (yang) bertani diikat.
Wong dora ura-ura—Orang (yang) bohong berdendang.

Ratu ora netepi janji, musna panguwasane —Raja ingkar janji, hilang wibawanya.
Bupati dadi rakyat —Pegawai tinggi menjadi rakyat.

Wong cilik dadi priyayi —Rakyat kecil jadi priyayi.
Sing mendele dadi gedhe—Yang curang jadi besar.

Sing jujur kojur —Yang jujur celaka.
Akeh omah ing ndhuwur jaran—Banyak rumah di punggung kuda.

Wong mangan wong —Orang makan sesamanya.
Anak lali bapak —Anak lupa bapa.

Wong tuwa lali tuwane —Orang tua lupa ketuaan mereka.
Pedagang adol barang saya laris- –Jualan pedagang semakin laris.

Bandhane saya ludhes—Namun harta mereka makin habis.
Akeh wong mati kaliren ing sisihe pangan —Banyak orang mati lapar di samping makanan.

Akeh wong nyekel bandha nanging uripe sangsara
—Banyak orang berharta tapi hidup sengsara.

Sing edan bisa dandan —Yang gila bisa bersolek.
Sing bengkong bisa nggalang gedhong-–Si bengkok membangun mahligai.

Wong waras lan adil uripe nggrantes lan kepencil- –Yang waras dan adil hidup merana dan tersisih.

Ana peperangan ing njero —Terjadi perang di dalam.
Timbul amarga para pangkat akeh sing padha salah paham—Terjadi karena para pembesar banyak salah faham.

Durjana saya ngambra-ambra —Kejahatan makin merajalela.
Penjahat saya tambah —Penjahat makin banyak.
Wong apik saya sengsara-–Yang baik makin sengsara.
Akeh wong mati jalaran saka peperangan—Banyak orang mati karena perang.

Kebingungan lan kobongan—Karena bingung dan kebakaran.
Wong bener saya thenger-thenger—Si benar makin tertegun.
Wong salah saya bungah-bungah —Si salah makin sorak sorai.

Akeh bandha musna ora karuan lungane —Banyak harta hilang entah ke mana
Akeh pangkat lan drajat pada minggat ora karuan sababe —Banyak pangkat dan derajat lenyap entah mengapa.

Akeh barang-barang haram, akeh bocah haram —Banyak barang haram, banyak anak haram.

Bejane sing lali, bejane sing eling —Beruntunglah si lupa, beruntunglah si sadar.
Nanging sauntung-untunge sing lali-–Tapi betapapun beruntung si lupa.
Isih untung sing waspada—Masih lebih beruntung si waspada.

Angkara murka saya ndadi—Angkara murka semakin menjadi.
Kana-kene saya bingung—Di sana-sini makin bingung.

Pedagang akeh alangane-–Pedagang banyak rintangan.
Akeh buruh nantang juragan —Banyak buruh melawan majikan.

Juragan dadi umpan —Majikan menjadi umpan.
Sing suwarane seru oleh pengaruh—Yang bersuara tinggi mendapat pengaruh.

Wong pinter diingar-ingar —Si pandai direcoki.
Wong ala diuja —Si jahat dimanjakan.

Wong ngerti mangan ati —Orang yang mengerti makan hati.
Bandha dadi memala —Hartabenda menjadi penyakit
Pangkat dadi pemikat —Pangkat menjadi pemukau.

Sing sawenang-wenang rumangsa menang — Yang sewenang-wenang merasa menang
Sing ngalah rumangsa kabeh salah —Yang mengalah merasa serba salah.

Ana Bupati saka wong sing asor imane—Ada raja berasal orang beriman rendah.
Patihe kepala judhi—Maha menterinya benggol judi.

Wong sing atine suci dibenci—Yang berhati suci dibenci.
Wong sing jahat lan pinter jilat saya derajat —Yang jahat dan pandai menjilat makin kuasa.

Pemerasan saya ndadra —Pemerasan merajalela.
Maling lungguh wetenge mblenduk — Pencuri duduk berperut gendut.

Pitik angrem saduwure pikulan—Ayam mengeram di atas pikulan.
Maling wani nantang sing duwe omah —Pencuri menantang si empunya rumah.

Begal pada ndhugal —Penyamun semakin kurang ajar.
Rampok padha keplok-keplok —Perampok semua bersorak-sorai.
Wong momong mitenah sing diemong—Si pengasuh memfitnah yang diasuh

Wong jaga nyolong sing dijaga —Si penjaga mencuri yang dijaga.
Wong njamin njaluk dijamin—Si penjamin minta dijamin.

Akeh wong mendem donga—Banyak orang mabuk doa.
Kana-kene rebutan unggul —Di mana-mana berebut menang.

Angkara murka ngombro-ombro—Angkara murka menjadi-jadi.
Agama ditantang—Agama ditantang.

Akeh wong angkara murka —Banyak orang angkara murka.
Nggedhekake duraka —Membesar-besarkan durhaka.

Ukum agama dilanggar—Hukum agama dilanggar.
Prikamanungsan di-iles-iles —Perikemanusiaan diinjak-injak.
Kasusilan ditinggal —Tata susila diabaikan.

Akeh wong edan, jahat lan kelangan akal budi—Banyak orang gila, jahat dan hilang akal budi.

Wong cilik akeh sing kepencil—Rakyat kecil banyak tersingkir.
Amarga dadi korbane si jahat sing jajil—Karena menjadi kurban si jahat si laknat.

Banjur ana Ratu duwe pengaruh lan duwe prajurit
—Lalu datang Raja berpengaruh dan berprajurit.
Lan duwe prajurit —Dan punya prajurit.

Negarane ambane saprawolon —Lebar negeri seperdelapan dunia.
Tukang mangan suap saya ndadra —Pemakan suap semakin merajalela.

Wong jahat ditampa —Orang jahat diterima.
Wong suci dibenci—Orang suci dibenci.

Timah dianggep perak—Timah dianggap perak.
Emas diarani tembaga —Emas dibilang tembaga

Dandang dikandhakake kuntul—Gagak disebut bangau.

Wong dosa sentosa—Orang berdosa sentosa.
Wong cilik disalahake —Rakyat jelata dipersalahkan.
Wong nganggur kesungkur—Si penganggur tersungkur.
Wong sregep krungkep—Si tekun terjerembab.
Wong nyengit kesengit—Orang busuk hati dibenci.

Buruh mangluh—Buruh menangis.
Wong sugih krasa wedi—Orang kaya ketakutan.
Wong wedi dadi priyay i—Orang takut jadi priyayi.

Senenge wong jahat —Berbahagialah si jahat.
Susahe wong cilik—Bersusahlah rakyat kecil.
Akeh wong dakwa dinakwa—Banyak orang saling tuduh.

 Tindake manungsa saya kuciwa—Ulah manusia semakin tercela.
Ratu karo Ratu pada rembugan negara endi sing dipilih lan disenengi—Para raja berunding negeri mana yang dipilih dan disukai.

Wong Jawa kari separo- –Orang Jawa tinggal setengah.
Landa-Cina kari sejodho — Belanda-Cina tinggal sepasang.
Akeh wong ijir, akeh wong cethil —Banyak orang kikir, banyak orang bakhil.

Sing eman ora keduman —Si hemat tidak mendapat bagian.
Sing keduman ora eman—Yang mendapat bagian tidak berhemat.

Akeh wong mbambung—Banyak orang berulah dungu.
Akeh wong limbung—Banyak orang limbung.

Selot-selote mbesuk wolak-waliking zaman teka—Lambat-laun datanglah kelak terbaliknya zaman



Maturnuwun....
Sumber:  blogger haristepanus


Bunda lestari sahsa mAlika
300817

BAIT TERAKHIR RAMALAN JAYA BAYA

Jangka Jayabaya atau sering disebut Ramalan Jayabaya adalah ramalan dalam tradisi Jawa yang salah satunya dipercaya ditulis oleh Jayabaya, raja Kerajaan Kediri.
 Ramalan ini dikenal pada khususnya di kalangan masyarakat Jawa yang dilestarikan secara turun temurun oleh para pujangga .
Asal Usul utama serat jangka Jayabaya dapat dilihat pada kitab Musasar yg digubah oleh Sunan Giri Prapen.
ekalipun banyak keraguan keaslianya tapi sangat jelas bunyi bait pertama kitab Musasar yg menuliskan bahwasanya Jayabayalah yang membuat ramalan-ramalan tersebut.
Prabu Jayabaya adalah raja agung Kraton Kediri yang sudah misuwur sebagai narendra gung binathara,
mbaudhendha nyakrawati, ambeg adil paramarta, memayu hayuning bawana.
Beliau memang raja besar laksana Sang Hyang Wisnu yang angejawantah ing madyapada.
Sikap hidupnya benar-benar bijak bestari.
Kewibawaannya telah membuat ketentraman dan kemuliaan jagat raya, yang membuat kerajaan Kediri mencapai masa kejayaan dan keemasan.
Kerajaan Kediri mengalami masa keemasan ketika diperintah oleh Ingkang Sinuwun Prabu Jayabaya.
Sukses gemilang Kraton kediri didukung oleh tampilnya cendekian terkemuka : Empu Sedah, Panuluh, Darmaja, Triguna dan Manoguna. Mereka adalah jaama sulaksana, manusia paripurna yang telah memperoleh derajat oboring jagad raya.
Di bawah kepemimpinan Prabu Jayabaya, Kraton kediri mencapai puncak peradaban terbukti dengan lahirnya kakawin Baratayuda, Gathutkacasraya, dan Hariwangsa yang hingga kini merupakan warisan karya sastra bermutu tinggi.

Strategi Prabu Jayabaya dalam memakmurkan rakyatnya memang sangat mengagumkan.
Kraton yang beribukota di Dahono Puro bawah kaki Gunung Kelud ini tanahnya amat subur, sehingga segala macam tanaman tumbuh menghijau.
Pertanian dan perkebunan hasilnya berlimpah ruah.
Di tengah kota membelah aliran sungai Brantas.
Airnya bening dan banyak hidup aneka ragam ikan, sehingga makanan berprotein dan bergizi selalu tercukupi. Hasil bumi itu kemudian diangkut ke kota Jenggala, dekat Surabaya, dengan naik perahu menelusuri sungai. Roda perekonomian berjalan lancar sehingga kerajaan Kediri benar-benar dapat disebut sebagai negara yang gemah ripah loh jinawi tata tentrem karta raharja.

Dalam bidang spiritual juga sangat maju.
Tempat ibadah dibangun di mana-mana.
Para guru kebatinan mendapat tempat yang terhormat.
Bahkan Sang Prabu sendiri kerap melakukan tirakat, tapa brata dan semedi.
Beliau suka bermeditasi di tengah hutan yang sepi.
Laku prihatin dengan cegah dhahar lawan guling, mengurangi makan tidur.
Hal ini menjadi aktifitas ritual sehari-hari.
Tidak mengherankan apabila Prabu Jayabaya ngerti sadurunge winarah yang bisa meramal owah gingsire jaman.
Ramalan itu sungguh relevan untuk membaca tanda-tanda jaman saat ini.


Diantaranya adalah dibawah ini:
bait Terakhir Ramalan Jayabaya

140. polahe wong Jawa kaya gabah diinteri\ endi sing bener endi sing sejati\ para tapa padha ora wani\ padha wedi ngajarake piwulang adi\ salah-salah anemani pati\

141. banjir bandang ana ngendi-endi\ gunung njeblug tan anjarwani, tan angimpeni\ gehtinge kepathi-pati marang pandhita kang oleh pati geni\ marga wedi kapiyak wadine sapa sira sing sayekti\

142. pancen wolak-waliking jaman\ amenangi jaman edan\ ora edan ora kumanan\ sing waras padha nggagas\ wong tani padha ditaleni\ wong dora padha ura-ura\ beja-bejane sing lali,\ isih beja kang eling lan waspadha\

143. ratu ora netepi janji\ musna kuwasa lan prabawane\ akeh omah ndhuwur kuda\ wong padha mangan wong\ kayu gligan lan wesi hiya padha doyan\ dirasa enak kaya roti bolu\ yen wengi padha ora bisa turu\

144. sing edan padha bisa dandan\ sing ambangkang padha bisa\ nggalang omah gedong magrong-magrong\
145. wong dagang barang sangsaya laris, bandhane ludes\ akeh wong mati kaliren gisining panganan\ akeh wong nyekel bendha ning uriping sengsara\

146. wong waras lan adil uripe ngenes lan kepencil\ sing ora abisa maling digethingi\ sing pinter duraka dadi kanca\ wong bener sangsaya thenger-thenger\ wong salah sangsaya bungah\ akeh bandha musna tan karuan larine\ akeh pangkat lan drajat padha minggat tan karuan sebabe\

147. bumi sangsaya suwe sangsaya mengkeret\ sakilan bumi dipajeki\ wong wadon nganggo panganggo lanang\ iku pertandhane yen bakal nemoni\ wolak-walike zaman\

148. akeh wong janji ora ditepati\ akeh wong nglanggar sumpahe dhewe\ manungsa padha seneng ngalap,\ tan anindakake hukuming Allah\ barang jahat diangkat-angkat\ barang suci dibenci\

149. akeh wong ngutamakake royal\ lali kamanungsane, lali kebecikane\ lali sanak lali kadang\ akeh bapa lali anak\ akeh anak mundhung biyung\ sedulur padha cidra\ keluarga padha curiga\ kanca dadi mungsuh\ manungsa lali asale\

150. ukuman ratu ora adil\ akeh pangkat jahat jahil\ kelakuan padha ganjil\ sing apik padha kepencil\ akarya apik manungsa isin\ luwih utama ngapusi\

151. wanita nglamar pria\ isih bayi padha mbayi\ sing pria padha ngasorake drajate dhewe\

Bait 152 sampai dengan 156 hilang

157. wong golek pangan pindha gabah den interi\ sing kebat kliwat, sing kasep kepleset\ sing gedhe rame, gawe sing cilik keceklik\ sing anggak ketenggak, sing wedi padha mati\ nanging sing ngawur padha makmur\ sing ngati-ati padha sambat kepati-pati\

158. cina alang-alang keplantrang dibandhem nggendring\ melu Jawa sing padha eling\ sing tan eling miling-miling\ mlayu-mlayu kaya maling kena tuding\ eling mulih padha manjing\ akeh wong injir, akeh centhil\ sing eman ora keduman\ sing keduman ora eman\

159. selet-selete yen mbesuk ngancik tutuping tahun\ sinungkalan dewa wolu, ngasta manggalaning ratu\ bakal ana dewa ngejawantah\ apengawak manungsa\ apasurya padha bethara Kresna\ awatak Baladewa\ agegaman trisula wedha\ jinejer wolak-waliking zaman\ wong nyilih mbalekake,\ wong utang mbayar\ utang nyawa bayar nyawa\ utang wirang nyaur wirang\

160. sadurunge ana tetenger lintang kemukus lawa\ ngalu-ngalu tumanja ana kidul wetan bener\ lawase pitung bengi,\ parak esuk bener ilange\ bethara surya njumedhul\ bebarengan sing wis mungkur prihatine manungsa kelantur-lantur\ iku tandane putra Bethara Indra wus katon\ tumeka ing arcapada ambebantu wong Jawa\

161. dunungane ana sikil redi Lawu sisih wetan\ wetane bengawan banyu\ andhedukuh pindha Raden Gatotkaca\ arupa pagupon dara tundha tiga\ kaya manungsa angleledha\

162. akeh wong dicakot lemut mati\ akeh wong dicakot semut sirna\ akeh swara aneh tanpa rupa\ bala prewangan makhluk halus padha baris, pada rebut benere garis\ tan kasat mata, tan arupa\ sing madhegani putrane Bethara Indra\ agegaman trisula wedha\ momongane padha dadi nayaka perang\ perange tanpa bala\ sakti mandraguna tanpa aji-aji

163. apeparap pangeraning prang\ tan pokro anggoning nyandhang\ ning iya bisa nyembadani ruwet rentenging wong sakpirang-pirang\ sing padha nyembah reca ndhaplang,\ cina eling seh seh kalih pinaringan sabda hiya gidrang-gidrang\

164. putra kinasih swargi kang jumeneng ing gunung Lawu\ hiya yayi bethara mukti, hiya krisna, hiya herumukti\ mumpuni sakabehing laku\ nugel tanah Jawa kaping pindho\ ngerahake jin setan\ kumara prewangan, para lelembut ke bawah perintah saeko proyo\ kinen ambantu manungso Jawa padha asesanti trisula weda\ landhepe triniji suci\ bener, jejeg, jujur\ kadherekake Sabdopalon lan Noyogenggong\

165. pendhak Sura nguntapa kumara\ kang wus katon nembus dosane\ kadhepake ngarsaning sang kuasa\ isih timur kaceluk wong tuwa\ paringane Gatotkaca sayuta\

166. idune idu geni\ sabdane malati\ sing mbregendhul mesti mati\ ora tuwo, enom padha dene bayi\ wong ora ndayani nyuwun apa bae mesthi sembada\ garis sabda ora gentalan dina,\ beja-bejane sing yakin lan tuhu setya sabdanira\ tan karsa sinuyudan wong sak tanah Jawa\ nanging inung pilih-pilih sapa\

167. waskita pindha dewa\ bisa nyumurupi lahire mbahira, buyutira, canggahira\ pindha lahir bareng sadina\ ora bisa diapusi marga bisa maca ati\ wasis, wegig, waskita,\ ngerti sakdurunge winarah\ bisa pirsa mbah-mbahira\ angawuningani jantraning zaman Jawa\ ngerti garise siji-sijining umat\ Tan kewran sasuruping zaman\

168. mula den upadinen sinatriya iku\ wus tan abapa, tan bibi, lola\ awus aputus weda Jawa\ mung angandelake trisula\ landheping trisula pucuk\ gegawe pati utawa utang nyawa\ sing tengah sirik gawe kapitunaning liyan\ sing pinggir-pinggir tolak colong njupuk winanda\

169. sirik den wenehi\ ati malati bisa kesiku\ senenge anggodha anjejaluk cara nistha\ ngertiyo yen iku coba\ aja kaino\ ana beja-bejane sing den pundhuti\ ateges jantrane kaemong sira sebrayat\

170. ing ngarsa Begawan\ dudu pandhita sinebut pandhita\ dudu dewa sinebut dewa\ kaya dene manungsa\ dudu seje daya kajawaake kanti jlentreh\ gawang-gawang terang ndrandhang\

171. aja gumun, aja ngungun\ hiya iku putrane Bethara Indra\ kang pambayun tur isih kuwasa nundhung setan\ tumurune tirta brajamusti pisah kaya ngundhuh\ hiya siji iki kang bisa paring pituduh\ marang jarwane jangka kalaningsun\ tan kena den apusi\ marga bisa manjing jroning ati\ ana manungso kaiden ketemu\ uga ana jalma sing durung mangsane\ aja sirik aja gela\ iku dudu wektunira\ nganggo simbol ratu tanpa makutha\ mula sing menangi enggala den leluri\ aja kongsi zaman kendhata madhepa den marikelu\ beja-bejane anak putu\

172. iki dalan kanggo sing eling lan waspada\ ing zaman kalabendu Jawa\ aja nglarang dalem ngleluri wong apengawak dewa\ cures ludhes saka braja jelma kumara\ aja-aja kleru pandhita samusana\ larinen pandhita asenjata trisula wedha\ iku hiya pinaringaning dewa\

173. nglurug tanpa bala\ yen menang tan ngasorake liyan\ para kawula padha suka-suka\ marga adiling pangeran wus teka\ ratune nyembah kawula\ angagem trisula wedha\ para pandhita hiya padha muja\ hiya iku momongane kaki Sabdopalon\ sing wis adu wirang nanging kondhang\ genaha kacetha kanthi njingglang\ nora ana wong ngresula kurang\ hiya iku tandane kalabendu wis minger\ centi wektu jejering kalamukti\ andayani indering jagad raya\ padha asung bhekti\

Maturnuwun....
Sumber : blogger haristepanus


Bunda lestari sahsa mAlika
300817

Selasa, 29 Agustus 2017

SUKA DENGAN NASEHAT

SUKA DENGAN NASEHAT


ketika kita mendapat nasehat dari orang lain (keluarga atau teman) sebaiknya kita luangkan waktu sejenak untuk merenungkannya
dan mengambil sisi baiknya yang mungkin membawa
kebaikan pada diri kita.
kadang ada orang dengan lapang dada dan senang sekali mendapat nasihat
dari orang lain tapi ada juga yang diantaranya tidak mau mendengarkan kata nasihat Dari orang lain meski itu baik untuk dirinya mungkin karena kesombongan hati dan keangkuhannya.

saya slalu berterimakasih pada teman2 yang dng jujur mengatakan kesalahan saya dan mau menasihati bukan hanya pandai mencela tanpa memberikan solusi.
pasti saya akan mendengarkan,merenungkan dan mencernanya baik-baik dan mengartikan positif bahwa mereka sangat peduli.
dan jika ada yg hanya menasehati karena sok tahu dan merasa lbh segalanya(rese)
Yaa...jangan hiraukan..(hehee)

~jadi jika kita di tegur atau di nasehati teman jangan marah atau merasa rendah diri karena apapun nasihatnya asal kita bisa menyikapinya dengan bijak pastilah kita mendapat sesuatu dari nasihat itu......
#indahnya_peduli


Bunda Lestari sahsa malika
290817


JANGAN SUKA MENYALAHKAN

JANGAN SUKA MENYALAHKAN

Entah mengapa, kadang kita punya kecenderungan untuk
menjadi sosok yang gemar sekali mencari-cari
kesalahan orang lain.
begitu mudahnya menuntut dan mengkritik orang lain.yang tidak sependapat dengan pemikiran kita.
Sebenarnya boleh-boleh saja mengkritik teman atau siapa pun, tapi dalam menyampaikan kritik,saran atau sebuah koreksi, sebaiknya kita tetap menghormati orang yang kita kritik.
Karena itu dalam menyampaikan informasi yang sifatnya sebuah
koreksi,
sebaiknya kita menyampaikannya dengan cara yang baik, ramah dan
lembut..
dan jangan pernah menyampaikan dengan cara yang langsung menyudutkan dan menyalahkan , tapi kemukakanlah pendapat kita
dengan cara yang baik, santun dan bijak....


jangan mudah menyakahkan itu tidak baik.
Selalu positive thinking temanku....ohyesss!!



Bunda lestari Sahsa malika
290817

ATI AYEM URIP TENTREM

ATI AYEM URIP TENTREM

dhawuhe simbah ...
urip iku ora usah digawe susah,Ben ATI AYEM URIP TENTREM
ora usah aneh-aneh lan ora usah nganeh-anehi..
Lha wong urip kuwi wis ana sing ngatur ,
dioyak kaya ngapa yen ora rejekine ya ora bakal mara

sudah ada yang ngurus dan sudah ada yang tahu apa yang terbaik
buat semua yang hidup di dunia ini.
Baru kalau punya sesuatu yang “lebih”, kita wajib ngebanyakin usaha.. gak ada salahnya ta kalau kita ingin sesuatu yang lebih
karena memang kita punya kemampuan untuk meraihnya..
lha wong juga sing nggawe ndonya lan manungsa iki
nggak bakalan memberi hadiah atau komisi buat orang yang cuma duduk manis diam plonga-plongo nungguin endhok blorok mengharapkan rejeki dan jodoh
jatuh dari pohon..

yaa ...ttep hrus berusaha disertai berdoa dan tawakal pada Allah..
ya wis disukuri wae nduwene apa,
Sjng penting isih akeh kanca seduluran kanthi rukun lan masiya kekurangan bandha aja nganthi mlarat ati lan agama..
tansah instrospeksi dhiri,

atii2 lan waspada
nglakoni urip kanthi eklas aja ngersula sambat ngaruara kang tundhane tansaya kelara-lara.
siji maneh,
Umpama nglakoni salah wani ngakoni lan ya gelem nyuwun ngapura
(uga kosokbaline)

urip bakal tentrem, ati ya ayem.
awet enom lan awet ayu/ awet nggantheng..
wis ya mbahe mapan meyemmm...dhisik heheeee
muga sing maca kabeh mbesuk mlebu swarga..aamin




Bunda lestari sahsa malika
290817

TANSAH WASPADA

CATATAN KECIL*TWEETER,280817







 




Semoga bermanfaat...aamiin

Bunda Lestari Sahsa Malika
290817

KASIH SAYANG SUAMI PADA ISTRI

KASIH SAYANG SUAMI PADA ISTRINYA


1. SUAMI selalu
menggandeng tangan istrinya saat berjalan,
jikalaupun satu tangan jg tak bisa menggandeng karena
suatu hal, SUAMI selalu
meminta istrinya yg
menggandeng tangannya.
Alasannya dia bertanggung
jawab atas jalan istrinya
supaya selalu aman.

2. SUAMI selalu mencium
kening istrinya disaat-saat
tertentu, sebelum &
sepulang bekerja, sebelum
dan sesudah tidur.
Alasannya sebagai tanda
bahwa dialah pelindung &
penenang istrinya agar
istrinya selalu merasa
nyaman.

3. SUAMI tidak pernah
berteriak pada istrinya,
alasannya suara yang keras
dari suami untuk istrinya
adalah cambuk yang
menyakitkan.

4. SUAMI tidak pernah
mencela dan memaki
istrinya sebesar apapun
kesalahan yang diperbuat
alasannya makian dan
celaan bukan kata yang
bijak mengajarkan
kebenaran.

5. SUAMI selalu memeluk
dan membelai istrinya jika
istrinya berbuat salah,
alasannya mulut dan
perbuatan istri adalah
tanggung jawab suami, bila
istri sampai tidak terkontrol
itu adalah salah suami,
sebab itu dia selalu
memeluk dan membelai
istrinya sambil berkata
"maafkan ayah, lain kali
jangan kamu ulangi
kesalahan itu lagi, jadilah
istri yang beriman dan baik,
salahkan ayah saja".

6. SUAMI selalu bangun
sebelum dan berangkat tidur
setelah istrinya, alasannya
kewajibannyalah untuk
melindungi hidup istrinya
dimulai saat bangun tidur
dan sampai αkαn tidur,
itulah janji suami pada
istrinya.

Semoga para suami Yang membaca Coretan Ini Dapat
Mencintai Istrinya Sepenuh Hati dan Bisa menerima
Kekurangan Istrinya

~Semoga para istri mendapatkan suami yang baik dan sayang jg penuh pengertian.

insyaAlah..aamin yra

Senin, 28 Agustus 2017

PRIHATIN MELIHAT ABG TIDAK BERETIKA

SAngat prihatin dan membuat hati miris sekali ya..bund
Jika melihat anak jaman sekarang  tidak bisa menjaga etika dan kepantasan menjaga privacy
Bahkan di media sosial sempat dihebohkan dengan postingan anak-anak usia sekolah yang memamerkan kemesraannya. Tidak hanya sampai di situ,
mereka pun turut membumbui postingan tersebut dengan kalimat-kalimat provokatif dan membuat sebagian besar pengguna sosmed mengurut dada.

Sebagai orang tua, bagaimana cara kita menanggapinya?
Sikap anak yang ditunjukkan saat puber menjelang dewasa tidak terlepas dari peran kita sebagai orang tua.
Sudah kuatkah pondasi agama dan moral yang kita berikan pada mereka?
Berapa lama waktu yang kita habiskan untuk mendengar celoteh polos mereka?
Masihkah kita mempunyai waktu untuk itu?
Apalagi jika kedua orang tua lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah.
Tidak ada yang salah dengan ayah dan ibu
Karena beliau juga diluar rumah karena bekerja ,untuk mencukupi kebutuhan anaknya.
selama kita membekali mereka dengan pondasi agama yang kuat sedari kecil...insyaallah semua bisa terkendalikan.
Faktanya banyak kebobrokan moral yang melanda di mana-mana,
kita sebagai orang tua tentunya merasa miris dan memiliki kekhawatiran luar biasa terhadap masa depan putra-putri kita lainnya.
Salah satu yang menjadi sorotan saat ini ialah maraknya anak usia sekolah yang tanpa sungkan memamerkan kemesraan di berbagai media sosial.
Mulai dari foto dan video yang sekadar pegangan tangan sampai “ngamar” berdua...
naudhubillah...merem-merem rasane ati ya bund..
Apalagi banyaknya sinetron yang mengexspos kehidupan anak muda yang hura-hura,dan menampilkan sisi pacaran di lingkungan sekolah.
Kehidupan yang penuh kemudahan dan kaum sosialita.
Juga tayangan sinetron tentang balapan sepeda motor yang membahayakan banyak orang selain diri sendiri tentunya
 ,trek-trekan di jalan raya dengan merk sepeda motor yang mahal.
Budaya apa ini..?
Bukankah seharusnya itu bukan tontonan yang bisa menjadi tuntunan.
Selain itu, ada adegan di mana beberapa anak sekolah memperagakan satu scene sinetron dengan main tampar dan berteriak, “mama jahat”. Naudzubillah,ngelus dada rasane .....
mereka dapat pengetahuan dari mana hal-hal seperti itu?
Tentu saja ini berhubungan erat dengan efek negatif yang sinetron berikan pada pemirsanya.
Membatasi anak menonton tv kayaknya sdh sering kita lakukan,tp seringnya ada lagi dan ada lagi sinetron susulan lainnya.

Selain menampilkan cerita manis khas negeri dongeng, kata-kata yang digunakan pun tidak sesuai dengan kaidah bahasa dan tatanan moral yang berlaku di Indonesia.
Generasi muda yang menuntut perhatian lebih ini biasa disebut dengan “generasi micin”.
Sebagian orang menghubungkan dengan penggunaan bumbu penyedap rasa yang semakin banyak dipakai dalam berbagai produk makanan.
Sebutan “generasi micin” juga biasa dialamatkan pada anak-anak usia sekolah yang berlagak dewasa dan melakukan hal-hal di luar batas wajar mereka sebagai anak sekolah.
Kedewasaan mereka tidak sesuai usia yang kadang ditunjang dari seringnya pergaulan yang tidak baik.
Minta ini minta itu..dheg saknyet...yang hanya demi gengsi sesaat.
Jika tidak kita penuhi anak bisa marah dan ngambek yang ujungnya ayah ibu akan menuruti keinginan anak juga walaupun berkecamuk pemikiran yang dirasakan.
**
Memang tidak ada salah jika orang tua bisa memenuhi segala keinginan anak.
Tapi setidaknya kita arahkan dan kita bimbing dengan sebaik-baiknya bahwa ada dampak negatif atau setidaknya kalimat2 yang bisa meredam prilaku *manja si anak.
Dan yang paling penting kita jangan sampai kuper, harus selalu update dengan keadaan sekitar.
Kita sebagai orang tua wajib “gaul” dan “melek” teknologi supaya semua kegiatan yang dilakukan anak kita bisa terpantau dengan mudah.
Kita juga harus mengetahui dengan siapa anak bergaul,
Apa yang dia kerjakan selama ini, dan tontonan apa yang selama ini dia konsumsi.
Tentu tidak mudah mengingat usia anak yang semakin besar dan mempunyai ruang lingkup sosialisasi yang luas tapi sudah menjadi kewajiban kita untuk membentenginya dari berbagai pengaruh buruk yang muncul di masyarakat.



Semoga anak kita tidak  termasuk “generasi micin” yang mengerikan
Aamiin...yra


Bunda Sahsa *lestari
280817

CATATAN HATI*TWEETER 270817

CATATAN HATI*TWEETER 270817

   BUNDA LESTARI  SAHSA MALIKA


hanya hoby menulis tentang apa saja..hee








Bunda lestari sahsa malika
270817










MEMPUNYAI WAJAH YANG SEJUK?

MEMPUNYAI WAJAH YANG SEJUK?

Aura positif di wajah kita  akan sangat mempengaruhi kualitas perilaku. karenanya sangat perlu untuk diciptakan.
Tidakkah kita akan senang jika bertemu dengan orang-orang yang berwajah cerah dan ramah,
lalu memberi senyum kepada kita ketika berpapasan atau bertemu? Suasana seperti itu akan mampu membawa kita menikmati hari dengan senang hati,
dan itu akan berdampak baik pada aktivitas yang kita lakukan.
Tidak semua orang akan memberi senyum dan menyapa dengan ramah.
Sebagian orang bersikap sebagai "kembang plastik" palsu atau pura-pyea ramah.
Kita bertemu dengan orang-orang yang bersikap buruk dengan air muka yang ditekuk hampir setiap hari,
dan itu sama sekali tidak menyenangkan.
Bagaimana agar air muka bisa cerah?
Dan adakah dampak negatif yang bisa muncul dari air muka yang keruh tak berseri?

raut wajah yang muram akan timbul ketika tidak ada sukacita dalam diri kita,
Ketika tidak ada kasih sayang berkuasa atas kita dan itu akan tergambar lewat berbagai perbuatan sehari-hari.
Air muka yang muram muncul ketika kita kehilangan sukacita dalam hati kita yang diakibatkan oleh perbuatan-perbuatan kita yang tidak baik.
Jadi ada hubungan yang kuat antara apa yang ada dalam hati kita dengan apa yang terpancar keluar lewat air muka.

Adalah penting bagi kita untuk memiliki muka yang berseri-seri,
Dan itu semua berasal dari hati yang gembira,
hati adalah sumber dari mana kehidupan kita terpancar,

kita bisa memiliki wajah yang menyenangkan dengan terus mengisi hati kita dengan gembira.
Banyaklah berteman dan berkegiatan.
Hati yang bahagia akan memancarkan sinar cerah di wajah yang bisa membahagiakan diri sendiri  dan juga orang lain yang melihatnya.
membawa pengaruh kepada orang-orang disekitar kita,
Itu juga akan membuat kita lebih luwes dalam pergaulan, membawa kita bekerja sebaik mungkin bahkan akan bermanfaat pula pada kesehatan kita.

Sebaliknya Ketakutan, kebencian, kegelisahan, emosi dan perasaan-perasaan negatif justru menjadi pembunuh mematikan jika terus kita simpan di dalam hati kita. Berbagai jenis penyakit seringkali berawal dari hal-hal negatif yang kita simpan di dalam diri kita.

Gusti Allah  tidak suka kepada orang yang air mukanya muram dan suka bersungut-sungut.
Ngroweng wae..ngedumel ora ana leren...hadeww

Apakah baik apabila kita terus membiarkan diri kita menjadi orang yang cepat marah, cepat tersinggung, egois, tidak mau mengerti orang lain dan memasang wajah kaku tak bersahabat?

Kalau aku ingin sekali...mempunyai raut wajah yang sejuk....HEEE...

mulai sekarang latih hati kita untuk selalu
memancarkan aura lpositif ewat raut muka, sikap dan perilaku yang bersinar terang,
menjadi orang yang ramah, murah senyum, punya sikap bersahabat. Bisa Menghalau  kesulitan-kesulitan dan tekanan dalam hidup yang merampas sukacita dalam diri kita dan menghilangkan senyum dari wajah kita.


Selalu ceria....temans

Bunda sahsa lestari


INDAHNYA SYAIR LAGU

Hadeww.....ana  apa iki ya?
Ati rasane kok nglangut....
Ngleyang embuh ana jagad endi,
Rasane kijenan dhewe emple
Ora ana kanca sijia

iki mbokmenawa merga aku seneng ndelok serial india ing tv.
Lagu-lagune kuwi lho...apik bangeet
Nyess....nlesep ati,senajan ta aku ora ngerti bahasane...
Pancen ora bisa diselaki menawa lagu kadhang bisa ngubek-ubek ati...hiks
**
Efek lagu bagi setiap orang tentunya berbeda-beda.
Apalagi jika mengerti syairnya.
Lagu bisa membuat seseorang bahagia, gembira, atau semangat, tetapi bagi orang lain justru lirik lagu bisa membuat sedih, gallaw, atau marah. pun Lirik lagu yang sama bisa jadi tidak berpengaruh apa-apa pada orang-orang yang berbeda.
Memang suasana hati sangat menentukan berpengaruh atau tidaknya suatu lagu pada seseorang.

Saya penyuka lagu langgam jawa dan lagu lain juga..
Saya tidak tahu musik dan cenderung awam pada pengetahuan dunia musik.
Tetapi saat menyimak lagi lagu-lagu pop masa kini,
Rasanya kok ada yang kurang begitu
Kurang greget, terutama dari segi lirik-liriknya.
Kalau lagu tahun 80an saya sangat suka,syairnya yang sederhana tapi indah.
Seperti lagu dian picesha dan iis suguanto
Rasanya...gimana gitu? Sesuatu deh....

*
Itulah hebatnya seni..selalu bisa dinikmati dalam segala masa.
Apalagi yang punya kenangan dengan lagu tersebut.


270817

Kamis, 24 Agustus 2017

WANI ANGAS UTAWA LADAK

WANI ANGAS UTAWA LADAK

~LADAK~
nate krungu tembung ladak napa mboten NGGIH..?.
Yen  teng nggen kula ladak kuwi artine wong sing nyengit tapi mung ana ing unine thog ora diwujudne ing kasunyatan
~ning ladak yen miturut kamus basa jawa artine~
 mengolok-olok(ngelokne)

lha terus sambungane apa karo tulisanku iki ya...
*NGATEN CRITANE
esuk iki mau aku numpak sepedhamontor arep budhal golek upa,ndilalah ing ndalan aku kebejong banyu sing ngecembong ing ratan.
wong sing njebong aku iki mau ketok'e ora njarag lan ora ngerti nek clanaku teles kebes saka ugal-ugalane nek numpak ora duwe ancer-ancer kira-kira banyu sing diterak kuwi ngenek'i liyan..
wahhh...spontan LADAKKU metu...haahaaa

+wwoooee...karepem piye numpak montor ora duwe aturan...(
(buanter nek ku protes) wedi wonge ora krungu...
lha ngono aku muk diplengak'i thok ..(jiayahhhh)
wonge isih ngawasi aku takterusne ladakku..
+medhun ..karepem piye delok iki klambiku...

Bareng krungu aku bengok karo tanganku diding-diding klambi
~dakman wonge malah ngacirrr..klambi
wedi yak'e aku macak nyengit..
(padahal lho asline umpama wonge medhun tenan aku ya wedi..hiks)
lha piye ora ana panas malah ditambahi clanane gupak linet saka banyu litrek-litrek..jall piye cah nom saiki ora duwe sopan
alahemmm...


**bocah nom saki ora duwe haluan piye apike dadi pengguna dalan sin apik.
Ngertine mung bisa sauger numpak wae..
Kudu ati-ati lho ya..ingkang kagungan putra putri sing durung cukup tregel bisa bebayani tumrap awake dhewe uga wong liya.

Bunda sahsa lestari
250817

TRESNA IKU UNIVERSAL


~jarene wong sing lagi nandhang tresna katresnan iku ora
nyawang umur, ora enom ora tuwa padha wae
..Ora lanang ora wadon ora ana bedane.,jaka apa dhudha ya padha wae.


Rasa pangrasa ing babagan katresnan kuwi angel dingerteni
Yen jarene bocah-bocah nom saiki
Jerene tresna kuwi universal.
Katresnan iku ora mung kanggo jaka karo prawan thok.
 Mula ora aneh yen ana wong bebojoan/rumahtangga wis puluhan taun banjur ngiwa, slingkuh, jalaran yaiku mau
“tresna iku wuta”.
Banjur kadhangkala nabrak-nabrak,
barang becik njur ditabrak,
nabrak pager ayu.
Kelorone wis ora eling kiwa tengen,ora eling anak bojo, malah
ana sing ora eling yen putune wis gemrayah....

haaayoooo...ngakuu heeeeeee.
.(karo nata kaca mripat sing meh ceblok..ihikk)


Wong seneng ora kurang pengalem
Wong gething ora kurang panacad
Wis lumrah kuwi..
Hubungan sing sauntara suwe pancen kadhang ana godha
Yen ora kuwat iman bisa.... ngglempang keterak prahara

Bismillah...Slaman slumun slamet


Bunda sahsa lestari
240817

ANGKA TELULAS (13)

ANGKA TELULAS (13)
sebenere ana apa ta karo angka 13 kuwi,
Kok akeh wong wedi yen pas kanggonan angka 13,kaya wedi lan ora jenjem nalika pas nganggo kaos,nomer omah,nomer kursi..lsp.

Angka telulas (13) iku sakjane ya angka biasa sing dhumawah antarane angka rolas (12) lan angka patbelas (14).
Bocah cilik wae ya pinter yen mung ngitung siji tekan telulas, kanthi ndridhil, ora nganti nyilih drijine kancane utawa nganggo sempoa lan kalkulator
Ananging,ana sebagiyan wong sing ngarani utawa duwe kepercayaan jarene, angka telulas (13) iku ngemu pangerten sing beda karo tanggal-tanggal liyane sajroning sewulan.
Ana wong kang ora ngandel
bedane angka 13 lan angka liya-liyane.

~sing ora ngandel dayane angka 13 biyasane unine ngene...
“Ah,…angka iku
ya padha wae. Kuwi rak ya mung kanggo tenger itungan supaya ora lali ing tanggale,...
aja nggugoni sing mbatesi anggone kita mergawe utawa mbudidaya apa wae.

~beda maneh tumrap wong kang duweni kapercayan
bedane tanggal 13 lan tanggal liya-liyane.
Kanggo wong sing duwe rasa percaya lan ngugemi dayane lan kekuwatane tanggal 13,
mula tanggal 13 jarene nduweni kawibawan dhewe-dhewe.lan biyasane juweh menehi piweling marang kanca utawa kluwargane
“Awas lho,…
saiki tanggal 13. Sing padha ngati-ati, biyasane akeh nemu sial aja dibacutne utawa undur sesuk lak kena ta. kandhane wong mau kanthi mantep.

~bener apa ora ya mangga mbalik ing pribadhine dhewe-dhewe....
+~yen  kula ya kadhangkala ya percaya yen angka 13 kuwi angka sial...lho kok bisa...
lha iki pengin andhok ing lesehan klothog padangan wae wis meh sak jam ngenteni pesenan durung metu-metu,
Apa pancen lali ta pelayane,
apa merga mejaku nomer 13 dadi ora ketok wis diliwati bolak-balik..sebelahku dhisik aku tekane kok wis dadi pesenane,aku ya protes nu hii..hii
sampek aku mara ana dhapure kono lagi dilayani...alahemm

angka TELULAS jebule ya tiwas
#percaya_gk_percaya





Bunda sahsa lestari
Sesingklon denok ayu / denok tary
240817

KETIKA SORE SELEPAS HUJAN

menikmati sore yang dingin
Selepas hujan
masih terlihat rintiknya basahi dedaunan
Ku manja anganku seraya duduk manis di teras rumah
Tak sengaja aku menatap sebuah kepompong
Yang sedang berayun di tangkai daun
ku tatap terus sambil membayangkan perannya sekarang
Sebelum menjelma sebuah kepompong
Dia dulu seekor ulat yg menjijikan dan gatal
Juga merusak tanaman.
Sekarang dia insaf
Menyadari dirnya tidak memberi manfaat pada kehidupan
Dengan penuh penyesalan dia memohon ampunan kepada sang pencipta.
bermunajat berserah diri penuh keihklasan.
Subuhanallah...
Lihatlah beberapa hari lagi
Saat kepompong sudah berserah atas dirinya
Dia sedang berkarya dalam diam dan bertahan dalam kesempitan.hingga waktu yang di nanti tiba
dia menjelma menjadi kupu-kupu yang indah
terbang menari diantara bunga,
menebar keindahan pada dunia.
Dan angin pun memeluknya
dalam sejuk dan wangi aneka bunga...
kupu-kupu yang indah

**
#begitulah siklus kehidupan akan melalui banyak fase,
Yang kadang membuat hidup dalam kesulitan.
kuncinya.selalu sabar dan istiqomah



bunda lestari sahsa malika

SABAR YA...!!

~sabar ..sabar......sabarrr..
Ucapan yg sering terlontar untuk penghiburan hati
jika dalam keadaan tidak nyaman.
(kesal,kecewa,marah.)

kata sabar sangat mudah diucapkan,
tetapi berat sekali di jalankan
Kebanyakan orang gagal menjalankannya.
Karena katanya kesabaran jg ada batasnya.

kesabaran adalah bagian dari identitas pribadi.
Menjadi orang sabar itu
membutuhkan latihan panjang
dan kemampuan mengelola emosi secara matang.
#bisa_karena_biasa


Yess.....semoga bisa!!!


Bunda sahsa lestari
240817

WANITA MUDAH MEMAAFKAN

Mengapa seorang wanita ketika sedih lebih banyak diam?
Kebanyakan wanita lbh memilih diam ketika hatinya kecewa dan terluka
itu lbh bijaksana drpda mengumbar ucapan yg tdk penting dan akan menunjukkan kelemahan dan kesedihan pada orang lain.
dan biasanya wanita jg mudah tersentuh hatinya ketika orang yang membuat sedih meminta maaf padanya.
Karena baginya kedamaian hati dan kenyamanan dalam menjalani hari lebih penting.
memberi maaf pada seseorang yg telah mengecewakan hatinya mudah diberikan olehnya.
mungkin krn masih sayang atau dalam pandangan pikirannya bahwa damai itu indah

**
tapi sebenarnya kata maaf tak kan
menyembuhkan luka,dengan cepat .
Hanya waktu yg akan memulasnya hingga samar tak terlihat lagi dan satu lagi keikhlasan dan sikap lapang dada dan perjalanan waktulah
yang akan menghapusnya.

Semoga....


Bunda sahsa lestari
240817

BERTUTUR KATA YANG BAIK

Kepada hatiku yang terkadang kuat juga rapuh....
~jika ada bahasa yang baik dan sopan pilihlah
jangan bertutur kata dng bhsa yg kasar bules ( ya ya..hiikz)
Karena ketahuilah bahwa...
Penggunaan kata-kata yang tidak sopan sama sekali tidak menguntungkan untuk diri sendiri,
maupun orang lain yang diajak bicara.
Kata-kata kasar serta makian sama sekali tidak membangun,
menyakitkan hati,
melukai perasaan, dan merendahkan harga diri,
tidak hanya saja harga diri orang lain tapi juga harga diri kita.
**
Seseorang akan dihargai, dihormati serta disegani oleh orang lain bukan dari banyaknya harta atau gelar pendidikan yang
dimilikinya, atau krn cantik/tampan dan terkenal tetapi dari
cara dia bertutur kata.
apa lagi jika kita memiliki anak-anak,menjadi tugas dan
tanggung jawab kita juga untuk mengajarkan kepada mereka
membiasakan dirinya mengucapkan kata-kata yang baik.
**
~orang akan mengingat apa yg kita ucapkan sepanjang hidupnya.
maka latihlah diri kita untuk bertutur kata yg baik dan sopan...sesuai adat budaya kita..
**

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Lihat komentar sebelumnya…

Jumiati Miati
leser mbak ...eh leres meniko ..aq nek enek wong ngomong jorok po misuh ndak risih isen ngrungoke ,kata2 menunjukan kualitas diri siapa sesungguhnya diri kita hihihi
Suka · Tanggapi · Hapus · Laporkan · 30 Desember 2014

Lestari Sahsa Malika
mkshh mbk ratna..mt sore
Suka · Tanggapi · Sunting · 30 Desember 2014

Lestari Sahsa Malika
betul jeng mia..sippp
Suka · Tanggapi · Sunting · 30 Desember 2014

Lestari Sahsa Malika
wadewwww....kepala nih tambah besar lo say ( sambil mesem) hehee bisa aja biasa kok say
iya bener mbk..pujian hanya membuat seseorang lupa dan tinggi hati...saya hanya berpikir kalau di fb..kita kenal banyak orang dari mana2..cara termudah memperkenalkan siapa diri kita ya lewat status yg kita tulis...sama2 menulis kalau bisa yg bermanaat untuk diri sendiri syukur menginspirasi bnyk teman..mf lo mbk bukannya menggurui...
makasihh bnyk...mbk ratna..salam salim dari bojonegoro



Semoga kita selalu menjadi orang baik..aamiin yra

Minggu, 20 Agustus 2017

CATATAN HATI*BBM,210817

CATATAN HATI*BBM,210817







Bunda sahsa lestari 




CATATAN HATI*TWEETER,210817

CATATAN HATI*TWEETER,210817






Bunda sahsa lestari

AKU RA PAPA BACA AKU RA POPO

AKU RA PAPA BACA AKU RA POPO

Artinya (aku baik-baik saja)
~Banyaknya orang berkata aku ra popo di kehidupan sehari-hari atau percakapan dalam media sosial..knapa ya?
Kata aku ra popo berarti aku tidak apa-apa.
dalam penulisan bahasa jawa baku, ra di tulis ora,opo ditulis apa, opo-opo ditulis apa-apa.
yang bermakna baik-baik
saja atau tidak masalah.

~Namun pada kondisi

  1. sekarang, kalimat aku ra popo ternyata mempunyai

makna tersirat yg ingin mengungkapkan suatu keadaan yang berlawanan dengan makna aslinya. meskipun sebenarnya yang bicara itu dalam suatu kesulitan atau kesusahan dan kesakitan luar biasa.(hiikss)
~lhoo.. Kok?
Sudah suatu hal yang normal dan keharusan kayaknya bagi setiap orang untuk bisa bersikap "dewasa" ketika mempunyai masalah, mereka berusaha untuk tetap tegar dan
tersenyum agar tidak
dikatakan pengecut dan cengeng.
Mungkin mereka juga tidak ingin dikasihani dan membuat susah orang lain.
Sehingga kalimat aku ra
popo menjadi suatu
motivasi tersendiri bagi seseorang yang sedang
mempunyai masalah...heheeee
ok..ok..ok..aku ra popo kok ya heheee..its ok wae...


CATATAN KECIL*TWEETER 210817

CATATAN KECIL*TWEETER 210817







Bunda sahsa lestari